Senin, 29 September 2025

Kunci Perubahan Hidup - Tadabbur Surah Ar-Ra’d: 11


Pernahkah kita merasa hidup kita stagnan? Ingin berubah, tetapi seakan-akan tidak ada yang berubah? Banyak orang berharap keadaan membaik, tetapi tetap melakukan hal yang sama tanpa usaha untuk memperbaikinya.

Ayat ini adalah kunci perubahan hidup, baik bagi individu maupun suatu bangsa. Allah tidak akan mengubah nasib seseorang atau suatu kaum sebelum mereka sendiri yang mengusahakan perubahan.

Inilah hukum kehidupan yang Allah tetapkan, sebuah hukum yang berlaku dalam setiap aspek kehidupan, dari spiritual, sosial, ekonomi, hingga politik.

Kamis, 18 September 2025

Dari “Salah Dengar” ke “Salah Makna”: Mengapa Evaluasi ASR di Psikiatri Harus Lebih Peka?


Bayangkan suatu pagi, seorang pasien dengan gangguan psikotik duduk di ruang konsultasi. Ia bercerita pelan, dengan kalimat yang melompat-lompat:

“Mereka… ya, suara itu… selalu datang… tapi bukan seperti kemarin…”

Bagi telinga manusia, meskipun terdengar tidak runtut, ucapan itu tetap bisa memberi isyarat penting: mungkin sedang muncul halusinasi baru, atau ada peningkatan kecemasan.

Namun, bagaimana dengan mesin? Sistem automatic speech recognition (ASR) hanya akan menyalin kata demi kata. Bila salah mengenali kata, atau menghapus jeda dan pengulangan, maka pesan penting bisa hilang. Inilah tantangan besar ketika teknologi bertemu kesehatan jiwa.

Senin, 15 September 2025

Tes IQ SMA Taruna Nusantara: Perbesar Peluang Lolos Bersama Psikologi Ceria Bengkulu


Bagi banyak siswa SMP, masuk ke SMA Taruna Nusantara adalah sebuah impian. Sekolah bergengsi ini dikenal sebagai tempat yang melahirkan calon pemimpin bangsa dengan disiplin, prestasi akademik, dan karakter yang kuat. Namun, persaingan untuk lolos seleksi sangat ketat. Salah satu syarat penting yang harus dipenuhi adalah Tes IQ SMA Taruna Nusantara.

Artikel ini akan membantu kamu memahami pentingnya Tes IQ, cara mempersiapkannya, dan bagaimana Psikologi Ceria Bengkulu dapat mendukung langkahmu menuju Taruna Nusantara.

Mengapa Tes IQ Penting untuk Masuk SMA Taruna Nusantara?

Sabtu, 30 Agustus 2025

Rakyat Marah Karena Kezaliman, Pemimpin Wajib Mendengar



Hari-hari ini Indonesia sedang memanas. Jalanan dipenuhi demonstrasi, kantor DPR dibakar, mobil aparat dilumpuhkan, dan amarah rakyat meluap ke mana-mana. Semua ini bukan muncul tiba-tiba. Amarah itu lahir dari rasa sakit yang menumpuk: ekonomi sulit, harga kebutuhan melambung, tapi para wakil rakyat hidup dengan tunjangan selangit. Luka semakin dalam ketika ada rakyat kecil, seorang pengemudi ojek online, tewas karena terlindas kendaraan aparat.

Sabtu, 23 Agustus 2025

Universitas Muhammadiyah Bengkulu Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Sertifikat Akreditas Universitas Muhammadiyah Bengkulu terakreditasi Unggul

Bengkulu, 23 Agustus 2025
— Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan tinggi di Provinsi Bengkulu. Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) resmi meraih Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal ini tertuang dalam Sertifikat Akreditasi dengan Nomor: 2559/SK/BAN-PT/Ak/PT/VIII/2025 yang diterbitkan pada tanggal 13 Agustus 2025 dan berlaku hingga 13 Agustus 2030.

Akreditasi Unggul merupakan peringkat tertinggi dalam sistem akreditasi nasional dan menjadi bukti nyata bahwa Universitas Muhammadiyah Bengkulu telah memenuhi standar mutu tertinggi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan civitas akademika UMB, tetapi juga masyarakat Bengkulu dan Indonesia pada umumnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Dr. Susiyanto, M.Si., menegaskan bahwa capaian Akreditasi Unggul ini tidak diraih secara instan, melainkan melalui proses panjang yang penuh dinamika. Ia menyebutkan bahwa perjalanan UMB dipenuhi tantangan, namun dapat dilalui berkat kesungguhan, kerja keras, dan kebersamaan seluruh elemen kampus.

“Capaian Akreditasi Unggul ini tidak datang secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang yang penuh dinamika: melelahkan, berliku, dan sarat tantangan. Namun, dengan kesungguhan, kerja keras, dan kebersamaan, kita berhasil melewati semua itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberhasilan tersebut merupakan buah kerja kolektif. Menurutnya, semua pihak telah berkontribusi, mulai dari pimpinan universitas, fakultas, lembaga, biro, unit, dosen, tenaga kependidikan, hingga dukungan mitra strategis.

“Hasil ini merupakan buah dari kerja kolektif, kolaborasi, dan tekad bersama seluruh elemen UMB. Karena itu, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada seluruh civitas akademika... Semoga Allah Subhanahu wata'ala meridhoi setiap ikhtiar kita, dan semoga capaian ini menjadi pijakan kuat untuk membawa UMB semakin maju, unggul, dan bermanfaat bagi umat serta bangsa,” tutur Dr. Susiyanto.

Bukti Komitmen pada Mutu dan Relevansi

Keberhasilan meraih Akreditasi Unggul menjadi bukti bahwa Universitas Muhammadiyah Bengkulu:

  • Menyelenggarakan tata kelola yang profesional dan transparan.

  • Menerapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.

  • Menghasilkan riset dan pengabdian masyarakat yang berdampak luas.

  • Mendorong kolaborasi internasional dan nasional yang strategis.

