Kamis, 13 Februari 2025

Deep Learning dan Masa Depan Pendidikan

Malang, 13 Februari 2025 – Gedung Kuliah Bersama (GKB) A20, Universitas Negeri Malang, menjadi saksi perhelatan akademik luar biasa yang menginspirasi para pendidik dan mahasiswa. Kuliah Tamu bertajuk Implementasi Deep Learning dalam Peningkatan Mutu Pendidikan untuk Semua (Education for All) ini menghadirkan pemikiran mendalam mengenai bagaimana teknologi dan metode pembelajaran modern dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Dipandu langsung oleh Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Malang, acara ini menghadirkan pembicara utama, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) sekaligus akademisi terkemuka di bidang pendidikan. Beliau menyampaikan wawasan mendalam tentang bagaimana konsep deep learning tidak hanya berlaku dalam ranah kecerdasan buatan tetapi juga dalam membangun pemahaman mendalam dalam proses belajar manusia.

Deep Learning dalam Pendidikan

Dalam kuliah tamu ini, Prof. Mu’ti menyoroti pentingnya pembelajaran mendalam (deep learning) dalam dunia pendidikan, sebuah konsep yang berakar dari penelitian di negara-negara Skandinavia sejak tahun 1970-an, dengan beberapa tokohnya, seperti Morton Salio, yang berkontribusi dalam pengembangannya. Beliau menjelaskan bahwa dalam pembelajaran mendalam, pemahaman yang diperoleh peserta didik lebih dari sekadar hafalan—melainkan pemahaman bermakna yang melibatkan refleksi dan koneksi antar konsep.

Deep learning, sebagai pendekatan dalam pembelajaran mengalami renaisans di kalangan kelompok kognitivis yang banyak membahas tema ini dalam dunia pendidikan, terutama dalam aliran konstruktivisme dan information processing.

Namun, ada juga perdebatan yang mengaitkan deep learning dengan kecerdasan buatan (AI). Padahal, konsep dasarnya berakar pada deep processing dan data storage dalam jumlah besar. Gagasan awalnya muncul ketika komputer mulai dapat menangkap, menyimpan, dan menggunakan informasi. John Piaget menyebut pendekatan ini sebagai 3P (process, product, and performance), di mana hasil belajar sangat bergantung pada proses menangkap dan mengolah informasi.

Baca juga: Education in Perspective of Learning and Memory Neurosciences

Perspektif Neurologi dan Deep Learning

Pemahaman manusia tentang otak juga turut berpengaruh dalam pengembangan konsep deep learning. Bagian otak tertentu memiliki peran luar biasa dalam menangkap dan memproses informasi. Jika diamati, cara kerja otak sangat mirip dengan komputer: indra menangkap informasi, lalu otak memprosesnya. Ketika seseorang melihat sesuatu, sesungguhnya ia sedang memanfaatkan kapasitas otaknya dalam menginterpretasikan informasi tersebut.

Namun, pembelajaran tidak sekadar mentransfer ilmu. Konsep surface learning hanya menyentuh permukaan, sehingga tidak memberikan pemahaman yang mendalam dan bermakna. Oleh karena itu, dalam teori Gestalt, proses belajar harus diarahkan untuk menemukan insight atau pemahaman mendalam. Jika dalam perspektif Islam, ilmu itu diibaratkan sebagai nurrun (cahaya), yang menerangi proses berpikir seseorang.

Core dari deep learning adalah deep level processing, yaitu bagaimana seseorang benar-benar memahami dan mengolah informasi secara mendalam.

Humanisasi dalam Pembelajaran: Perspektif Pendidikan Indonesia

Berbeda dengan konsep pendidikan Barat, proses pembelajaran di Indonesia seharusnya lebih menekankan pada aspek memanusiakan manusia. Pembelajaran harus bersifat individual dan unik, sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik. Konsep ini sejalan dengan pembelajaran merdeka, yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan dirinya. Sayangnya, banyak teori pendidikan yang tidak dimulai dari prinsip ini, sehingga humanisasi belum menjadi fondasi utama dalam sistem pendidikan kita.

Gaya berpikir (style of thinking) juga sangat memengaruhi cara belajar seseorang. Misalnya, dalam budaya menulis, bahasa Latin ditulis dari kiri ke kanan, sedangkan bahasa Arab dari kanan ke kiri. Dalam membaca, seseorang terbiasa lebih mengingat bagian awal dan akhir, sementara bagian tengah sering kali terabaikan. Jika pembelajaran tidak dirancang secara sistematis, maka akan terjadi dehumanisasi, di mana peserta didik hanya menghafal tanpa memahami. 

Quantum Learning dan Konsep Pembelajaran yang Efektif

Konsep dasar Quantum Learning dimulai dari bagaimana otak bekerja ketika melihat, mendengar, meraba, dan merasakan. Oleh karena itu, proses belajar siswa tidak boleh dihentikan begitu saja. Jika seorang murid diberikan pertanyaan mendadak, sering kali ia lupa apa yang ingin ia sampaikan, karena proses berpikirnya terganggu.

Dalam konteks ini, evaluasi pembelajaran juga perlu dilakukan secara mendalam. Sistem service learning yang berlaku saat ini sering kali hanya berorientasi pada "apa yang diketahui" (know about what), bukan "bagaimana memahami". Konsekuensinya, banyak siswa hanya melakukan reproductive learning—menghafal tanpa memahami. Hal ini tercermin dalam anekdot seorang anak yang berdoa agar ibu kota Jawa Timur dipindah ke Bandung, padahal yang benar adalah Surabaya. Hal ini terjadi karena anak tersebut tidak memahami makna dari apa yang dipelajari.

