Jalan Menuju Teluk Sebayur |
Setiap orang beriman yang benar imannya, jujur pertaubatannya, cinta kepada Robbnya,
menanti-nanti kepulangannya ke kampung halamannya di Surga dengan terus
mempersiapkan diri, pasti mendambakan untuk menjadi penghuni surga.
Tahukah Anda
jalan pintas agar lebih mudah menjadi sesuatu yang Anda inginkan? Apapun yang
Anda inginkan dan menjadi apa, tidak ada cara yang lebih mudah dari pada
belajar ditambah dengan modeling (mencontoh).
Apapun
profesi dan pekerjaan Anda saat ini, cara paling mudah agar Anda menjadi
bintang adalah mencontoh orang yang sudah berhasil. Karena saya yakin, sukses
selalu meninggalkan jejak. Jejaknya bisa kita ketahui dengan belajar atau
berguru langsung dengan orang yang terbaik di bidangnya.
Jika Anda
ingin percaya diri, tirulah bagaimana keyakinan orang yang percaya diri, cara
ia bernafas, berbicara, jalannya, tatapannya, perasaannya, tindakan apa yang ia
lakukan?
Tetapi kali
ini kita akan berbicara sesuatu yang lebih dahsyat, yaitu bagaimana meniru
sifat atau karakter penghuni surga?
Jika kita
ingin menjadi penghuni surga, contohlah karakter penghuni surga. Hiduplah sebagaimana
mereka hidup. Calon penghuni surga, sudah bisa merasakan kebahagian karena ia
berpikir, merasakan dan bertindak layaknya hidup di surga. Walaupun perbedaan
dunia dan surga sangat jauh.
Alloh
Subhanahu Wata’ala menggambarkan salah satu sifat mereka :
“Negeri
Akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan
tidak berbuat kerusakan di bum. Dan kesudahan yang baik (Surga) itu bagi
orang-orang yang bertakwa” (Q.S. Al-Qosos: 83)
Jadi di antara
ciri atau sifat utama penghuni surga adalah orang yang di dalam dirinya tidak
punya sifat ingin ditinggikan sedikit pun atau ingin meninggikan dirinya agar
orang lain tahu.
Mungkin di
tengah komunitasnya, masyarakatnya, perkumpulan orang banyak, ia tidak
dianggap. Orang tidak akan meminta ia berbicara di depan, tetapi bisa jadi
karena ia sering belajar dengan rajin, mengaji, mengamalkan ilmu yang sudah ia pelajari. Seseorang menjadi
mulia di sisi Alloh.
Pada saat
lain, bisa jadi ia seseorang yang suka berbagi, kaya, rendah hati, ‘alim, dekat
dengan masyarakat, impact nya untuk orang banyak sangat luar biasa. Dari sisi ilmu,
akhlak, pendampingan masyarakat. Akan tetapi, orang seperti ini tidak pernah
atau jarang sekali di liput oleh media masa. Mereka saya sebut sebagai manusia
langit yang membumi.
Mereka memiliki
karya nyata di tengah-tengah masyarakat, memberdayakan dan mengajarkan ilmu ke
pelosok-pelosok desa, tanpa ada yang memperhitungkan, meliput, di puji dan
diberi gelar penghormatan.
Saya yakin
orang-orang seperti ini banyak di negeri ini. Mereka yang tulus berbagi walau
tidak ada yang memuji. tidak diliput media masa. Tinggal niatnya lagi, untuk apa mereka melakukan semua
itu? Apakah karena Alloh, agar terkenal, diberi penghargaan, dan sejenisnya.
Salah satu
karakter itu saya temukan dalam diri guru saya. Beliau tamatan timur tengah, di
Yaman. Sejak tamat SMA saya menjadi sakti perjuangannya, berkeliling ke
sudut-sudut bumi, ia sangat konsen berdakwah ke pelosok-pelosok desa yang orang
membayangkannya saja sulit, jalan setapak, menembus hutan, bebatuan, jalan kaki
di malam hari, karena motor tidak bisa masuk, menggunakan obor, tidak
mengharapkan balas jasa, kecuali semata-mata agar bisa bertemu Robbnya di
akhirat kelak.
Beliau lakukan
itu dengan tulus puluhan tahun yang lalu dan saat ini Alloh gerakkan hati para
pengusaha, pejabat, tukang bakso, kuli bangunan, pengacara, polisi, dan
berbagai latar belakang untuk bergabung mendukung perjuangannya.
Sahabat,
terkadang kita perlu berguru dengan orang-orang yang tidak terkenal, tetapi
memiliki ilmu yang dalam dan karya nyata. Karena banyak hari ini orang yang
pintar ngomong, punya konsep, ahli debat, tapi miskin aksi.
Oleh karena
itu, jika Anda hanya bertujuan menambah ilmu atau transfer ilmu, mungkin Anda
bisa baca buku, nonton Youtube, internet, video, bbm, what’sapp, dan media
lainnya. Akan tetapi, jika kita ingin merubah akhlak atau transfer akhlak maka
Anda harus berguru. Karena akhlak tidak bisa diajarkan, tetapi hanya bisa
ditularkan.
Sekali lagi
salah satu ciri atau sifat utama penghuni surga apa? Ya benar, orang yang di
dalam dirinya tidak ingin ditinggikan sedikit pun atau ingin menginggikan
dirinya agar orang lain tahu.
Semoga Alloh
membuka hati kita, memberikan cahaya dengan hidayahnya untuk selalu memberikan
yang terbaik dalam kehidupan sebagai bekal pulang ke kampung akhirat.
Semoga kita
dipertemukan dengan guru-guru kehidupan yang tulus ikhlas berbagi dengan orang
lain.
Semoga Anda
sekeluarga selalu dalam keselamatan, rahamat, dan barokah Alloh Subhanahu Wata’ala.
Salam hangat
dan jabat erat dari saudaramu
Hamba Alloh
Yang selalu mengharapkan Ridho dan Ampunan-Nya
Bengkulu, 23
Jumadil Awwal 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.