Semangat untuk Terus Maju

UM Bengkulu tidak akan berhenti pada capaian ini. Akreditasi Unggul menjadi pemacu untuk terus melangkah menuju visi besar: Menjadi Perguruan Tinggi Unggul dalam IPTEKS, kewirausahaan, dan peradaban kampus yang Islami pada tahun 2028. Dengan semangat inovasi, nilai-nilai Islam, dan budaya akademik yang kuat, Universitas Muhammadiyah Bengkulu siap menghadirkan pendidikan tinggi yang berdaya saing dan bermakna bagi umat dan bangsa.

Jumat, 22 Agustus 2025

Sejauh Apa pun Proses Belajar Kita, Selalu Ada Ruang untuk Bertumbuh

Pertemuan Lurah Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Sedunia di Yogyakarta

Belajar adalah perjalanan yang tidak pernah ada ujungnya. Sejauh apa pun proses belajar kita, selalu ada ruang untuk tumbuh. Ilmu pengetahuan Allah begitu luas, sehingga setiap manusia hanya mampu menggali sedikit demi sedikit dari samudra kebijaksanaan yang tidak terbatas.

Mari kita renungkan mengapa penting untuk selalu membuka ruang pertumbuhan, bersyukur, dan menjaga kerendahan hati dalam setiap langkah perjalanan ilmu.

Senin, 11 Agustus 2025

Memahami Emosi

Emosi

Apakah emosi itu selalu buruk? mari kita lihat dari perspektif yang berbeda. Saya sering sekali menemukan satu kesalahpahaman mendasar yang terus berulang: anggapan bahwa emosi itu bisa salah. Mari kita luruskan ini sekarang juga: Emosi, dalam bentuknya yang murni, tidak pernah salah.

Pernahkah Anda merasa bersalah karena marah, sedih yang berkepanjangan, atau bahkan terlalu bahagia? Kita seringkali menghakimi emosi kita sendiri, melabelinya sebagai "baik" atau "buruk," padahal sebenarnya emosi hanyalah sinyal. Mereka hadir dalam hidup kita dengan tujuan tertentu, seperti kompas internal yang mencoba memberi tahu kita sesuatu tentang diri kita, lingkungan kita, atau situasi yang sedang kita hadapi.

Sekuat apapun iman seseorang, secerdas apapun seseorang dia pasti akan mengalami beragam emosi dalam hidupnya. Kehadiran emosi yang bebeda itu memiliki tujuan tersendiri. Hal paling penting adalah bagaimana kita bereaksi terhadap emosi yang hadir dalam teras kehidupan kita. 

Senin, 04 Agustus 2025

Menjadi Individu Berperforma Tinggi: Mengatasi Tantangan dan Mencapai Potensi Terbaik dalam Hidup


Hidup kita penuh dengan tantangan, tekanan, keterbatasan, dan ketidakpastian. Namun, dalam setiap tantangan tersembunyi kesempatan untuk tumbuh. Sering kali, kita merasa terjebak, tidak tahu harus melangkah ke mana, atau merasa seperti semuanya berada di luar kendali. Tetapi, apa yang jika saya katakan bahwa semua tekanan dan keterbatasan yang kita hadapi adalah kunci untuk mencapai performa terbaik kita?

Kamis, 24 Juli 2025

Ketika Nasihat Tidak Didengar: Refleksi dari Surah Al-A’raf: 79


Pernahkah kamu merasa lelah menasihati seseorang, tetapi tetap saja diabaikan? Mungkin kamu pernah mengingatkan teman agar berhenti dari kebiasaan buruknya, tetapi ia tetap melakukannya. Atau mungkin, kamu mencoba memberi saran kepada keluargamu agar hidup lebih sehat, tetapi malah dianggap cerewet.

Rabu, 23 Juli 2025

Apakah Bisa Mengelabui Psikolog dengan Nada, Ekspresi, dan Jawaban Kita?


Dalam banyak situasi, kita mungkin merasa perlu untuk menyembunyikan perasaan atau memperlihatkan sisi terbaik diri kita, terutama dalam wawancara kerja/beasiswa atau saat menghadapi psikolog. Namun, pertanyaannya adalah: apakah kita bisa benar-benar mengelabui seorang psikolog dengan hanya mengandalkan nada suara, ekspresi wajah, dan jawaban kita?

Meskipun mungkin kita berpikir bahwa kita bisa menyembunyikan perasaan atau niat sebenarnya, kenyataannya sangat sulit untuk benar-benar mengelabui seorang psikolog yang berpengalaman. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa hal ini sangat sulit dilakukan.

Tiga Menit Wawancara Beasiswa: Apa yang Dilihat Psikolog dalam Waktu Singkat?


Pernahkah Anda mendengar cerita tentang seorang peserta wawancara beasiswa yang hanya diberi waktu dua menit sebelum wawancaranya selesai? Kedengarannya tidak masuk akal, bukan? Wawancara yang biasanya berlangsung lama, ternyata bisa saja selesai dalam waktu yang sangat singkat. Namun, apa yang sebenarnya dilihat oleh psikolog dalam waktu semenit dua menit tersebut? Walaupun saya secara pribadi kurang setuju jika waktunya terlalu singkat. Jika itu terjadi kasusnya sangat jarang.

Sebagai seseorang yang pernah melalui proses seleksi beasiswa, melakukan pendampingan seleksi administrasi, substansi dan berdiskusi dengan psikolog, saya mulai merenung lebih dalam setelah mendengar kisah tersebut. Kenapa dalam waktu yang sangat singkat, mereka bisa memutuskan sesuatu yang begitu penting? Dari sinilah saya mulai berpikir, wawancara bukan hanya soal waktu, tapi lebih kepada bagaimana kita menyampaikan diri kita dengan tepat.

Minggu, 20 Juli 2025

Panduan Menemukan dan Mempersiapkan Korespondensi dengan Promotor/Supervisor untuk S3



Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) Tahun 2025 membuka peluang bagi dosen-dosen di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di jenjang doktoral di luar negeri. Beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui pengembangan kapasitas dosen yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan bidang ilmunya.

Salah satu aspek penting yang perlu dipersiapkan dalam proses pendaftaran PDDI adalah bukti korespondensi dengan calon promotor/pembimbing dan kesesuaian dengan calon promotor/pembimbing. Kedua hal ini sangat krusial karena akan menentukan kelancaran program doktoral Anda di dalam dan luar negeri. Di bawah ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai kedua aspek tersebut.

