Kamis, 26 Februari 2015

Instrumen Kepemimpinan


Jika anda ingin menjadi orang besar. Dalam setiap bidang kehidupan kita harus memiliki satu kemampuan yaitu memimpin. Beberapa waktu yang lalu ketika saya melakukan sedang melakukan Rapat Kerja Nasional di Bogor, di tengah-tengah aktivitas kegiatan salah satu orang peserta asal palembang berkata kepada saya, ada seorang investor yang ingin mendirikan sekolah dan minta di carikan seorang pemimpin untuk dijadikan kepala sekolah. Fasilitas hidup disediakan, rumah, kendaraan, dll.

Dalam perjalanan hidup saya selama berorganisasi, penyebab jatuh bangunnya segala sesuatu terletak pada kepemimimpinan seseorang. Begitu juga, di keluarga, perusahaan, kantor, kota, hingga negara. Tapi kali, ini kita akan membahas tentang kepemimpinan dari sudut lain. Coba perhatikan jika Anda sekarang seorang bawahan, staf, atau warga negara, apakah yang menyebabkan jatuh bangunnya kepemimpinan?


Saya mengamati dua calon capres presiden kita yang lalu antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Apa yang beda di antara keduanya? Rahasianya terletak pada komunikasi.

Penyebab jatuh bangunnya kepemimpinan adalah komunikasi. Sebaik apapun ide, gagasan, yang ingin Anda sampaikan jika salah dalam menyampaikan maka akan ditanggapi salah oleh orang lain. John W. Gardner pernah berkata, “Jika saya harus menyebut instrumen kepemimpinan serbaguna, jawaban saya komunikasi”.

Jika Anda saat ini sedang memimpin sebuah Tim, jadikan standar di bawah ini sebagai pedoman ketika berkomunikasi dengan tim Anda:

1. Konsisten.
Dalam pengamatan saya berkecimpung dalam dunia organisasi hal yang paling membingungkan anggota adalah pemimpin yang tidak mampu membuat keputusan. Selalu berubah-ubah setiap waktu dan tentu ini dapat membingungkan dan membuat frustasi bagi anggota yang tidak memiliki mental yang kuat. Anda masih ingat kisah Muhammad Al Fatih? Bagaimana ia menjaga konsistensi keputusannya untuk menaklukkan konstatinofel? Berkat kegigihan dan konsistensinya Alloh swt mengkarunikan kepada Al Fatih dan pasukannya.

2. Berkomunikasilah dengan jelas.
Jika Anda sudah membuat keputusan segeralah mengkomunikasikannya dengan tim Anda. Sebuah tim tidak akan dapat melaksanakan rencana Anda jika tidak tahu apa yang Anda inginkan. Seorang pemimpin harus tetap menjaga konsistensi lalu mengkomunikasikannya kepada anggota tim agar mereka mengetahui dengan jelas arah yang dituju dan hasil yang harus dicapai. Belajarlah dari kebiasaan Rosululloh Saw, beliau adalah orang yang paling banyak dan sering bermusyawarah dengan para sahabatnya. Oleh karena itu, dalam memimpin tim, kita harus menurunkan ego kita, jangan terus-menerus memaksakan kehendak, akui dengan jujur ide orang lain jika itu lebih baik. Buatlah orang tekesan dengan kejujuran Anda.

3. Menjaga Kesopanan.
Setiap orang pasti memiliki kesalahan. Terkadang Tim kita sedang memiliki permasalahan, tantangan, kelemahan di satu bidang. Tetapi setiap orang layak diperlakukan dengan santun dan penuh hormat. Apapu posisi orang itu dan bagaimana pun sejarah Anda dengannya. Apakah Anda menganggapnya menjengkelkan, tidak konsisten, dll. Dengan senantiasa menjaga sikap seperti ini, In Shaa Alloh Anda membawa keselarasan bagi organisasi secara keseluruhan.

Ingatlah satu hal penting, jika Alloh karuniakan kepada Anda hari ini atau esok hari menjadi pemimpin, komunikasi Anda harus bisa menciptakan keselarasan interaksi antar anggota tim. Jika kita termasuk pemimpin yang mau membuka pikiran dan hati maka kita akan melihat bahwa tim senantiasa mencerminkan pemimpinnya.

Belajarlah dari Tauladan Terbaik, Pemimpin Terbaik di muka bumi ini, bahwa komunikasi yang baik bukanlah komunikasi satu arah.Terkadang pemimpin menjadi sahabat bagi anggotanya, terkadang menjadi guru, terkadang menjadi sosok ayah, dan tentu menjadi pemimpin. Banyak-banyaklah bermusyawarah kepada anggota Tim. Jadilah Proaktif Karena pemimpin terbaik akan mendengarkan, mengajak, dan mendorong partisipasi seluruh anggota tim.

Buatlah komitmen untuk menjaga komunikasi Anda hari ini, pada level terkecil sekalipun.

Kamis, 7 Jumadil Awal 1436 H/ 26 Februari 2015 M
Pkl. 06.20 di PPM

2 komentar:

  1. konsisten itu kadang yang sulit :)

    BalasHapus
  2. Mulailah dengan senantiasa melatih konsisten dari hal-hal yang kecil.
    Sebagaimana Otot fisik bisa dilatih dengan olahraga,
    Begitu juga, otot Konsistensi bisa dilatih dengan latihan konsisten dari hal yang kecil setiap hari.

    Sulit bukan berarti mustahil.
    Man Jadda Wa Jada. Semoga kita semua diberikan keteguhan oleh Alloh untuk konsisten di jalan yang benar

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.