![]() |
Kunjungan akhir perkuliahan di rumah Prof. Sumadi |
Dalam perjalanan hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai keadaan: kebahagiaan, kesedihan, kesehatan, sakit, rezeki, dan musibah. Namun, di balik semua itu, siapakah yang sebenarnya mengendalikan segala perubahan yang terjadi?
Banyak orang berpikir bahwa kekayaan bisa menjamin kebahagiaan, kekuasaan bisa menjamin keamanan, dan ilmu pengetahuan bisa mengontrol segalanya. Namun, berapa sering kita menyaksikan orang kaya jatuh miskin, orang berkuasa kehilangan jabatan, dan orang pintar gagal dalam hidupnya?
Surah Yunus ayat 107 mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang memiliki kendali penuh atas hidup manusia. Jika Dia memberikan kebaikan, tidak ada yang bisa menolaknya, dan jika Dia menimpakan musibah, tidak ada yang bisa mencegahnya kecuali dengan izin-Nya.
وَإِن يَمۡسَسۡكَ ٱللَّهُ بِضُرّٖ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يُرِدۡكَ بِخَيۡرٖ فَلَا رَآدَّ لِفَضۡلِهِۦۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
"Wa in yamsaskallāhu biḍurrin fa lā kāsyifa lahu illā huwa, wa in yuridka bikhairin fa lā rādda lifaḍlih, yuṣību bihi man yasya`u min 'ibādih, wa huwal-ghafūru r-raḥīm."
"Dan jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Yunus: 107)
Mari kita renungkan lebih dalam makna ayat ini
Ayat ini mengajarkan kita tentang kebergantungan mutlak kepada Allah. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa mutlak atas segala sesuatu. Jika Dia memberikan ujian atau musibah, tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali dengan izin-Nya. Begitu pula jika Allah memberikan nikmat, tidak ada yang bisa menahannya.
Al-Qurtubi menekankan pentingnya ketawakalan kepada Allah. Semua kejadian dalam hidup manusia bergantung kepada-Nya. Tidak ada manusia, makhluk, atau sistem yang mampu mengubah takdir tanpa izin-Nya.
Tafsir As-Sa'di mengingatkan kita bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang memiliki hak mutlak untuk memberikan kebaikan dan keburukan sebagai ujian bagi manusia. Bersandar kepada selain Allah adalah bentuk kesia-siaan, karena hanya Dia yang memiliki kuasa atas segala sesuatu.
Pandangan Sahabat Nabi
Umar bin Khattab pernah berkata:
"Aku tidak peduli dengan keadaanku, apakah dalam kesulitan atau kemudahan, karena aku tahu bahwa semua itu berasal dari Allah, dan aku yakin pasti ada kebaikan di dalamnya."
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
"Ketahuilah, jika seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali jika Allah telah menetapkannya untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali dengan izin Allah." (HR. Tirmidzi, hadits shahih)
Hadis ini menunjukkan bahwa kebergantungan sejati manusia hanyalah kepada Allah.
Pelajaran dari Ayat Ini
1. Allah adalah Sumber Segala Sesuatu
Semua hal yang terjadi di dunia ini berada dalam kendali Allah. Jika kita menghadapi masalah, jangan terlalu bergantung pada manusia, tetapi mintalah kepada Allah terlebih dahulu.
2. Bersabar dalam Ujian
Ketika mengalami kesulitan, sadari bahwa tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah. Jika Allah telah menetapkan sebuah ujian, maka itu pasti mengandung hikmah yang besar.
3. Mensyukuri Nikmat
Jika Allah memberikan kebaikan, tidak ada yang bisa mencegahnya. Jangan sombong atau merasa bahwa semua keberhasilan berasal dari diri sendiri, karena semua itu adalah anugerah dari Allah.
4. Mengandalkan Allah dalam Segala Hal
Jangan terlalu menggantungkan diri pada manusia, jabatan, atau harta, karena semuanya bisa berubah kapan saja. Keimanan yang kuat kepada Allah akan memberikan ketenangan hati dalam setiap keadaan.
Perspektif Sains: Keimanan dan Kesehatan Mental
1. Dampak Positif Ketawakalan terhadap Kesehatan Mental
Studi psikologi menunjukkan bahwa orang yang memiliki keimanan kuat kepada Tuhan cenderung lebih stabil emosional. Mereka lebih jarang mengalami kecemasan dan depresi, karena memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah.
2. Efek Psikologi dari Doa dan Ibadah
Ketika seseorang menghadapi masalah, berdoa dan bertawakal kepada Allah dapat membantu menenangkan pikiran. Dalam dunia medis, efek ini dikenal sebagai "coping mechanism" yang membantu seseorang mengatasi stres dengan lebih baik.
3. Penyembuhan Spiritual dalam Dunia Kedokteran
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki keyakinan spiritual lebih tinggi mengalami pemulihan lebih cepat dari penyakit. Ini menunjukkan bahwa iman kepada Allah memiliki dampak langsung terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang.
Cara Mengamalkan Ayat Ini
1. Memperkuat Keimanan dan Ketawakalan
Percayalah bahwa hanya Allah yang dapat mengubah keadaan kita, baik dalam kesulitan maupun dalam kemudahan.
2. Berdoa dengan Penuh Keyakinan
Saat menghadapi masalah, jangan panik. Tenangkan hati dan berdoalah kepada Allah dengan keyakinan penuh bahwa hanya Dia yang bisa memberi solusi.
3. Tidak Bergantung pada Makhluk
Jangan terlalu berharap pada manusia, jabatan, atau kekayaan. Semua itu bisa hilang kapan saja. Fokuslah pada hubungan dengan Allah, karena Dialah satu-satunya yang tidak akan mengecewakan.
4. Mensyukuri Setiap Nikmat
Jika Allah telah memberi nikmat, manfaatkanlah dengan baik dan jangan lupa bersyukur. Jangan sombong, karena semua yang kita miliki bisa diambil kapan saja jika Allah menghendaki.
5. Bersabar dalam Ujian
Ujian adalah bagian dari kehidupan. Jika Allah menimpakan kesulitan, bersabarlah dan yakin bahwa pasti ada hikmah di baliknya.
Hanya Allah yang Berkuasa atas Segala Sesuatu
- Allah adalah satu-satunya Dzat yang bisa memberi kebaikan dan menghilangkan kesulitan.
- Jika kita mengalami musibah, tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah.
- Jika Allah memberi rezeki dan kebahagiaan, tidak ada yang bisa menghalanginya.
- Jangan terlalu menggantungkan diri pada manusia, tapi gantungkan hati sepenuhnya kepada Allah.
Semoga kita semua selalu diberikan keimanan yang kuat, ketawakalan yang teguh, dan hati yang selalu bersyukur. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Semoga langkah Anda hari ini membawa semangat baru untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak. Saya menghargai setiap dedikasi dan perjalanan Anda. Sampai kita berjumpa kembali, dalam tulisan atau kehidupan nyata.