Sabtu, 19 Juli 2025

Cara Efektif Mempersiapkan Wawancara PDDI 2025: Strategi dan Tips Utama

Wawancara merupakan salah satu tahap penting dalam proses seleksi untuk Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) 2025. Proses ini bukan hanya sekadar penilaian terhadap kemampuan teknis, tetapi juga mencerminkan kesiapan, karakter, serta motivasi peserta dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Bagi banyak calon peserta, wawancara bisa menjadi momen yang menegangkan, namun dengan persiapan yang tepat, peluang untuk sukses bisa meningkat.

Dalam materi ini, saya akan membahas tips dan strategi efektif yang dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan baik menghadapi wawancara PDDI 2025. Materi ini tidak hanya akan membahas apa yang perlu dipersiapkan dari segi teknis, tetapi juga aspek-aspek lain yang mendukung kesuksesan dalam wawancara seperti komunikasi, sikap, dan cara menjawab pertanyaan dengan percaya diri.

Dengan memahami panduan ini, Anda diharapkan dapat meminimalkan rasa gugup, menunjukkan kemampuan terbaik, serta meninggalkan kesan positif yang akan meningkatkan peluang Anda untuk diterima dalam program ini.

Luruskan niat, teruslah berdoa dan teruslah berusaha.

Baca juga : Panduan Mempersiapkan dan Mempersiapkan Korespondensi Dengan Promotor untuk S3

 

Malang, 23 Muharram 1447 H

Kupas Tuntas Tips Wawancara Beasiswa PDDI 2025

Ada kalanya kita merasa cemas, bahkan takut, menghadapi momen yang menentukan dalam hidup, seperti wawancara beasiswa. Tiga tahun lalu, saya pun berada di posisi yang sama. Bayangkan, setiap detik terasa sangat berharga, dan setiap kata yang terucap bisa mengubah segalanya. Namun, satu hal yang saya pelajari: persiapan yang matang adalah kunci untuk melewati momen itu dengan percaya diri.

Bagi saya, perjalanan menuju wawancara beasiswa bukanlah hal yang mudah. Tapi, saya beruntung karena rahmat Allah saya bisa melewati semuanya. Kali ini, saya ingin berbagi dengan Anda kesempatan yang sama untuk mempersiapkan wawancara beasiswa PDDI 2025 melalui Sharing Session #3 yang akan mengupas habis tips-tips penting agar Anda bisa tampil percaya diri dan siap menghadapi wawancara tersebut.

Jika Anda tengah mempersiapkan diri untuk seleksi Beasiswa PDDI 2025, kesempatan ini tidak boleh Anda lewatkan! Bergabunglah dalam Sharing Session #3 yang akan membahas secara tuntas Tips Wawancara Beasiswa PDDI 2025, yang sangat cocok untuk mempersiapkan Anda menghadapi sesi wawancara beasiswa dengan percaya diri.

Rabu, 09 Juli 2025

Kuat Di Bawah Tekanan


Pernahkah Anda merenungkan bahwa jalan menuju surga itu beragam? Tidak hanya melalui shalat yang khusyuk atau sedekah yang ikhlas, tetapi juga bisa melalui kesabaran yang indah saat menghadapi ujian dari Yang Maha Pengasih. Seperti air yang menemukan celah di antara bebatuan, demikian pula jiwa kita mencari jalan menuju ketenangan hakiki.

Senin, 30 Juni 2025

13 Cara untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Anda


Setiap orang memiliki potensi untuk mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Perubahan bukanlah sesuatu yang tiba-tiba terjadi, melainkan hasil dari keputusan-keputusan kecil yang diambil setiap hari. Jika Anda ingin menjalani kehidupan yang lebih sukses, lebih bermakna, dan lebih memuaskan, berikut adalah 13 cara yang dapat membantu Anda mencapainya:

GenAI dan Psikiater: Ketika Mesin Mulai Belajar Memahami Luka Batin

Di tengah lonjakan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), kita dihadapkan pada fenomena baru: Generative AI (GenAI) mulai merambah ke wilayah yang selama ini kita anggap eksklusif milik manusia, wilayah jiwa. Chatbot kini bukan hanya menjawab pertanyaan teknis, tapi juga bisa menenangkan pikiran yang gelisah, bahkan "menyimak" cerita luka. Apakah ini pertanda bahwa mesin mulai membaca emosi kita?

Pertanyaan ini membawa kita pada dilema etis dan eksistensial: apakah empati bisa direkayasa secara algoritmik?

Sabtu, 28 Juni 2025

Mengapa Komunikasi Empatik di IGD Bisa Menyelamatkan Pasien dari Nyeri Kronis?



Saat Anda datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), apa yang paling Anda butuhkan selain pertolongan medis? Ternyata, jawaban yang sering luput dari perhatian adalah: komunikasi empatik.

Artikel terbaru dari Rio Saputra dan timnya yang dimuat dalam American Journal of Emergency Medicine menunjukkan bahwa cara tenaga kesehatan berkomunikasi dengan pasien dapat memengaruhi apakah seseorang akan menderita nyeri kronis beberapa bulan setelah keluar dari IGD. Ya, Anda tidak salah baca. Komunikasi bukan sekadar basa-basi, tapi bisa menjadi penentu masa depan kualitas hidup pasien.

Senin, 23 Juni 2025

Kekuatan Sederhana Sebuah Kabar


Pernahkah Anda menunggu seseorang atau sesuatu tanpa kejelasan? Rasanya pasti tidak nyaman, bukan? Dalam hidup, kita seringkali terfokus pada hal-hal besar untuk menunjukkan penghargaan atau membangun kepercayaan. Padahal, seringkali hal-hal kecil dan sederhana inilah yang memiliki dampak paling besar, salah satunya adalah memberi kabar.

Sabtu, 21 Juni 2025

Meninjau Kembali Makna Dies Natalis Universitas Muhammadiyah Bengkulu


Setiap institusi pendidikan memiliki sebuah hari istimewa yang dirayakan setiap tahun: Dies Natalis, atau hari lahir. Momen ini bukan sekadar perayaan formal, melainkan sebuah kesempatan untuk merefleksikan perjalanan panjang, menghargai jasa para pendiri, serta memupuk semangat untuk masa depan. Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) baru saja merayakan miladnya yang ke-34, mengacu pada pendiriannya sebagai universitas pada tahun 1991. Namun, jika kita melihat lebih dalam ke arsip sejarah institusi ini, muncul pertanyaan reflektif: Apakah perhitungan Dies Natalis ini sudah sepenuhnya merepresentasikan seluruh perjalanan dan fondasi sejarah UMB?

