Apapun kehidupan yang kita jalani hari ini, sebenarnya
adalah produk dari kumpulan harapan-harapan kita di masa lalu. Pelajaran yang
paling penting dalam kehidupan yang saya pelajari adalah bagaimana kita
memiliki harapan-harapan yang positif tentang diri sendiri, keluarga,
pendidikan, keuangan, kesehatan, hubungan sosial, dunia dan akhirat. Makanya judul
blog ini saya namakan Always Positive and Be Happy karena mengandung sebuah
harapan agar setiap pembaca selalu berpikiran positif dalam memandang kehidupan
sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan.
Orang yang paling berbahagia di dunia ini tidak harus memiliki
yang terbaik dari segala sesuatu. Mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik
dari segalla sesuatu. Sebuah analogi sederhana yang pernah saya baca, mereka
seperti orang yang berada di desa terpencil yang harus pergi ke sumur setiap
hari mengambil air dan berkata, “Setiap kali saya datang ke sumur ini, saya
pergi dengan ember yang terisi penuh!” dan bukannya, “Saya tidak habis pikir
kenapa saya harus terus kembali ke sumur ini untuk mengisi ember saya!”
Ketika kuliah dahulu, saya juga bertanya bagaimana saya bisa
berhasil di tengah keterbatasan. Tapi, rasa minder, malu, dan ragu itu segera
saya tepis dengan mendesain harapan sebesar mungkin, bahwa dari tempat ini saya
akan mengelilingi Indonesia dan bersinergi dengan mahasiswa terbaik di seluruh
Indonesia. Alhamdulillah, Alloh mengabulkan doa saya.
Harapan itu bukan hanya soal mengelilingi Indonesia, tapi
saya gunakan untuk bidang-bidang yang lain. Misalnya pekerjaan: saya berharap
suatu hari nanti saya akan bersinergi (Mengisi pelatihan bersama dan Bermitra)
dengan salah satu Trainer Terbaik di Bumi Rafflesia. Alhamdulillah, Sekarang
hampir perdua pekan, kami selalu mengelilingi berbagai kota.
Harapan tentang memiliki buku, jika saya menginginkan sebuah
buku dan belum memiliki uangnya maka Alloh memiliki berjuta cara untuk
mewujudkannya. Ternyata, bisa di hadiahkan atau mendapat rezeki dari hasil
mengisi pelatihan dan out bound.
Harapan Menulis buku saya bangun ketika saya berkunjung ke
Toko Buku, salah satunya toko buku Gramedia. Saya bisa memvisualisasikan secara
persis, jelas, dan terang suatu hari nanti buku saya akan dipajang dan dijual
di toko buku yang sering saya kunjungi. Alhamdulillah, itu semua sudah
terwujud.
Jika saya ceritakan harapan-harapan yang pernah terwujud
mungkin terlalu banyak. Tetapi, pesan yang ingin saya sampaikan adalah. Sikap seseorang
memiliki pengaruh teramat besar pada cara ia memandang dan menjalani kehidupan.
Jika Anda seoseorang yang hobi olahraga, cobalah bertanya
pada seorang pelatih sebelum mereka melakukan pertandingan besar, apakah
sikapnya dan sikap para pemainnya akan berpengaruh besar terhadap hasil
pertandingan itu? Bertanyalah kepada seorang guru, apakah sikap murid-muridnya
memiliki pengaruh sebelum mereka maju ujian?
Saya yakin, pelajar, mahasiswa, ataupun karyawan kita yang
dianggap kurang cerdas sebenarnya muara masalahnya adalah masalah sikap. Ya,
cara kita memandang diri kita sendiri. Tapi, sayangnya, sebagian orang tua,
lingkungan, dan guru memberikan cara pandang yang buruk kepada anak tentang
bagaimana ia memandang dirinya. Sehingga timbullah rasa tidak percaya diri,
malu, dan penyakit mental lainnya.
Satu pelajaran super penting adalah bahwa kehidupan sering
memberi Anda apa pun yang Anda harapkan darinya. Jika Anda menantikan hal-hal
yang buruk, itulah yang akan Anda dapatkan. Jika Anda mengharapkan hal-hal yag
baik, maka Anda akan mendapatkannya. Jika tidak di dunia, in Shaa Alloh akan
diberi ganti yang lebih baik di akhirat.
Tidak sedikit motivator, psikolog, pelatih yang kebingungan
dengan mekanisme ini. tapi, sebagai umat Nabi Muhammad saw, saya bersyukur
mengetahui jawabannya. Dalam sebuah hadis Qudsi dalam bab Berbaik Sangka Kepada
Alloh dalam kitap Kumpulan Hadist Qudsi karya Syaikh Fathi Ghanim dijelaskan
dari Abu Hurairoh, di mengatakan: Nabi bersabda,
“Alloh swt berkata, ‘
Aku tergantung persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya ketika dia
mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya
pada diri-Ku. Apabila dia Mengingat-Ku di suatu golongan, maka Aku mengingatnya
pada golongan yang lebih baik lagi. Apabila dia mendekat kepadaku sejengkap,
maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Apabila dia mendekat kepada-Ku
satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Apabila di datang
kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari”
Ketika kita hidup bersama Alloh, maka tidak ada yang
mustahil terjadi dalam kehidupan kita. tapi pertanyaannya, apakah dalam setiap
hari kita memiliki harapan yang positif atau negatif? Lalu kemana kita tujukan
harapan itu kepada manusia, akal, atau kepada Robb semesta alam?
Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Cobalah dalam hari ini, satu minggi, satu bulan, empat puluh
hari Anda mulai memfokuskan mengharapkan yang terbaik dari segala sesuatu. Baik
di bidang pengembangan pribadi, bidang spiritual, bidang ekonomi, kesehatan,
interaksi sosial, rekreasi mungkin. Bawalah semua harapan itu kedalam setiap
doa Anda. Apalagi jika kita membayang ke malam bebas hambatan, di sepertiga
malam.
Jika kita konsisten, maka Anda akan kaget dan terkejut
dengan apa yang Anda alami, khususnya jika Anda juga memberikan hal-hal terbaik
Anda pada orang lain dalam setiap keadaan. Satu hal lagi, jangan lupa doakan
orang lain atau sahabat Anda untuk mendapatkan hal yang sama.
Selamat mencoba,
Semoga Keselamatan, rahamat dan Barokah Alloh selalu
menyertai kita semua.
Rabu, 6 Jumadil Awal 1436 H/ 25 Februari 2015 M
Pkl. 06.30 di PPM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.