Sahabat
setiap kita pasti menginginkan yang terbaik terjadi dalam hidup kita. akan
tetapi, seringkali kita dibenturkan dengan tantangan yang datang menghadang.
Tidak jarang ada kejadiaan yang tidak terduga yang menghambat langkah kita
menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Baik itu berupa membuat keputusan maupun
tindakan yang seharusnya kita ambil di waktu yang silam dan yang akan datang.
Apa pun
yang terjadi di masa lalu, semuanya telah terjadi. Tidak ada yang bisa kita
lakukan untuk mengubahnya. Kecuali dengan taubat, beristighfar kepada Alloh,
serta mengganti setiap keburukan dan penyesalan masa lalu dengan aneka
kebajikan.
Ketahuilah,
wahai siapa saja yang mau mengambil pelajaran dari nasehat ini, dosa-dosa itu
akan meninggalkan bekas yang sangat buruk. Rasa pahit yang tersisa darinya pun
jauh berlipat ganda dari rasa manisnya. Sementara itu, Zat yang memberikan
ganjaran selalu siaga untuk menganjarnya. Dia adalah satu-satunya Zat yang
tidak pernah alpa dan lupa.
Saya banyak
melihat banyak orang yang sudah diuji oleh Alloh, tetapi tidak segera kembali.
Alangkah celakanya mereka yang dipukul dengan cemeti namun tidak merasakan
apa-apa dan mereka yang terluka namun sama sekali mati rasa. Mereka adalah
seperti orang-orang yang berlumuran dosa namun tidak merasa dirinya sedang
berlumuran dosa. Dalam pandangan saya, mereka yang paling celaka adalah yang
mendapat siksaan namun sama sekali tidak pernah merasa sedang dicoba.
Kepadamu
wahai pemuda, saya tujukan nasehat ini termasuk untuk diri saya pribadi.
Jagalah masa mudamu dengan jalan ketaatan kepada Robbmu.
Alangkah
anehnya mereka (baik tua maupun muda)! Orang-orang seperti itu mencampurkan
berbagai prilakunya, baik dengan perintah syahwatnya, namun tetap melakukan
sesuatu untuk mencari ridha Tuhanya.
Jika hal
itu terjadi pada Anda, alangkah meruginya Anda. Anda membuang percuma
kecerdasan Anda dan menyia-nyiakan waktu dan harta, serta menodai kehormatan
wajah Anda. Luka yag kecil bisa saja membunuh dan tergelincirnya Anda bisa
mengantarkan Anda langsung ke liang kubur. Apa yang telah Anda lewatkan tidak
akan pernah kembali Anda dapatkan.
Sahabatku
yang baik hatinya, yang sedang menanti dan berjuang mewujudkan kehidupan yang
berkulitas. Berhati-hatilah dengan diri Anda. Apa lagi yang Anda tunggu untuk
bertaubat? Apakah yang Anda tungguh? Apakah Anda harus menunggu tua untuk
bertaubat? Tidakkah Anda sadar bahwa tulang-tulang semakin melemah dan setelah
Anda tinggalkan anak-anak, keluarga, dan kerabat dekat, yang Anda tunggu
hanyalah pertemuan dengan Sang Khaliq?
Bayangkanlah
bahwa apa pun yang pernah Anda bayangkan tentang dunia telah Anda capai. Gelar
kesarjanaan, rumah, istri, anak, harta, jalan-jalan keliling dunia,dll. Apa
yang kemudian Anda rasakan? Semua itu tidak lebih dari sekedar sesuatu yang
sementara. Sebenarnya saat ini pun Anda telah terjerat oleh kesementaraan.
Bayangkanlah
kemudian kelezatan akhir yang pernah Anda rasakan, apakah hal itu akan terus
dirasakan? Sadarlah bahwa Anda hidup dalam dunia yang hanya memberikan dua
pilihan: Anda ditinggalkan orang-orang yang Anda cintai atau Anda meninggalkan
orang-orang yang Anda cintai.
Saat itulah
Anda akan sadar bahwa bayangan kelezatan terasa akan sangat pahit dan
mengetirkan. Anda menginginkan semua yang pernah Anda alami dan rasakan tidak
diperlihatkan kembali kepada Anda.
Wahai
manusia-manusia yang tertutup otaknya untuk merenung dan orang-orang yang
terhalang pintu-pintu penghayatannya, tidaklah mereka melihat ke mana mereka
akan kembali dan kemana perjalanan hidup ini akan berujung? Tidakkah mereka
membayangkan ada yang memperingatkan mereka di dalam kubur? Tidakkah dalam
rentang waktu yang panjang ini telah ada yag memberikan ancaman? Dimanakah
mereka yag telah memiliki seluruh apa yang didambakan. Panggillah mereka.
Sayang, mereka tuli. Mereka tidak tahu bahwa kematian itu hanyalah sekejab
datangnya dan setelah itu, kuburan menantinya.
Mari
sahabat, kita memperbanyak amal.
Wahai
manusia yang hari-harinya berlalu tanpa bekas. Anda kelak akan menyerah di
hadapan Robb tanpa perbekalan. Dengan wajah manakah kelak Anda akan menghadap
Tuhan? Samakah apa yag Anda peroleh dari hawa nafsu dengan penghinaan Tuhan?
Terakhir,
saya ingin membagikan pesan yang diberikan oleh sahabat saya melalui WA
beberapa hari yang lalu.
Syaikh
Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity pernah mengatakan:
Tidaklah
hati seorang hamba selalu beristigfar melainkan akan disucikan. Bila ia lemah,
maka akan dikuatkan Bila ia sakit, maka akan disembuhkan Bila ia diuji, maka
akan diangkat ujian itu darinya. Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk Dan
bila ia galau, maka akan diberi ketenangan.
Sepeninggal
Rasulullah, Istigfar merupakan satu-satunya benteng aman yang tersisa untuk
kita (dari adzab Allah)
”Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka.
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
Ibnu katsir
-rahimahullah - berkata :
Barangsiapa
yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istigfar, maka
Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan
jiwa dan raganya.
Maka apa
lagi yang kau tunggu...? apalagi di waktu-waktu sepertiga malam. Waktu-waktu
yang mustajab untuk berdoa dan meminta ampunan Alloh swt. Yuk biasakan bangun
sebelum fajar.
Perbanyaklah istigfar, kapan saja, dimana saja.
Ibnul
Qayyim - rahimahullah - mengatakan, " Bila engkau ingin berdo'a, sementara
waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak
keinginan, maka jadikan seluruh isi do'amu istigfar, agar Allah memaafkanmu.
Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya
tanpa engkau memintanya.
Ya Allah..
Sesungguhnya engkau Maha pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah kami.
Marilah
kita memohon kepada Alloh agar dijauhkan dari prilaku orang-orang yang lalai.
Semoga diperlihatkan segala sesuatu kepada kita sebagaimana adanya agar kita
benar-benar tahu aibnya dosa. Semoga Alloh swt memberi taufiq
27 Rabiul
Akhir 1436 H/ 18 Februari 2015 M
Tafakkur
menunggu fajar. Pukul 03.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.