Jumat, 20 Juni 2025

Bagaimana Iman Kita Bisa Hilang?

 

Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, washolatu wasalamu ala rasulillah wa ala alihi washohbihi wa mawalah. Amma ba'du.

Saudaraku, pernahkah kita merenungkan bagaimana keadaan kita di Hari Kiamat kelak? Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Hadid, memberikan gambaran yang sangat kuat tentang pemandangan itu, dan secara khusus membedakan antara orang beriman sejati dengan mereka yang munafik. Ini bukan sekadar cerita, tapi sebuah peringatan tajam untuk kita semua tentang bagaimana iman bisa hilang atau menjadi tidak bernilai.

Selasa, 17 Juni 2025

34 Tahun UM Bengkulu: Rumah yang Mengukir Jiwa

Ada tempat di bumi Bengkulu ini yang tidak sekadar menjadi kampus, tapi menjadi rumah bagi jiwa-jiwa yang haus akan makna. 

Tahukah Anda rasanya pulang ke tempat yang pernah mengubah hidupmu?

Ketika langkah kaki pertama kali menginjakkan jejak di halaman kampus ini, saya tak tahu bahwa saya sedang memasuki sebuah rumah. Bukan sekadar gedung dengan dinding beton dan atap multiroof, tapi rumah yang akan membentuk jiwa, membangun karakter, dan menempa impian. Di sinilah saya tidak hanya belajar tentang hidup, tapi belajar untuk hidup.

Dulu, Saya Hanya Seorang Mahasiswa Biasa

Seperti ribuan mahasiswa lainnya, saya datang dengan tas penuh harapan dan kepala penuh pertanyaan. "Apakah saya bisa?" "Apakah impian saya bisa terwujud disini?" "Apakah saya akan menemukan jati diri di sini?"

UM Bengkulu menjawab semua keraguan itu dengan pelukan hangat. Tidak dengan kata-kata, tapi dengan ruang.

Senin, 16 Juni 2025

9 Langkah Menulis Proposal Disertasi S3 untuk Beasiswa: Panduan Strategis Menuju Doktor




Pagi ini saya menerima pesan dari seorang teman di Instagram yang sedang mempersiapkan diri melamar beasiswa S3. Ia bertanya: ‘Bagaimana cara menulis proposal disertasi yang kuat?’

 Melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral adalah impian banyak akademisi dan peneliti muda di Indonesia. Jalan menuju jenjang ini tidak hanya menuntut kesiapan akademik, namun juga kelengkapan administratif dan strategi komunikasi ilmiah yang matang. Salah satu tahapan penting yang menjadi gerbang awal dalam proses seleksi beasiswa S3, baik dari LPDP, BPI Kemendikbudristek, maupun PDDI, adalah penyusunan proposal penelitian. Proposal ini bukan sekadar prasyarat formal, melainkan cerminan dari kapasitas intelektual pelamar dan arah kontribusi keilmuannya ke depan.

Kamis, 12 Juni 2025

Ketika Khidir Menguji Kesabaranku: Refleksi Surah Al-Kahfi Ayat 67


Pagi ini, setelah membaca ayat 66 kemarin tentang kerendahan hati Musa 'Alaihissalam, mata saya langsung tertuju pada kelanjutan kisahnya. Dan seperti biasa, Al-Qur'an tidak pernah sia-sia memberikan detail:

"Dia (Khidir) berkata, 'Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.'"
(QS. Al-Kahfi: 67)

Sambil menyeruput air madu dan habbatussauda subuh, saya terdiam. Ini bukan jawaban yang saya harapkan jika saya jadi Musa AS. Bukannya "Baiklah, ayo ikut!", Khidir malah langsung bilang: "Kamu nggak akan kuat."

Rabu, 11 Juni 2025

Universitas Muhammadiyah Bengkulu Raih Peringkat 1 Kategori Evaluasi Pembelajaran di LLDIKTI Wilayah II

Lampung, 11 Juni 2025 — Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Alhamdulillah dalam ajang penilaian yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, UMB berhasil meraih Peringkat 1 Kategori Evaluasi Pembelajaran dari 182 Perguruan Tinggi.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Ishaq Iskandar, M.Sc., kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Dr. Susiyanto, M.Si., dalam acara yang berlangsung di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II, Bandar Lampung.

Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen UMB dalam menghadirkan proses pembelajaran yang berkualitas, adaptif, dan berorientasi pada mutu. Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu indikator penting dalam sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, yang mencerminkan kesungguhan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar yang efektif dan berdampak.

Komitmen terhadap Pendidikan Berkualitas

Dalam beberapa tahun terakhir, UM Bengkulu terus berbenah dan berinovasi dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kapasitas dosen, pengembangan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), hingga optimalisasi penggunaan teknologi pembelajaran melalui kelas kito.

Senin, 09 Juni 2025

Rahasia Menulis Personal Statement yang Tidak Membosankan

Ada banyak orang cerdas di luar sana. Tapi tidak semua orang bisa menyampaikan kecerdasannya dengan cara yang menyentuh dan bermakna. Salah satu momen penting yang menuntut kita untuk menyampaikan siapa diri kita dengan penuh kejujuran dan daya tarik adalah saat menulis Personal Statement (PS). 

Tulisan ini sering kali diminta ketika kita mendaftar beasiswa, studi lanjut, atau program akademik bergengsi. Sayangnya, banyak orang mengira PS hanyalah versi lain dari CV yang dinarasikan. Padahal, PS bukan soal daftar prestasi tetapi cerita tentang diri kita yang paling otentik, reflektif, dan penuh arah.

Maka dari itu, dalam tulisan ini, saya ingin membagikan beberapa prinsip dan tips penting dalam menyusun Personal Statement yang bukan hanya rapi secara teknis, tetapi juga punya jiwa. PS yang bisa membuat pembacanya berhenti sejenak, menatap tulisan kita, dan berkata dalam hati: “Saya ingin mengenal orang ini lebih jauh.”

