Senin, 09 Februari 2015

Kepandaian Bersyukur



Bagaimana pendapat anda jika dalam sebuah kesulitan, ada seseorang yang tiba-tiba datang dengan ikhlas membantu anda? Orang itu bukan saja, membantu sekedarnya, tetapi menyelesaikan permasalahan anda dengan tuntas. Tentu anda akan merasa bahagia bukan! Bahkan anda akan selalu mengingat kebaikannya. 

Sebut saja, Ahmad, seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta. Memiliki kehidupan yang sederhana dan bahagia. Gaji yang ia miliki memang belum cukup sepenuhnya untuk menghidupi istri dan kelima anaknya. Tetapi ia bersyukur di kelilingi oleh orang-orang yang peduli dan tulus membantu setiap kesulitan hidup yang ia hadapi. Selalu  saja ada tangan-tangan Tuhan yang hadir lewat sahabat-sahabatnya, bahkan bosnya sendiri. 

Ketika istrinya melahirkan dan membutuhkan biaya untuk operasi sesar, ada saja sahabat yang dengan tulus ikhlas membantu biaya rumah sakitnya. Bukan hanya itu, ketika anaknya naik kelas dan butuh biaya banyak untuk membayar uang sekolah dan seragam. Bosnya selalu memberikan uang lebih kepada Ahmad. Sebuah kehidupan yang penuh keajaiban, bantuan selalu datang bertubi-tubi, baik lewat orang yang dikenal maupun tidak dikenalnya. 

Pengalaman Ahmad sesungguhnya, juga bisa terjadi kepada siapa saja. Dalam hidup kita sering kali mendapatkan perlakukan baik bahkan pertolongan yang tidak kita sangka-sangka. Dalam keheningan malam di atas sajadah merahnya, Ahmad merenung. Jika para dermawan yang selalu membantunya selalu muncul dalam ingatannya. 

Maka, bagaimana dengan Allah yang telah memberikan kehidupan kepadanya, mempertemukan dirinya dengan orang-orang yang baik hati. Bukankah Allah telah melimpahkan begitu banyak nikamat kepadanya dan keluarga? Sejak saat itulah ia mulai belajar untuk bersyukur kepada yang Maha Pengasih dan Maha Pemberi Kehidupan. 

Alangkah lucu diri kita, jika selalu mengingat dan berlaku baik kepada orang yang telah menolong dan memberikan hadiah kepada kita. Tetapi, lupa kepada Allah yang Maha Pemberi semua kemudahan tersebut.

PBI, 19 Rabiul Akhir 1936 H
Pkl. 05.45

1 komentar:

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.