Senin, 16 Februari 2015

Ketika Letih Datang




Ada sebuah kata-kata bijak yang menarik untuk direnungkan “Jika kesibukan membuatmu letih, maka waktu luang membuat seseorang menjadi rusak”

 “Bila kita merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Bila kita bersenang-senang dengan dosa, kesenangan itu akan hilang dan dosa yang akan kekal.” (Umar bin Khathab)

Lelah berbuat kebaikan itu manusiawi. Siapapun pasti pernah merasakannya. Orang yang berbuat jahat lelah akan perbuatannya, orang yang berbuat baik lelah dengan kebaikannya. Bahkan diantaranya merintih karena kelelahan yang amat sangat. Seperti yang dialami beberapa sahabat saya yang sekarang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. 

Saya pun, beberapa minggu ini mengalami hal yang sama, hingga hari ini mulai dari pagi subuh berjamaah di Masjid, lalu ada rapat persiapan acara seminar exelent parenting kerjasama Trust Consulting dengan beberapa lembaga pendidikan di Kota Curup yang akan diselenggarakan di Curup tanggal 19 Februari 2015, persiapan outbound, try out se kabupaten curup. 

Di sela-sela rapat, saya menyempatkan hadir di lounching buku sahabat saya, Ronny Dewanyara Putra (Selamat Mas Ronny, tetap istiqomah dan terus berkarya), tapi belum bisa menyaksikan acara yang ruarr biasa ini sampai selesai karena bersama Tim rombongan dari curup harus bergerak lagi karena ada diskusi dengan Prof. Wahyu di UNIB, setelah sholat di lanjutkan dengan Silaturahmi sekaligus rapat bersama Dai Muda Muhammadiyah di rumah Bang Hardi, hingga sore dan malam membina anak-anak Mutiara Cendikia di rumah. Lalu setelah isya, mendengarkan cerita, dan memenuhi hajat orang tua untuk membantu kebutuhan mereka.

Alhamdulillah, rasa letih itu telah pergi. Semoga apa yang saya lakukan mendapatkan pahala dari Alloh swt. Yang jelas, semua potensi saya sudah diusahakan tersalurkan dengan baik. Hak tubuh untuk olahraga, kewajiban memenuhi undangan, di bidang pekerjaan mendesaian pelatihan dan outbound, membina masyarakat pemuda, remaja, dan anak-anak, hak Alloh dengan aneka ibadah yang disyariatkan dan berbakti kepada orang tua telah tertunaikan.

Sahabat Kebaikan memang terkadang membuat lelah sementara perbuatan buruk terkadang menyenangkan. Tetaplah pilih yang membuat lelah karena dampaknya kekal dan berdampak panjang.

Kita juga perlu hati-hati karena terkadang dosa itu datang dengan penampakkan yang menyenangkan dan terkesan membuat kita bahagia. duduk-duduk, nyantai di rumah sambil malas-malasan, jalan-jalan ga jelas bersama lawan jenis. Namun akhirnya, penyesalan berkepanjanganlah balasan yang kita terima. So, nikmati saat lelah datang ketika kita berbuat kebaikan.

Syeikh Ali Thantawi rahimahullah pernah ditanya tentang hikmah yang paling indah yang pernah dibaca selama hidupnya :

Beliau menjawab : "Sungguh aku telah membaca hikmah lebih dari 70 tahun dan tidaklah aku mendapatkan suatu hikmah yang lebih indah daripada yang diriwayatkan Ibnul Jauzi rahimahullah didalam kitabnya : "SHOIDUL KHOTIR" ketika beliau mengatakan : 

"Sesungguhnya keletihan dalam ketaatan akan sirna dan yang kekal hanyalah pahalanya.... Sesungguhnya kelezatan kemaksiatan akan sirna dan yang kekal tinggallah siksanya."
====
Ya ROBB tidaklah dunia indah kecuali dengan mengingat-Mu
Dan tidak pula akhirat kecuali dengan ampunan-Mu
Dan tidak pula surga kecuali dengan melihat-Mu

Semoga  Alloh Ta'ala melimpahkan Ampunan dan pemaafanNya buat kita di pagi ini. Aaamin

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Al-Insyiroh: 5-8)

25 Rabiul Akhir 1436 H
05.50 Wib di BI 

2 komentar:

  1. luar biasa.. . sukses untk mas rio

    BalasHapus
  2. Semoga Keselamatan, Rahmat Alloh dan barokah-Nya selalu menyertai Mas Ariez Saputra.
    Terima Kasih Kunjungannya, Sukses juga untuk Mas Ariez.

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.