Minggu, 08 Juni 2025

Ketika Al-Qur'an Mengajarkanku Arti Belajar: Refleksi Surah Al-Kahfi Ayat 66












Pagi ini, seperti biasa setelah shalat subuh, saya duduk dengan mushaf yang sudah menemani perjalanan spiritual saya bertahun-tahun. Ada ritual kecil yang selalu saya lakukan: membaca Al-Qur'an setelah maghrib dan subuh sambil merenungkannya, kemudian di waktu subuh saya menulis apa yang Allah sampaikan kepada hati ini.

Hari ini, mata saya terhenti pada ayat yang sudah saya baca berkali-kali, tapi entah mengapa kali ini terasa berbeda:

"Musa berkata kepadanya (Khidir), 'Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?'"
(QS. Al-Kahfi: 66)

Ketika Ego Bertemu dengan Ayat

Jujur, sebagai seorang dosen yang hampir menyelesaikan program doktoral, kadang ada momen ketika ego akademis itu muncul. Apalagi ketika berbicara di mimbar sebagai dai atau ketika menjadi motivator di berbagai forum. Ada saat-saat di mana kita merasa sudah "cukup tahu" tentang sesuatu.

Tapi ayat ini seperti menampar lembut hati saya pagi ini.

Bayangkan: Musa alaihissalam. Nabi yang berani berhadapan dengan Firaun. Pemimpin yang membelah laut. Orang yang berbicara langsung dengan Allah di Bukit Thursina. Tapi di hadapan seseorang yang memiliki ilmu yang tidak ia miliki, ia berkata dengan sangat rendah hati: "Bolehkah aku mengikutimu?"

Bukan "Aku mau kamu ajarkan aku."
Tapi "Bolehkah aku mengikutimu?"

Ada permintaan izin di sana. Ada pengakuan bahwa ia adalah murid, bukan guru.

Pelajaran dari Ruang Kelas Kehidupan

Jumat, 06 Juni 2025

Setiap Wajah Punya Cerita, Setiap Hati Punya Rahasia

Setiap manusia sedang menapaki jalan hidupnya masing-masing.
Ada yang kokoh berdiri dalam ketaatan, ada pula yang tertatih menapaki jalan kembali, masih berkutat dengan luka, ragu, atau masa lalu yang menghantui.

Namun, siapakah kita hingga merasa layak menghakimi?
Setiap Muslim, seberapapun kelam masa lalunya atau seterang apapun cahaya amalnya, tetaplah seorang hamba yang dimuliakan.
Yang taat bukan berarti tanpa cela, dan yang khilaf bukan berarti tak bisa kembali mulia.

Pernahkah kita berpikir?
Bahwa di balik setiap wajah yang kita temui, ada cerita yang tak kita kenali.
Ada perjuangan yang tak kita saksikan.
Ada luka yang disembunyikan rapi di balik senyum yang tampak tenang.

Di balik setiap hati, tersimpan rahasia yang hanya ia dan Rabb-nya yang tahu.
Rahasia yang bahkan tak tersentuh oleh mata paling tajam, atau telinga paling awas.
Kadang kita menyaksikan seseorang jatuh dalam dosa, dan kita tergoda untuk mencibir.
Namun, siapa tahu? Mungkin esok hari ia lebih dekat kepada Allah dibandingkan kita hari ini.

Tiga Kalimat Berharga


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd.

Hadirin jama’ah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Pada pagi yang penuh keberkahan ini, tepat 10 Dzulhijjah, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengumpulkan kita di tempat mulia ini untuk merayakan hari raya Idul Adha. Sungguh ini merupakan nikmat besar yang harus kita syukuri, bukan hanya dengan ucapan, namun juga dengan tindakan nyata berupa ketakwaan, amal saleh, dan kesungguhan dalam ketaatan.

Semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur dan tidak menyia-nyiakan nikmat waktu dan kesempatan beribadah yang diberikan.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada teladan utama umat ini, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sang pembawa risalah yang mulia. Semoga kesejahteraan juga tercurah kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti jalan kenabian hingga hari kiamat.

Banyaknya para kaum muslimin yang saat ini sedang berhaji dan kaum muslimin yang saat ini sudah mempersiapkan hewan kambing atau sapinya untuk dikurbankan setelah ini. Itu semua sebagai ekspresi bentuk kecintaan mereka kepada Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga semuanya diterima Allah, baik yang sedang berhaji dan yang berkurban. Dan semoga dihari kiamat, kita semua termasuk orang yang beruntung dengan syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

TIGA KALIMAT BERHARGA

Bicara Itu Vital: Bagaimana Bahasa Mempengaruhi Diagnosis Stroke dan Kenapa Kita Perlu Peduli










Bayangkan seseorang terkena stroke berat. Ia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi darurat, wajahnya lumpuh sebelah, sulit bicara, dan matanya sayu. Tapi ada satu masalah besar: pasien ini tidak bisa bahasa Inggris, sementara rumah sakit hanya menyediakan evaluasi neurologis dalam bahasa tersebut.

Apakah ia sedang mengalami kerusakan otak parah, atau hanya tidak bisa menjelaskan kondisinya dengan kata-kata yang dimengerti dokter?

Inilah pertanyaan kritis yang diajukan dalam artikel ilmiah terbaru karya saya dan tim kolaborator lintas universitas di Indonesia. Artikel yang bertajuk “Language and Neurological Assessment in Stroke: Rethinking the Role of Linguistic Proficiency in Clinical Outcomes” mengangkat isu yang selama ini luput dari perhatian banyak dokter: bahwa keterbatasan bahasa bisa menyebabkan salah diagnosis stroke dan memperparah ketimpangan dalam pelayanan kesehatan.

Menentukan Pilihan Kampus: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa di Era Digital

Memilih perguruan tinggi merupakan salah satu keputusan penting dalam kehidupan seorang siswa. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi masa depan akademik, tetapi juga karier dan kehidupan pribadi. Saya ingin berbagi sebuah hasil penelitian yang menarik. Di era digital saat ini, berbagai faktor mempengaruhi keputusan ini, mulai dari biaya kuliah hingga peran media sosial.

