Dok. Pribadi "Kebun Raya Bogor" |
Dulu saya
juga pernah merasakan hal yang demikian, terutama ketika SD. Maklum belum
memiliki sudut pandang yang pas tentang kemajuan. Tetapi, sekarang saya
menyadari “The progress of other people
does not mean that you are failing.”
Awalnya sedikit
sulit memahaminya. Karena dalam
kehidupan, kita selalu dipengaruhi oleh lingkungan terdekat, terutama teman. Terkadang
ada perasaan minder, kenapa orang bisa mencapai itu? Enak sekali rasanya mencapai posisi seperti dia.
Suka atau
tidak suka, hidup berubah layaknya sebuah kompetisi, kita seolah-olah berkata
apa yang sudah kamu dapatkan dan seberapa banyak?
Sahabat dekat
atau orang-orang di lingkungan sekitara akan senantiasa “memamerkan”
pencapaiannya dalam kehidupan, pekerjaan, perjalanannya, prestasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Hal yang memuat
hati sebagian orang menjadi minder terkadang ketika melihat prestasi dan
kondisi mereka lebih baik. Sampai-sampai
kita merasa bukan apa-apa, manusia biasa-biasa saja, dan sebagian yang lebih
parah mengatakan kepada dirinya bahwa ia adalah produk gagal. Itu semua, bisa
kita dapatkan dari suara hati kita sendiri maupun dari orang-orang di sekitar
kita. Misalnya orang tua, yang membandingkan antara prestasi anak-anaknya, atau
dengan tetangga, anak sahabatnya.
Jika Anda
pernah merasakan semua itu, katakan dalam diri Anda sekarang juga “Itu Dulu”. Hari
ini saya menyadari dengan penuh kesadaran bahwa setiap orang mempunyai potensi
terbaik, momen tersendiri untuk tumbuh, meraih prestasi dan sesuatu yang harus
diasah berdasarkan potensi dan situasi hidup yang dijalani.
Kita tidak
bisa menghakimi orang yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri lebih baik
daripada beasiswa dalam negeri. Orang yang bekerja di perusahaan multinasional
lebih baik daripada orang yang bekerja di kebun atau sebagai peternak.
Baca juga Kisah
Inspiratif “Raihlah Sukses Walau Tak Tampak”
Sekali lagi
“Kemajuan orang lain bukan berarti kamu gagal”. Allah maha tahu yang terbaik
untuk hamba-Nya.
Menarik sekali apa yang pernah dikatakan oleh penulis novel H.G. Well menilai bahwa kekayaan, reputasi, tempat, dan kekuasaan bukan ukuran keberhasilan. Menurut beliau satu-satunya ukuran adalah perbandingan antara keadaan kita sebenarnya, dengan telah menjadi seperti apa kita sekarang. Dengan kata lain, keberhasilan adalah hasil dari pertumbuhan kita menuju potensi kita masing-masing.
Menarik sekali apa yang pernah dikatakan oleh penulis novel H.G. Well menilai bahwa kekayaan, reputasi, tempat, dan kekuasaan bukan ukuran keberhasilan. Menurut beliau satu-satunya ukuran adalah perbandingan antara keadaan kita sebenarnya, dengan telah menjadi seperti apa kita sekarang. Dengan kata lain, keberhasilan adalah hasil dari pertumbuhan kita menuju potensi kita masing-masing.
Temukan dan
teruslah mencari. Lalu bermainlah dengan hebat di jalur kita masing-masing. Baca: Bertumbuh Menuju Potensi.
Semoga
Keselamatan, rahmat dan barokah Allah selalu menyertai Anda.
Jakarta, 13
Rabiul Awal 1438 H
Semua manusia hanya perlu waktu dan bimbingan untuk menemukan potensi terbaiknya.
BalasHapus