Pembelajaran yang bermakna harus mampu menghubungkan fakta dengan konteks kehidupan nyata.

Baca juga: Bagaimana Cara Belajar di Abad ke-21?

Prinsip-Prinsip Deep Learning dalam Pembelajaran

Deep learning dalam pendidikan harus dimulai dari mind mapping dan schemata, di mana ilmu yang dipelajari saling terhubung dan memiliki relevansi. Proses belajar yang mendalam tidak sekadar mengumpulkan informasi, tetapi juga menemukan makna dari ilmu tersebut.

Terdapat tiga prinsip utama dalam deep learning:

1.      Mindful Learning

    • Memiliki kesadaran penuh dalam proses pembelajaran.
    • Menghormati kehadiran setiap murid (full respect). Tidak boleh ada diskriminasi terhadap siswa yang lambat belajar atau yang memiliki kekhususan tertentu.
    • Bersifat reflektif, yakni siswa memahami alasan dan cara belajar yang efektif. Konsep ini sejalan dengan Contextual Teaching and Learning (CTL), yang menekankan pentingnya relevansi dalam pembelajaran.

2.      Meaningful Learning

    • Ilmu yang dipelajari harus memiliki manfaat dan keterkaitan dengan kehidupan nyata.
    • Siswa harus memahami mengapa suatu konsep dipelajari, bukan sekadar apa yang harus dipelajari.
    • Pemberian contoh konkret dalam pembelajaran di kelas akan membantu siswa menemukan makna dari materi yang diajarkan.

3.      Joyful Learning

    • Pembelajaran yang menyenangkan (joyful), bukan sekadar hiburan (fun).
    • Lingkungan belajar yang positif akan meningkatkan motivasi siswa dalam menemukan sesuatu yang baru.
    • Tidak ada body shaming atau penghinaan di kelas; setiap siswa harus merasa dihargai

Evaluasi Pembelajaran dan Metakognisi

Konsep achievement learning dalam pendidikan seharusnya tidak hanya berorientasi pada peringkat dan nilai ujian. Pendidikan yang baik harus menanamkan metakognisi, yakni kesadaran siswa dalam mengevaluasi cara belajarnya sendiri.

Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan SOLO Taxonomy (Structure of Observed Learning Outcome), yang mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam. Ketika jawaban siswa kurang tepat, ia harus diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kembali materi tersebut melalui referensi yang relevan.

Deep learning akan berjalan efektif jika materi yang diajarkan tidak terlalu banyak, tetapi lebih esensial dan bermakna dalam berbagai konteks. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang agar tidak terlalu padat (overload), melainkan lebih menekankan pada nilai dan makna dari setiap materi pelajaran.

Contohnya dalam sejarah, peristiwa Kendedes sering kali hanya dipahami sebagai konflik dan pertumpahan darah. Padahal, jika nilai-nilai sejarah ini dikontekstualisasikan, siswa akan lebih memahami makna di balik peristiwa tersebut. Begitu pula dalam matematika, konsep abstrak seperti panjang garis dapat diajarkan dengan cara yang lebih bermakna.

Deep Learning sebagai Fondasi Kurikulum

Di masa depan, pendidikan berbasis deep learning akan lebih ditekankan dalam kurikulum. Tidak boleh ada materi pelajaran yang minus value atau tidak memiliki makna bagi peserta didik. Bahkan dalam pelajaran olahraga, siswa harus diajarkan tentang sportivitas dan menghargai lawan, bukan hanya mengejar kemenangan semata.

Pak Abdul Mu’ti pernah berkata, ketika ia masih di Madrasah Ibtidaiyah, gurunya melarang terlalu banyak bertanya karena dianggap seperti Bani Israil yang terlalu banyak bertanya kepada Nabi Musa. Begitu pula dalam matematika, dulu banyak siswa yang diajarkan bahwa pelajaran ini tidak akan ditanyakan di kubur. Padahal, dalam Islam, konsep hisab (perhitungan) sangat erat kaitannya dengan matematika.

Deep learning memungkinkan ilmu tidak dipisah-pisahkan. Dengan pendekatan ini, setiap bidang ilmu dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai kehidupan yang lebih luas. Pendidikan tidak hanya tentang menguasai materi, tetapi juga memahami makna dan relevansinya dalam kehidupan nyata.

Deep learning bukan sekadar konsep, tetapi sebuah revolusi dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Revolusi Pendidikan

Menuju Pendidikan yang Lebih Bermakna

Kuliah tamu ini bukan hanya sekadar diskusi akademik, tetapi juga panggilan untuk mereformasi pendidikan agar lebih berorientasi pada pemahaman mendalam dan pengembangan karakter. Dengan adanya pendekatan deep learning, diharapkan sistem pendidikan di Indonesia mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pemikiran kritis, reflektif, dan humanis.

Dengan berakhirnya kuliah tamu ini, semangat untuk menghadirkan pendidikan yang lebih bermakna, menyenangkan, dan mendalam semakin menggelora. Kita semua berharap bahwa konsep deep learning tidak hanya menjadi diskusi akademik, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

Malang, 15 Syaban 1446 H/ 13 Februari 2025 M


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.