Kamis, 05 Juni 2025

Berpisah untuk Bersatu

Kadang… perpisahan bukanlah akhir.

Kadang… perpisahan justru adalah awal dari sesuatu yang lebih baik.
Kita pergi, bukan karena benci.
Kita menjauh, bukan karena tak peduli.
Tapi karena ada yang harus diperbaiki
Ada yang perlu direnungi…

Seperti hujan yang turun untuk menyuburkan tanah
Seperti matahari yang tenggelam agar esok bisa terbit kembali
Terkadang, kita harus berpisah
Agar kita bisa menemukan cara terbaik untuk bersama.

Karena jika memang ditakdirkan bersatu
Maka sejauh apapun kita melangkah
Seberapa lama pun kita terpisah
Hati akan selalu menemukan jalan pulang.

Malang, 9 Dzulhijjah 1446 H

Hanya Allah yang Berkuasa Atas Segala Sesuatu – Tadabbur Surah Yunus: 107

Kunjungan akhir perkuliahan di rumah Prof. Sumadi

Dalam perjalanan hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai keadaan: kebahagiaan, kesedihan, kesehatan, sakit, rezeki, dan musibah. Namun, di balik semua itu, siapakah yang sebenarnya mengendalikan segala perubahan yang terjadi?  

Banyak orang berpikir bahwa kekayaan bisa menjamin kebahagiaan, kekuasaan bisa menjamin keamanan, dan ilmu pengetahuan bisa mengontrol segalanya. Namun, berapa sering kita menyaksikan orang kaya jatuh miskin, orang berkuasa kehilangan jabatan, dan orang pintar gagal dalam hidupnya?

Surah Yunus ayat 107 mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang memiliki kendali penuh atas hidup manusia. Jika Dia memberikan kebaikan, tidak ada yang bisa menolaknya, dan jika Dia menimpakan musibah, tidak ada yang bisa mencegahnya kecuali dengan izin-Nya.  

Selasa, 20 Mei 2025

Ujian Kesulitan dan Kemakmuran


















Setiap manusia akan melewati masa-masa sulit dan masa-masa lapang dalam hidupnya. Namun, tidak semua orang mampu menjaga kesadaran spiritual dalam kedua keadaan itu. Sering kali, kesulitan justru mendekatkan hati kepada Allah, sementara kemakmuran membuat kita lupa kepada-Nya.

Tulisan ini mengajak kita untuk merenungi pesan mendalam dari Surah Al-A'raf ayat 94–95. Lewat kisah reflektif seorang pria bernama Amir, kita diajak melihat bagaimana perubahan hidup dari kesempitan menuju kelapangan bisa melunturkan hubungan spiritual, bila tidak disertai dengan kesadaran dan rasa syukur yang terus-menerus.

Semoga renungan ini menjadi pengingat, bahwa baik ujian dalam bentuk penderitaan maupun kenikmatan, semuanya adalah sarana untuk mendekat kepada Allah. Dan yang paling perlu dijaga bukan hanya kondisi lahiriah kita, melainkan kelembutan hati dan kepekaan jiwa terhadap tujuan hidup yang hakiki.

Sabtu, 03 Mei 2025

Refleksi dari Ujung Timur: Cahaya yang Menyala dari Sorong


Pagi yang biasa di Sorong, Papua Barat Daya, berubah menjadi luar biasa dalam benak saya ketika mendengar cerita tentang sekelompok murid yang berjalan menyusuri gang-gang kampung. Mereka bukan sedang bermain layaknya anak-anak lain seusia mereka. Mereka sedang menjalankan misi: menyelami kehidupan masyarakat sekitar sekolah, mencari tahu permasalahan nyata yang dihadapi warga, dan lebih jauh lagi, mencoba menghadirkan solusi. Ada semangat belajar yang tak biasa di sana,  hangat, menyala, dan terasa begitu jujur.

Jumat, 18 April 2025

Istiqomah adalah Anugerah


Istiqomah berdiri teguh di atas jalan kebenaran bukan semata hasil jerih payah manusia. Bukan karena kuatnya tekad, hebatnya ilmu, luasnya pengalaman, atau tingginya semangat seseorang. Istiqomah adalah anugerah, karunia murni dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia adalah bentuk kasih sayang-Nya yang ditanamkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya yang terpilih.

Kunci utama istiqomah ada di tangan Allah. Maka barang siapa yang diberikan keistiqomahan oleh-Nya, sungguh ia telah memperoleh nikmat yang sangat agung. Sebaliknya, siapa yang tidak diberi istiqomah, sehebat apapun ilmunya, sedekat apapun ia dengan sumber kebaikan, bisa saja ia tergelincir dan berpaling dari jalan lurus.

Tidak Ada Manusia yang Sempurna: Jalan Istiqomah yang Manusiawi

Dalam perjalanan hidup yang penuh ujian ini, kita sering kali terbebani oleh keinginan untuk menjadi sempurna. Namun, penting untuk kita sadari: Allah tidak menuntut kesempurnaan dari manusia. Yang diminta oleh Allah adalah kesungguhan dalam memperbaiki diri dan kesetiaan untuk kembali kepada-Nya setiap kali tergelincir.

Ingin Istiqomah? Jaga Lisan Anda


Salah satu amanah terbesar yang harus dijaga untuk meraih keistiqomahan adalah lisan. Setelah hati, bagian tubuh yang paling krusial dalam menjaga konsistensi iman dan amal seseorang adalah apa yang ia ucapkan. Tak sedikit orang yang terlihat rajin beribadah, sering hadir di masjid, tampak semangat dalam kegiatan keagamaan, namun akhirnya goyah dan terjatuh karena tidak mampu menjaga lisannya.

Kamis, 17 April 2025

Hati, Pikiran, dan Iman: Perspektif Al-Qur'an dan Sains tentang Menerima Kebenaran

Dalam hidup, tidak semua kebenaran mudah diterima, meskipun bukti dan logika sudah sangat jelas. Al-Qur'an menyoroti fenomena ini dalam banyak ayat, memperlihatkan bagaimana sikap hati memegang peran penting dalam proses menerima kebenaran. Menariknya, temuan di dunia psikologi dan sains modern justru menguatkan pesan-pesan ilahi tersebut. Artikel ini mencoba menelusuri hubungan antara ayat-ayat Al-Qur'an tentang hati dan iman dengan penjelasan sains dan psikologi kognitif.

