Kamis, 15 Desember 2016

Semua akan Menjadi Saksi

Banyak orang yang terlihat hebat dalam keramaian, tetapi mereka tak berdaya tatkala sendirian. Pada hakikatnya, yang mengetahui hakikat seorang insan adalah diri kita sendiri.

Saudaraku, Janganlah engkau memusuhi syaitan tatkala di hadapan manusia, namun engkau menjadi sahabatnya tatkala bersendirian. Tatkala engkau menutup pintu kamar, lalu menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatmu, tatkala itu ingatlah:

1) Allah Maha Melihat dan Mendengar. Dimana pun engkau, Dia selalu mengawasimu, Maha Melihat dan Maha Mendengar apa yang engkau lakukan dan ucapkan.

2) Jangankan gerakan tubuhmu, lirikan dan jelalatan matamu diketahui oleh Allah bahkan telah dicatat oleh Allah sebelum engkau mengedip matamu, bahkan isi hatimu diketahui oleh Allah Subhanahuwata’ala.

3) Allah mengadakan pengawasan yang ketat dengan menugaskan para malaikat untuk mencatat segala gerak-gerikmu. Bahkan malaikat Raqib dan ‘Atid senantiasa menyertaimu.


4) Bukan hanya buku catatan amalanmu yang akan menjadi saksi kelak pada hari kiamat, bahkan tanganmu dan kakimu akan menjadi saksi, sementara mulutmu ditutup, maka bagaimana engkau bisa membela dirimu?

5) Bahkan kulitmu akan berbicara menceritakan dengan gamblang aib-aibmu yang kau lakukan tatkala bersendirian.

6) Demikian juga bumi tempatmu berpijak tatkala engkau bermaksiat akan ikut pula menjadi saksi.

7) Lantas bagaimana lagi jika ternyata yang memaparkan files aib-aibmu dan yang akan mengadilimu adalah Allah?

8) Lantas bagaimana lagi jika pengumbaran aib-aibmu ternyata di hadapan khalayak ramai, di hadapan kedua orang tuamu, istrimu, anak-anakmu, para sahabatmu, & murid-muridmu yang selama ini hanya mengenal penampilanmu sebagai orang baik di hadapan mereka?

Bukankah hakikat orang yang berilmu adalah orang yang memiliki rasa takut kepada-Nya?

Ya Allah anugrahkanlah kepada kami rasa khosyah kepada-Mu tatkala kami bersendirian.

Jakarta, 15 Rabiul Awal 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.