Rabu, 28 Desember 2016

Jangan Mudah Tertipu

Menjadi pusat sorotan banyak orang tentu menjadi  kebahagian manusia. Mendapatkan sanjungan, kata-katanya selalu dirindu, status di media sosialnya banyak mendapatkan jempol dan like. Itu manusiawi.

Di tengah banjir  pujian yang kita dapatkan, sebenarnya kitalah yang mengetahui siapa diri kita sebenarnya? Apakah kita termasuk orang yang baik atau tidak? Bukankah Allah Maha Mengetahui segala isi hati manusia?

“Jangan tertipu banyaknya mata yang rindu akan melihat sosokmu, atau banyaknya telinga yang rindu akan kata-kata yang keluar dari mulutmu, sementara hakikat dirimu tak lebih baik dari mereka, yang mungkin ilmunya tak seberapa, tapi yang sedikit itu menyerap dalam dirinya yang akhirnya membuahkan amal shalih.”

Itu semua bukan berarti kita berhenti melakukan kebaikan untuk menghindari pujian. Akan tetapi, sebagai pengingat untuk selalu meluruskan dan memperbaharui niat. Bukankah Bagi orang-orang yang ikhlas pujian dan cacian tidak mempengaruhi dalam melakukan yang terbaik selama hidupnya?

Gambar: Google

Jakarta, 28 Rabiul Awal 1438 H

2 komentar:

  1. Bener sekali Mas Rio, terkadang kita sering tertipu atau bahkan menipu diri sendiri, lupa pada esensi kedirian kita. Semoga bisa senantiasa memperbaharui niat ya, dan terhindar dari sifat2 tercela

    BalasHapus
  2. Pencerahan yang menggugah kesadaran. Kalau kita sebagai manusia terkadang sering lupa diri dan menipu diri. Mulai sekarang saya akan berusaha untuk jujur kepada diri sendiri. Karena itu mendamaikan.

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.