Algoritma: Editor Digital Pengatur Hidup Kita. Siapa Pemegang Kendali?




















Dalam dunia media sosial, algoritma sering digambarkan sebagai "tangan tak terlihat" yang menentukan apa yang kita lihat di layar kita. Tapi, apa sebenarnya algoritma itu? Secara sederhana, algoritma bisa dianggap sebagai "bahasa mudahnya editorial". Ia adalah serangkaian aturan atau instruksi yang dirancang untuk memilih, mengurutkan, dan menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna.  

Namun, di balik kesan netral dan objektifnya, algoritma sebenarnya tidaklah netral. Ia adalah produk dari keputusan manusia, tepatnya, para pemilik platform media sosial. Dan seperti halnya editorial di media tradisional, algoritma juga memiliki agenda tersendiri.  

Rabu, 16 April 2025

Jangan Tertipu Mayoritas: Tadabbur Al-Māidah Ayat 100


Dalam hidup, sering kali kita dihadapkan pada pilihan yang membingungkan: memilih apa yang terlihat banyak dan populer, atau memilih apa yang benar dan baik, meski kadang terasa asing dan berbeda. Al-Qur'an mengajarkan kepada kita prinsip penting tentang cara menilai kebenaran, bukan berdasarkan jumlah atau tren, melainkan dari nilai hakiki kebaikan.

Rabu, 02 April 2025

Menjadi Pemimpin dan Masyarakat yang Amanah: Tadabbur An-Nisa Ayat 58


Di tengah maraknya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan, Surah An-Nisa ayat 58 mengingatkan kita akan dua pilar utama peradaban: amanat dan keadilan. Ayat ini bukan sekadar seruan agama, melainkan panduan universal untuk membangun masyarakat yang harmonis. Di Indonesia, di mana kasus korupsi dan nepotisme masih menggerogoti kepercayaan publik, refleksi atas ayat ini menjadi relevan bagi para pemimpin dan masyarakat yang ingin menciptakan perubahan.  

Minggu, 30 Maret 2025

Penyakitan


Hari ini, takbir bergema di seluruh penjuru dunia. Langit dan bumi seakan ikut bersuka cita menyambut hari kemenangan umat Islam: Idul Fitri 1446 H. Setelah sebulan penuh menjalani puasa Ramadhan, berjibaku melawan hawa nafsu, kini tibalah saatnya kita kembali ke fitrah—kembali suci, bersih, dan penuh harapan.

Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita selama ini dan terutama amal ibadah di bulan ramadan, baik puasa, tarawih, witir, membaca Al-Quran, infak sedekah dan zakat fitrah dan semoga kita tidak menjadi orang yang penyakitan.

Namun, di balik kebahagiaan ini, mari kita luangkan sejenak waktu untuk merenung. Adakah hati kita benar-benar sudah bersih? Atau jangan-jangan, tanpa sadar, kita masih menyimpan penyakit yang jauh lebih berbahaya daripada sekadar penyakit fisik? Penyakit yang tak terlihat, tetapi mematikan: penyakit hati.

Apa Itu Penyakit Hati?

Kamis, 20 Maret 2025

Air dan Kurma di Antrian Terakhir


Aroma nasi kebuli dan gorengan hangat memenuhi udara, menggodai perut yang sudah 14 jam berpuasa. Tapi ketika giliran Rizal tiba, yang ia terima hanya segelas air putih dan tiga butir kurma. Di belakangnya, tawa riang teman-temannya terdengar sambil membawa nampan penuh kue, ayam goreng, dan sirup merah. Hatinya berdesir: mengapa hanya dia yang dapat jatah seadanya?

Rizal menggeser sandal jepitnya di lantai masjid yang dingin, antrian panjang untuk buka puasa di Masjid Al-Mabrur membuat kakinya pegal. Masjid itu terkenal dengan hidangan istimewanya setiap Ramadan—nasi kuning, sop daging, sampai kolak pisang. Tahun lalu, ia bahkan membawa pulang kardus berisi roti canai untuk sahur. Tapi sore ini, panitia berbisik lirih, "Maaf, Nak, stok habis. Ini saja yang tersisa."

Selasa, 18 Maret 2025

Masa Muda: Investasi Ilmu dan Kebaikan yang Menentukan Masa Depan

Apa yang ditanam diusia muda akan menjadi apa yang kita tuai di masa dewasa. Ini bukan sekadar pepatah, tetapi sebuah prinsip yang telah terbukti dalam perjalanan hidup banyak tokoh besar, termasuk Nabi Yusuf عليه السلام. Masa muda adalah waktu yang penuh dengan potensi besar untuk membentuk masa depan kita. Salah satu kisah yang paling menginspirasi dalam hal ini adalah kisah Nabi Yusuf عليه السلام, yang mengajarkan kita bahwa setiap ujian dan tantangan di masa muda bisa menjadi jalan menuju kebijaksanaan dan kejayaan.

Rahasia Rahilah: Bagaimana Menjadi yang Terbaik di Tengah Persaingan?


Dalam kehidupan ini, kita sering bertanya-tanya, "Apakah saya bisa menjadi seseorang yang bermanfaat dan unggul dalam bidang saya?". Kita hidup di dunia yang penuh dengan persaingan, tantangan, dan ketidakpastian. Namun, Islam mengajarkan bahwa selalu ada orang-orang pilihan yang mampu melewati ujian dan menjadi yang terbaik di antara yang lain.

Sabtu, 08 Maret 2025

Hati yang Bersih, Hidup yang Berkah: Rahasia Sukses yang Sering Terlupakan

Pengurus DPP Cendikara Bersama Pembina dan Lurah BPI Sedunia

Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang secerdas mentari, tapi hidupnya seperti terperangkap dalam labirin kegagalan? Atau mungkin mengenal sosok yang biasa-biasa saja, namun rezekinya mengalir deras, damai menyelimuti hari-harinya, dan disegani oleh siapa pun? Apa yang membedakan mereka?

