Setiap manusia
pasti memiliki kebutuhan dan harapan yang baik dan indah untuk masa depannya. Harapan
adalah kekuatan yang memberikan kita semangat untuk terus yakin dan percaya
bahwa semua yang kita lewati tidaklah sia-sia. Faktanya kita tidak menemukan
jalan yang tenang dan lurus hidup kecuali ada riak-riak gelombang yang datang
menerpa kehidupan kita.
Ujian
kehidupan merupakan sunatulloh yang berlaku untuk setiap manusia. Ujian
bukanlah standar Alloh cinta atau benci dengan seseorang. Orang yang hidupnya
selalu tenang tanpa ujian bukan berarti
lebih dicintai Alloh dibandingkan hamba yang hidupnya diselingi ujian yang
terkadang terasa berat dan mencekam.
Bagi mereka
yang mendapatkan cobaan yang sangat berat, hendaklah bedoa. Ketika berdoa dan
selesai berdoa usahakan janganlah terlintas dalam hati bahwa jawaban-jawaban
doanya ditunda atau malah tidak dikabulkan.
Inilah beda
manusia dan Penciptanya. Allahlah dzat yang wajib dimintai, Dia senang jika
hamba-Nya sering meminta dan murka apabila hamba-Nya tidak pernah meminta,
Dialah Maharaja, dan Maha Bijaksana.
Sekiranya kita
tidak juga melihat jawaban atas doa-doa yang kita panjatkan, yakinlah Dia
berhak melakukan segala yang dikehendakinya dalam kekuasaan-Nya. Bisa juga,
kita melihat Doa-Doa itu dikabulkan pada waktu yang cukup lama, maka yakinlah
Dia telah bekerja sesuai dengan Kebijaksanaan dan Hikmah-Nya.
Yang perlu
kita hujamkan ke dalam jiwa bahwa Alloh selalu memilihkan yang terbaik bagi
hamba-Nya. Yang terbaik tidak selalu harus saat ini juga, yang terbaik tidak
selalu sesuai dengan keinginan kita, karena waktu yang akan menjawab semua
sekenario yang Alloh tetapkan untuk hamba-Nya.
Saat saya
ada kegiatan di desa-desa transmigrasi yang mayoritas orang jawa, hampir
rata-rata orang-orang mengeluhkan kehidupan yang jauh dari akses informasi,
listrik, infrastruktur jalan yang buruk (sampai sekarang masih), akan tetapi,
setelah puluhan tahun, baru menyadari begitu nikmatnya kehidupan mereka. Kehidupan
Sosial, ekonominya lebih dari cukup, memiliki tanah yang cukup luas,
dibandingkan jika mereka bertahan di jawa.
Itu hanya contoh
hasil kebijakan seorang manusia di dunia yang memiliki visi jauh ke depan. Mungkin
saat itu belum bisa ditangkap dan dicerna oleh rakyatnya. Sekarang bagaimana
jika yang mendesain dan menetapkan yang terbaik itu Allah Pencipta Alam
semesta?
Saat seorang
hamba telah menyadari akan hikmah dan kebijaksanaan-Nya dan sangat yakin bahwa
seluruh yang ada di dunia ini berada di bawah kekuasann-Nya, maka akan
jernihlah pikirannya dan tenang jiwanya, walupun sesuatu yang diharapkannya
belum terwujud.
“Tidak ada seorang muslim pun yang
berdoa kecuali pasti akan dikabulkan oleh Allah, mungkin akan disegerakan
jawabannya, mungkin pula akan ditunda, ataupun akan menjadi simpanan di
akhirat.” Demikian sabda
Nabi.
Guru saya
selalu mengajarkan jika memiliki hajat, kebutuhan, cita-cita, perjalanan,
mintalah yang terbaik. Jika kita ngotot terhadap sesuatu bisa jadi Allah
kabulkan tetapi itu belum tentu yang terbaik. Saat saya mendengar nasehatnya, saya
merenungi terus menerus dan sampai saat ini saya selalu meminta yang terbaik.
Contoh sederhana,
seharusnya pagi ini saya berangkat ke Bandung pukul 09.20 melalui salah satu
maskapai CL. Akan tetapi, penerbangan dialihkan pukul 14.15. sebagian orang
akan kecewa, tetapi sebagian orang yakin pasti ada hikmahnya.
Sama halnya,
ketika jadwal saya memberikan seminar bertabrakan dengan jadwal training di luar kota. Seperti
seminar Motivasi di yang biasanya kami laksanakan sabtu minggu. Sedangkan saya
ada agenda di bandung jumat-minggu besok. Tidak ada jalan terbaik yang harus saya lakukan kecauli berdoa. Karena saya yakin yang memiliki waktu adalah Allah, dengan
hikmah dan kekuasaannya, Dia bisa mengeser seluruh agenda yang di atur panitia.
Semua itu
bukan sekali-sekali, tetapi saya sering mengalaminya. Di lain waktu, terkadang
kita pasti merasakan saya kan sudah berdoa tetapi kenapa belum juga dikabulkan?
Saya mengingat kembali nasehat guru saya :
Barang siapa
yang telah dikabulkan doanya di dunia, kelak di hari kiamat
permintaan-permintaan yang telah dikabulkan akan hilang sirna, sementara yang
belum terjawab masih tersisa pahalanya. Orang yang bersangkutan akan berkata, “Ya
Allah, andaikan Engkau tidak pernah menjawab doa-doaku di dunia dahulu.”
Oleh karena
itu, saya patut curiga, jika melihat diri saya atau pun orang lain, diliputi
kemudahan-kemudahan, semua hajat baiknya dikabulkan. Jangan-jangan Alloh hanya
membalas kebaikan kita di dunia dan kita tidak mendapatkan bagian lagi di
akhirat.
Cukup sekian,
cerita kita sahabat, semoga bisa meneguhkan hatimu. Pahamilah dan resapilah
nasehat-nasehat di atas semoga kalbu kita tidak lagi meragukan Allah, bahwa
Keputusan-Nya pasti lebih baik. Jadi, janganlah pernah terburu-buru menanti
jawaban doa.
Semoga keselamatan,
rahmat, barokah Allah selalu menyertai Anda sekeluarga.
Rumah
Pencerahan, Bengkulu 2 Jumadil Akhir 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.