Perubahan peradapan menuju masyarakat
berpengetahuan (knowledge society). menuntut masyarakat dunia untuk menguasai
keterampilan abad ke-21 yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT Literacy Skills). Pendidikan memegang peranan sangat
penting dan strategis dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang memiliki
keterampilan: (1) melek teknologi dan media; (2) melakukan komunikasi efektif;
(3) berpikir kritis; (4) memecahkan masalah; dan (5) berkolaborasi.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat membawa
dampak pada penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau
information and communication technology (ICT) diberbagai aspek kehidupan
termasuk dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. Kenyataan menunjukan
bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dipenuhi berbagai
persyaratan salah satunya adalah memiliki sarana prasarana yang memenuhi
standar seperti pemanfaatan ICT dalam pendidikan. Dengan hadirnya ICT dunia
pendidikan bisa membawa dampak positif apabila teknologi tersebut dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Faktanya di lapangan, banyak mahasiswa/ pendidik
yang belum bisa memanfaatkan sumber-sumber belajar tersebut. Banyak yang
bingung bagaimana cara mengakses perkembangan ilmu yang terbaru dari berbagai
belahan dunia, jurnal-jurnal penelitian mutakhir seputar bidang yang ingin
diteliti. Mengakibatkan mahasiswa kita tertinggal dalam mengikuti perkembangan
ilmu global. Padahal hal ini sangat penting dan mendukung dalam menyelesaikan
tugas kuliah, riset, dan tesis.
Penggunaan ICT dalam pendidikan antara lain
sebagai e-Learning, e-Library, e-Books, e-Journal, Multimedia, Virtual
Laboratory, Implementasi ICT untuk pencarian data, pengolahan data,
penyebarluasan hasil penelitian dan informasi penelitian, mengakses berbagai
bahan ajar dari seluruh dunia. Melihat pentingnya ICT, maka dibutuhkan
pelatihan peningkatkan kemampuan dan penyediaan perangkat pendukung terutama bagi mahasiswa yang merupakan pilar
terdepan dalam peningkatan mutu akademik di kampus.
Keberhasilan pada abad ke-21 akan tergantung
terutama sejauh mana kita mengembangkan keterampilan yang tepat untuk menguasai
kecepatan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang saling berhubungan. Kecepatan
dunia berubah menuntut dan mensyaratkan kemampuan belajar yang lebih cepat.
Kompleksitas dunia yang terus meningkat juga menuntut kemampuan yang sesuai
untuk menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara
kreatif.
Pertanyaannya, apakah cukup mengembangkan sumber
daya manusia yang memiliki pengetahuan tanpa nilai-nilai yang luhur?
Di tengah kompleksitas dan perubahan yang semakin
cepat kita kembali mempertanyakan sudahkah pendidikan mampu melakukan
pencerahan terhadap manusia, mengangkat kesadaran kemanusiaannya, mengilhami
dan memberdakan orang untuk meraih takdir mereka, mengamalkan agamnya dengan
menjadi contoh sukacita totol, pengasih, ceria, kuat, dan penuh semangat yang
bisa kita miliki begitu seseorang bersukacita dalam karunia Allah dan dengan tulus
mengasihi serta melayani semua makhluk ciptaannya, sudahkah pendidikan mendidik
dan mengilhami orang untuk hidup dengan jati diri tertinggi mereka berdasarkan
keberaniaan, tujuan dan sukacita.