Jumat, 11 Maret 2016

Keputusan-Nya Pasti Lebih Baik

Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan dan harapan yang baik dan indah untuk masa depannya. Harapan adalah kekuatan yang memberikan kita semangat untuk terus yakin dan percaya bahwa semua yang kita lewati tidaklah sia-sia. Faktanya kita tidak menemukan jalan yang tenang dan lurus hidup kecuali ada riak-riak gelombang yang datang menerpa kehidupan kita.

Ujian kehidupan merupakan sunatulloh yang berlaku untuk setiap manusia. Ujian bukanlah standar Alloh cinta atau benci dengan seseorang. Orang yang hidupnya selalu  tenang tanpa ujian bukan berarti lebih dicintai Alloh dibandingkan hamba yang hidupnya diselingi ujian yang terkadang terasa berat dan mencekam.

Bagi mereka yang mendapatkan cobaan yang sangat berat, hendaklah bedoa. Ketika berdoa dan selesai berdoa usahakan janganlah terlintas dalam hati bahwa jawaban-jawaban doanya ditunda atau malah tidak dikabulkan.

Inilah beda manusia dan Penciptanya. Allahlah dzat yang wajib dimintai, Dia senang jika hamba-Nya sering meminta dan murka apabila hamba-Nya tidak pernah meminta, Dialah Maharaja, dan Maha Bijaksana.

Sekiranya kita tidak juga melihat jawaban atas doa-doa yang kita panjatkan, yakinlah Dia berhak melakukan segala yang dikehendakinya dalam kekuasaan-Nya. Bisa juga, kita melihat Doa-Doa itu dikabulkan pada waktu yang cukup lama, maka yakinlah Dia telah bekerja sesuai dengan Kebijaksanaan dan Hikmah-Nya.

Yang perlu kita hujamkan ke dalam jiwa bahwa Alloh selalu memilihkan yang terbaik bagi hamba-Nya. Yang terbaik tidak selalu harus saat ini juga, yang terbaik tidak selalu sesuai dengan keinginan kita, karena waktu yang akan menjawab semua sekenario yang Alloh tetapkan untuk hamba-Nya.

Saat saya ada kegiatan di desa-desa transmigrasi yang mayoritas orang jawa, hampir rata-rata orang-orang mengeluhkan kehidupan yang jauh dari akses informasi, listrik, infrastruktur jalan yang buruk (sampai sekarang masih), akan tetapi, setelah puluhan tahun, baru menyadari begitu nikmatnya kehidupan mereka. Kehidupan Sosial, ekonominya lebih dari cukup, memiliki tanah yang cukup luas, dibandingkan jika mereka bertahan di jawa.

Itu hanya contoh hasil kebijakan seorang manusia di dunia yang memiliki visi jauh ke depan. Mungkin saat itu belum bisa ditangkap dan dicerna oleh rakyatnya. Sekarang bagaimana jika yang mendesain dan menetapkan yang terbaik itu Allah Pencipta Alam semesta? 

Saat seorang hamba telah menyadari akan hikmah dan kebijaksanaan-Nya dan sangat yakin bahwa seluruh yang ada di dunia ini berada di bawah kekuasann-Nya, maka akan jernihlah pikirannya dan tenang jiwanya, walupun sesuatu yang diharapkannya belum terwujud.

“Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa kecuali pasti akan dikabulkan oleh Allah, mungkin akan disegerakan jawabannya, mungkin pula akan ditunda, ataupun akan menjadi simpanan di akhirat.” Demikian sabda Nabi.

Guru saya selalu mengajarkan jika memiliki hajat, kebutuhan, cita-cita, perjalanan, mintalah yang terbaik. Jika kita ngotot terhadap sesuatu bisa jadi Allah kabulkan tetapi itu belum tentu yang terbaik. Saat saya mendengar nasehatnya, saya merenungi terus menerus dan sampai saat ini saya selalu meminta yang terbaik.

Contoh sederhana, seharusnya pagi ini saya berangkat ke Bandung pukul 09.20 melalui salah satu maskapai CL. Akan tetapi, penerbangan dialihkan pukul 14.15. sebagian orang akan kecewa, tetapi sebagian orang yakin pasti ada hikmahnya.

Sama halnya, ketika jadwal saya memberikan seminar bertabrakan dengan jadwal training di luar kota. Seperti seminar Motivasi di yang biasanya kami laksanakan sabtu minggu. Sedangkan saya ada agenda di bandung jumat-minggu besok. Tidak ada jalan terbaik yang harus saya lakukan kecauli berdoa. Karena saya yakin yang memiliki waktu adalah Allah, dengan hikmah dan kekuasaannya, Dia bisa mengeser seluruh agenda yang di atur panitia.

Semua itu bukan sekali-sekali, tetapi saya sering mengalaminya. Di lain waktu, terkadang kita pasti merasakan saya kan sudah berdoa tetapi kenapa belum juga dikabulkan? Saya mengingat kembali nasehat guru saya :

Barang siapa yang telah dikabulkan doanya di dunia, kelak di hari kiamat permintaan-permintaan yang telah dikabulkan akan hilang sirna, sementara yang belum terjawab masih tersisa pahalanya. Orang yang bersangkutan akan berkata, “Ya Allah, andaikan Engkau tidak pernah menjawab doa-doaku di dunia dahulu.”

Oleh karena itu, saya patut curiga, jika melihat diri saya atau pun orang lain, diliputi kemudahan-kemudahan, semua hajat baiknya dikabulkan. Jangan-jangan Alloh hanya membalas kebaikan kita di dunia dan kita tidak mendapatkan bagian lagi di akhirat.

Cukup sekian, cerita kita sahabat, semoga bisa meneguhkan hatimu. Pahamilah dan resapilah nasehat-nasehat di atas semoga kalbu kita tidak lagi meragukan Allah, bahwa Keputusan-Nya pasti lebih baik. Jadi, janganlah pernah terburu-buru menanti jawaban doa.

Semoga keselamatan, rahmat, barokah Allah selalu menyertai Anda sekeluarga.

Rumah Pencerahan, Bengkulu 2 Jumadil Akhir 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.