Senin, 09 Desember 2019

Tips Menjadi Dai


Duka menyelimuti seluruh sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Bengkulu hari ini. Salah satu dosen terbaik kami meninggal dunia Hj. Elfa Syukria, M.Ag. Wajah duka dan kehilangan tampak di dunia maya dan nyata terutama yang pernah merasakan budi baik alhamrhumah.

Masjid Al-Farabi kampus 1 Universitas Muhammadiyah Bengkulu selalu menyelenggarakan kultum sambil menunggu jamaah sholat zuhur. Berhubung kabar duka yang menyelimuti segenap sivitas, saya mengangkat tema “Cerdas Ala Rasul”.  InsyaAllah akan kita bahas di lain waktu.

Setelah memberikan kultum di Masjid Al-Farabi salah satu wartawan RBTV bercerita tentang program baru mereka “Mendadak Dai”. Mereka akan mencari secara acak para mahasiswa untuk berceramah. Namanya  juga mendadak dai.

Sebagian besar mahasiswa yang tim RBTV temui berlarian dan malu. Ending dari program ini ia ingin meminta salah seorang dosen yang bisa menyampaikan pesan tentang sholat”. Waktu yang diberikan 7 menit. Beberapa materi seputar sholat sering kita bahas "Membangun Karakter Melalui Sholat Berjamaah"


Pertanyaan yang menarik adalah tips menjadi dai.

Spontan saya menjawab, “Niat yang IKHLAS, ilmu yang BENAR, dan pandai memberikan TELADAN”

Namanya juga tips, singkat, padat, dan jelas.

Pertama, tentang niat.
Setiap dai hendaknya, pandai-panda menjaga niatnya. Nasehat yang disampaikan dari hati akan mudah diterima oleh hati. Ikhlas bahwa kita hanya menyampaikan, Allah lah yang memberikan hidayah. 

Baca juga: Ikhlas Berdakwah

Kedua,  Ilmu yang benar.
Kita saat ini hidup di akhir zaman, makanya harus selektif dalam memilih ilmu. Karena ilmu yang sudah tertanam dalam jiwa manusia akan berubah menjadi pola pikir seseorang. Cara pandang itu akan berubah menjadi ucapan. Ucapan yang dilakukan terus-menerus akan berubah menjadi tindakan. Tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan akan berubah menjadi karakter. Muara dari semua itu, karakter akan mengantarkan kita menuju masa depan.

Ketiga, Pandai Memberikan Teladan.
Ada banyak orang yang pandai memberikan nasehat, tetapi melupakan dirinya. Setiap orang yang berilmu hendaknya menyadari, ilmu yang didapatkan hendaknya diamalkan. Terkadang orang lebih mudah menerima petunjuk kebenaran dengan sikap dan tingkah laku kita.

Bengkulu, 12 Rabiul Akhir 1441 H
Hamba Allah yang selalu mengharapkan rahmat, ridho, dan ampunan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.