Rabu, 18 Februari 2015

Bersegeralah Memohon Ampunan Atas Segala Dosa




Sahabat setiap kita pasti menginginkan yang terbaik terjadi dalam hidup kita. akan tetapi, seringkali kita dibenturkan dengan tantangan yang datang menghadang. Tidak jarang ada kejadiaan yang tidak terduga yang menghambat langkah kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Baik itu berupa membuat keputusan maupun tindakan yang seharusnya kita ambil di waktu yang silam dan yang akan datang.

Apa pun yang terjadi di masa lalu, semuanya telah terjadi. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya. Kecuali dengan taubat, beristighfar kepada Alloh, serta mengganti setiap keburukan dan penyesalan masa lalu dengan aneka kebajikan.

Ketahuilah, wahai siapa saja yang mau mengambil pelajaran dari nasehat ini, dosa-dosa itu akan meninggalkan bekas yang sangat buruk. Rasa pahit yang tersisa darinya pun jauh berlipat ganda dari rasa manisnya. Sementara itu, Zat yang memberikan ganjaran selalu siaga untuk menganjarnya. Dia adalah satu-satunya Zat yang tidak pernah alpa dan lupa.


Saya banyak melihat banyak orang yang sudah diuji oleh Alloh, tetapi tidak segera kembali. Alangkah celakanya mereka yang dipukul dengan cemeti namun tidak merasakan apa-apa dan mereka yang terluka namun sama sekali mati rasa. Mereka adalah seperti orang-orang yang berlumuran dosa namun tidak merasa dirinya sedang berlumuran dosa. Dalam pandangan saya, mereka yang paling celaka adalah yang mendapat siksaan namun sama sekali tidak pernah merasa sedang dicoba.

Kepadamu wahai pemuda, saya tujukan nasehat ini termasuk untuk diri saya pribadi. Jagalah masa mudamu dengan jalan ketaatan kepada Robbmu.

Alangkah anehnya mereka (baik tua maupun muda)! Orang-orang seperti itu mencampurkan berbagai prilakunya, baik dengan perintah syahwatnya, namun tetap melakukan sesuatu untuk mencari ridha Tuhanya.

Jika hal itu terjadi pada Anda, alangkah meruginya Anda. Anda membuang percuma kecerdasan Anda dan menyia-nyiakan waktu dan harta, serta menodai kehormatan wajah Anda. Luka yag kecil bisa saja membunuh dan tergelincirnya Anda bisa mengantarkan Anda langsung ke liang kubur. Apa yang telah Anda lewatkan tidak akan pernah kembali Anda dapatkan.

Sahabatku yang baik hatinya, yang sedang menanti dan berjuang mewujudkan kehidupan yang berkulitas. Berhati-hatilah dengan diri Anda. Apa lagi yang Anda tunggu untuk bertaubat? Apakah yang Anda tungguh? Apakah Anda harus menunggu tua untuk bertaubat? Tidakkah Anda sadar bahwa tulang-tulang semakin melemah dan setelah Anda tinggalkan anak-anak, keluarga, dan kerabat dekat, yang Anda tunggu hanyalah pertemuan dengan Sang Khaliq?

Bayangkanlah bahwa apa pun yang pernah Anda bayangkan tentang dunia telah Anda capai. Gelar kesarjanaan, rumah, istri, anak, harta, jalan-jalan keliling dunia,dll. Apa yang kemudian Anda rasakan? Semua itu tidak lebih dari sekedar sesuatu yang sementara. Sebenarnya saat ini pun Anda telah terjerat oleh kesementaraan.

Bayangkanlah kemudian kelezatan akhir yang pernah Anda rasakan, apakah hal itu akan terus dirasakan? Sadarlah bahwa Anda hidup dalam dunia yang hanya memberikan dua pilihan: Anda ditinggalkan orang-orang yang Anda cintai atau Anda meninggalkan orang-orang yang Anda cintai.

Saat itulah Anda akan sadar bahwa bayangan kelezatan terasa akan sangat pahit dan mengetirkan. Anda menginginkan semua yang pernah Anda alami dan rasakan tidak diperlihatkan kembali kepada Anda.

Wahai manusia-manusia yang tertutup otaknya untuk merenung dan orang-orang yang terhalang pintu-pintu penghayatannya, tidaklah mereka melihat ke mana mereka akan kembali dan kemana perjalanan hidup ini akan berujung? Tidakkah mereka membayangkan ada yang memperingatkan mereka di dalam kubur? Tidakkah dalam rentang waktu yang panjang ini telah ada yag memberikan ancaman? Dimanakah mereka yag telah memiliki seluruh apa yang didambakan. Panggillah mereka. Sayang, mereka tuli. Mereka tidak tahu bahwa kematian itu hanyalah sekejab datangnya dan setelah itu, kuburan menantinya.

Mari sahabat, kita memperbanyak amal.

Wahai manusia yang hari-harinya berlalu tanpa bekas. Anda kelak akan menyerah di hadapan Robb tanpa perbekalan. Dengan wajah manakah kelak Anda akan menghadap Tuhan? Samakah apa yag Anda peroleh dari hawa nafsu dengan penghinaan Tuhan?

Terakhir, saya ingin membagikan pesan yang diberikan oleh sahabat saya melalui WA beberapa hari yang lalu.

Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity pernah mengatakan:

Tidaklah hati seorang hamba selalu beristigfar melainkan akan disucikan. Bila ia lemah, maka akan dikuatkan Bila ia sakit, maka akan disembuhkan Bila ia diuji, maka akan diangkat ujian itu darinya. Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk Dan bila ia galau, maka akan diberi ketenangan.

Sepeninggal Rasulullah, Istigfar merupakan satu-satunya benteng aman yang tersisa untuk kita (dari adzab Allah)

”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).

Ibnu katsir -rahimahullah - berkata :
Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istigfar, maka Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya.

Maka apa lagi yang kau tunggu...? apalagi di waktu-waktu sepertiga malam. Waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa dan meminta ampunan Alloh swt. Yuk biasakan bangun sebelum fajar.
Perbanyaklah  istigfar, kapan saja, dimana saja.

Ibnul Qayyim - rahimahullah - mengatakan, " Bila engkau ingin berdo'a, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka jadikan seluruh isi do'amu istigfar, agar Allah memaafkanmu. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.

Ya Allah.. Sesungguhnya engkau Maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah kami.

Marilah kita memohon kepada Alloh agar dijauhkan dari prilaku orang-orang yang lalai. Semoga diperlihatkan segala sesuatu kepada kita sebagaimana adanya agar kita benar-benar tahu aibnya dosa. Semoga Alloh swt memberi taufiq

27 Rabiul Akhir 1436 H/ 18 Februari 2015 M
Tafakkur menunggu fajar. Pukul 03.15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.