Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd.
Hadirin jama’ah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Pada pagi yang penuh keberkahan ini, tepat 10 Dzulhijjah, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengumpulkan kita di tempat mulia ini untuk merayakan hari raya Idul Adha. Sungguh ini merupakan nikmat besar yang harus kita syukuri, bukan hanya dengan ucapan, namun juga dengan tindakan nyata berupa ketakwaan, amal saleh, dan kesungguhan dalam ketaatan.
Semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur dan tidak menyia-nyiakan nikmat waktu dan kesempatan beribadah yang diberikan.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada teladan utama umat ini, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sang pembawa risalah yang mulia. Semoga kesejahteraan juga tercurah kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti jalan kenabian hingga hari kiamat.
Banyaknya para kaum muslimin yang saat ini sedang berhaji dan kaum muslimin yang saat ini sudah mempersiapkan hewan kambing atau sapinya untuk dikurbankan setelah ini. Itu semua sebagai ekspresi bentuk kecintaan mereka kepada Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga semuanya diterima Allah, baik yang sedang berhaji dan yang berkurban. Dan semoga dihari kiamat, kita semua termasuk orang yang beruntung dengan syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
TIGA KALIMAT BERHARGA
Tema khutbah Idul Adha kali ini adalah tiga kalimat yang berharga dan patut kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Jangan Putus Asa.
2. Perbanyaklah Doa.
3. Teruslah Berusaha.
Tiga kalimat ini bukan sekadar ungkapan motivasi, tetapi ia adalah prinsip hidup yang diajarkan langsung oleh para Nabi dan tercermin dalam kisah-kisah para ulul azmi, terutama dalam kisah agung Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan keluarganya.
Kisah Nabi Ibrahim: Teladan Tanpa Putus Asa
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, setelah menikah dengan Sarah bertahun-tahun lamanya, belum juga dikaruniai anak. Kemudian beliau menikahi Hajar, dan tetap saja tidak segera mendapat keturunan. Bahkan, Hajar sempat divonis sebagai perempuan mandul. Dalam kondisi yang bagi kebanyakan manusia adalah ujian berat, Nabi Ibrahim tidak berputus asa.
Tentu ini adalah hal yang sangat menyedihkan dan menggelisahkan bagi sementara pasangan suami istri. Karena berharap mendapatkan keturunan, itulah salah satu dari tujuan utama pernikahan.
Untungnya atas karunia Allah, mereka bukan keluarga sembarangan. Mereka adalah keluarga muslim yang beriman, keluarga muslim yang bertauhid, mereka adalah keluarga teladan untuk semua umat. Hidup mereka, selalu di atas bimbingan wahyu dan kebenaran. Maka wajar, rasa takut dan cemas dalam menghadapi masa depan, Allah jauhkan dari mereka.
Beliau bukan hanya bertahan, tetapi terus berdoa dan berserah diri kepada Allah.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 38:
فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak akan bersedih hati.”
Tidak putus asa, banyak berdoa dan terus berusaha
Bukti bahwa Nabi Ibrahim dan keluarga adalah teladan bagi kita semua adalah, dalam setiap shalat dan ucapan shalawat, kita selalu dianjurkan juga mengucapkan
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi Ibrahim dan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Tidak putus asa, banyak berdoa dan terus berusaha
Setiap menghadapi masalah, pelarian Nabi Ibrahim bukan main hp, bukan nongkrong di warung kopi, bukan ke mall, bukan ketempat hiburan atau bergadang tidak tidur malam hanya untuk senang-senang yang katanya bisa menghilangkan stres.
Pelarian Nabi Ibrahim saat menghadapi masalah hanya ketempat yang tepat yaitu lari menuju Allah, beribadah dan berdoa kepadaNya. Yang kesemuaannya itu perlu kita tiru.
Dalam surat As-Shaffat ayat 99 sampai101 Allah subahanhu wa Ta'ala berfirman:
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّي سَيَهْدِينِ
"Dan dia (Ibrahim) berkata saat menghadapi masalah 'Sesungguhnya aku harus pergi (menghadap) kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku."
Lalu dia pun ibrahim berdoa dengan kalimat
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”
Apa yang terjadi? Allah langsung mengabulkan doanya:
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ
“Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).”
Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd.
Tidak putus asa, banyak berdoa dan terus berusaha.
Saat dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud yang zalim, Ibrahim tidak putus asa, ia tidak merasa bahwa ini jalan buntu tidak ada jalan lagi.
Ibrahim malah berkata:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“Hasbunallahu wa ni’mal wakiil – Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Apa hasilnya?
Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 69:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
“Kami (Allah) berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim!”
Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, saat mendapat ancaman serius, beliaupun mengucapkan kalimat yang sama seperti yang diucapkan Nabi Ibrahim.
Maka apa hasil kesudahannya?
Dalam Surat Ali Imran ayat 173 dan 174 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
"Orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, 'Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,' ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.'"
Maka setelah Rasulullah dan para sahabatnya banyak mengucapkan kalimat HASBU NAU LOOH WANI'MAL WAKIIL, maka hasilnya adalah
فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ ۖ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
"Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah, mereka tidak mendapat keburukan, dan mereka mengikuti keridaan Allah. Allah memiliki karunia yang besar."
Hadirin seluruh jama'ah shalat idul adha yang semoga dirahmati Allah
Tidak putus asa, banyak berdoa dan terus berusaha.
Maka seburuk apa pun pembicaraan orang tentang bayang-bayang akan terpuruknya keadan negeri ini. Atau seburuk apapun pembicaraan orang tentang pemimpin kita. Atau seberat apapun penderitaan batin yang dirasakan diantara kita saat ini,
Kita bertekad tidak akan putus asa, kita akan terus berdoa dan terus berusaha. Yang semuanya akan dijadikan lebih baik oleh Allah. Amiin
Karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'd: 11).
Ya Rabb...
Kami sedang gelisah, sedang bingung, sedang dalam kesulitan. Maka angkatlah dan mudahkanlah.
Ya Rabb...
Negeri kami, seluruh negeri kaum muslimin, dan seluruh masyarakat yang ada di bumi ini, amankanlah dan damaikanlah dari segala macam peperangan dan berbagai konflik.
Ya Rabb...
Berilah hidayah kepada para pelaku kejahatan agar kembali ke jalan-Mu yang benar.
Ya Rabb...
Untuk para pemimpin kami semuanya, sayangilah mereka, rahmatilah mereka, ampunilah mereka dan teruslah bimbing mereka ke jalan ridhoMu.
Ya Rabb...
Untuk kedua orang tua kami, para sanak saudara dan kerabat kami dan juga semua teman dan sahabat kami, ampunilah mereka, sayangilah dan yang masih hidup berikanlah terus hidayah pada mereka, hingga akhirnya kelak dimasukkan ke dalam surga firdaus bersama Rasululloh. Amiin.
Baca juga: Nasihat Ibrahim agar Selamat Dunia Akhirat
Gambar: GerenatedAI
Malang, 10 Dzulhijjah 1446 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Semoga langkah Anda hari ini membawa semangat baru untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak. Saya menghargai setiap dedikasi dan perjalanan Anda. Sampai kita berjumpa kembali, dalam tulisan atau kehidupan nyata.