Kamis, 06 Maret 2025

Menjaga Kehormatan dan Kesederhanaan dalam Hidup: Tadabbur Surah Al-A'raf: 31


Saya pernah membaca sebuah penelitian tentang kebiasaan makan di berbagai negara. Ternyata, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya, sementara 800 juta orang di dunia masih kelaparan. Data ini membuat saya teringat pada Surah Al-A’raf ayat 31, di mana Allah memerintahkan kita untuk makan dan minum, tetapi dengan satu syarat: jangan berlebihan. Ayat ini bukan sekadar larangan, tetapi ajakan untuk hidup bijak dan penuh syukur.

Selasa, 04 Maret 2025

Tidur dalam Perspektif Islam dan Sains Modern: Hikmah, Manfaat, dan Panduan Sehat


Tidur adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah Subhanahu wata'ala berikan kepada manusia. Dalam kehidupan yang serba cepat ini, banyak orang mengabaikan pentingnya tidur, padahal tidur tidak hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang dalam. Islam memberikan tuntunan mengenai pola tidur yang sehat, sementara sains modern terus mengungkap berbagai manfaat tidur bagi kesehatan fisik dan mental. Tulisan ini akan mengupas hubungan antara ajaran Islam dan temuan ilmiah terkait tidur, serta bagaimana kita dapat mengoptimalkan kualitas tidur demi kehidupan yang lebih baik.

Pentingnya Tidur dalam Kehidupan Manusia

Salah satu alasan mengapa tidur begitu penting adalah karena sebagian besar waktu dalam hidup kita dihabiskan untuk tidur. Jika seseorang tidur 8 jam per hari, itu berarti ia menghabiskan sepertiga dari hidupnya untuk tidur. Jika seseorang tidur setelah Subuh, tidur siang, berbaring sore, dan tidur malam hingga total waktu tidurnya mencapai hampir 12 jam sehari, maka setengah dari hidupnya dihabiskan dalam keadaan tidur. Oleh karena itu, memahami bagaimana mengelola tidur dengan baik menjadi hal yang sangat penting agar waktu yang kita gunakan untuk tidur tetap memberikan manfaat bagi tubuh dan kehidupan secara keseluruhan. Baca juga: Pentingnya Waktu dalam Islam

Sabtu, 01 Maret 2025

Doa Nabi di Awal Bulan untuk Keamanan, Iman, Keselamatan, dan Kekuatan Islam


Alhamdulillah, kita telah memasuki 1 Ramadan, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Saat yang istimewa ini adalah momen tepat untuk memanjatkan doa Nabi di awal bulan, memohon keamanan, iman, keselamatan, dan kekuatan Islam. Doa ini menjadi lebih bermakna karena kita menyambut Ramadan, bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk selalu memohon keamanan, iman, keselamatan, dan kekuatan Islam di setiap awal bulan. Doa ini menjadi sangat relevan saat ini, karena kita memulai perjalanan suci Ramadan dengan penuh harapan dan ketakwaan.


Doa Nabi di Awal Bulan

Doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dibaca di awal bulan adalah sebagai berikut:

“Allahumma ahillahu ‘alaina bil-amni wal-iman, was-salamati wal-islam, rabbi wa rabbukallah.”

Artinya: “Ya Allah, tampakkanlah bulan ini kepada kami dengan membawa keamanan dan iman, keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (wahai bulan) adalah Allah.”


Doa Nabi Menyambut Ramadan

Selain doa di awal bulan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan doa-doa khusus ketika menyambut Ramadan. Salah satunya adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:

“Allahumma sallimni li Ramadan, wa sallim Ramadan li, wa sallimhu minni.”

Artinya:

“Ya Allah, selamatkanlah aku untuk (menyambut) Ramadan, selamatkanlah Ramadan untukku, dan selamatkanlah (amal ibadahku) dariku selama Ramadan.”

Doa ini menunjukkan betapa Nabi SAW sangat mengharapkan keselamatan dan keberkahan dalam menyambut Ramadan. Beliau memohon agar dirinya, bulan Ramadan, dan amal ibadahnya selama Ramadan semuanya diberi keselamatan oleh Allah SWT.

Senin, 17 Februari 2025

Hanya Allah yang Menunjukkan Kebenaran: Tadabbur Surah Yunus: 35

Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan: mana yang benar, mana yang salah? Siapa yang harus kita ikuti? Bagaimana kita memastikan bahwa keputusan yang kita ambil benar?

Sebagian orang mengikuti tren, sebagian mengikuti pendapat mayoritas, dan sebagian lagi hanya mengikuti apa yang sudah menjadi kebiasaan tanpa berpikir kritis.

Jumat, 14 Februari 2025

Mengapa Proses itu Penting? Belajar dari Perjalanan Hidup Rasulullah ﷺ


Dalam kehidupan, kita sering kali mendambakan kesuksesan yang instan. Kita ingin mencapai puncak tanpa mendaki, ingin menuai tanpa menanam, ingin menang tanpa berjuang. Padahal, Allah telah menetapkan sunnatullah bahwa segala sesuatu di dunia ini harus melalui proses. Bahkan Rasulullah ﷺ, manusia paling mulia, tidak langsung diangkat menjadi pemimpin besar tanpa melewati perjalanan panjang penuh tempaan.

Masa Kecil yang Tidak Mudah

Rasulullah ﷺ lahir sebagai yatim. Ayahnya, Abdullah, telah meninggal sebelum beliau lahir. Tidak lama kemudian, ibunya, Aminah, juga meninggalkan dunia saat beliau masih sangat belia. Beliau dibesarkan oleh sang kakek, Abdul Muthalib, yang kemudian juga meninggal dunia. Lalu pengasuhan berpindah ke pamannya, Abu Thalib. Ini bukan kebetulan, tetapi bagian dari proses Allah untuk membentuk pribadi yang kuat dan mandiri sejak kecil.

Bayangkan, seorang anak kecil yang tidak memiliki kasih sayang orang tua sepenuhnya. Namun, justru dari situ beliau belajar tentang ketabahan, kemandirian, dan kekuatan mental. Allah membentuk Rasulullah ﷺ sejak dini untuk menjadi manusia yang mampu bertahan dalam situasi tersulit. Ketika kita merasa hidup penuh ujian, ingatlah bahwa bahkan Nabi pun melewati fase sulit ini.