Harus kita
akui, kehidupan modern telah mengerus hubungan anak dengan orang tua. Kesibukan
mencari nafkah atau aktivitasnya sebagai pejabat publik terkadang membuat waktu
bersama seorang anak menjadi terabaikan. Institusi keluarga yang merupakan
penopang terkuat kemajuan sebuah bangsa akhir-akhir ini mengalami erosi, kehilangan
pondasi, dan keteladanan dalam membangun jati diri anak sebagai manusia yang
seutuhnya.
Sudahkah kita mempersiapkan peninggalan terbaik untuk sang buah hati? Mari segera kita persiapkan sejak dini.
Gambar: Dok. Pribadi Pagelaran Budaya di Al-Azhar
Ada juga
orang tua yang tangguh mampu membagi waktunya dengan bijak untuk terus mendidik
anaknya sesuai dengan tantangan zaman. Apalagi di kota kota besar dengan ritme
kehidupan yang penuh memerlukan tantangan sendiri untuk membersamai sang buah
hati. Walaupun terkadang hati terasa lelah dalam mendidik anak, jiwa menderita
karena mereka menentang. Hal itu menyebabakan kegelisahan di benak orang tua. Baca juga: Bagaimana Mewujudkan Keluarga yang Harmonis?
Ibnul
qoyyim Rahimahullah pernah berkata :
"Sesungguhnya
ada diantara dosa yang tidak mungkin dileburkan melainkan dengan kegelisahan
pada anak"
Maka
selamat bagi setiap orang yang memperhatikan pendidikan anaknya menuju
kecintaan kepada Allah dan keridhoan-Nya. Ini pondasi terkuat dan bekal
terhebat dalam menghadapi tantangan global.
Baca juga :Si Kecil Besar Imannya
Baca juga :Si Kecil Besar Imannya
Selamat
untuk engkau para ayah dan bunda yang diamanahkan seorang anak. Sesungguhnya engkau
sedang meniti jalan dalam meleburkan dosa.
Apabila
engkau mendapati rasa capek dalam mendidik anak maka beristighfarlah pada Rabb
mu. Teruslah mendoakan anakmu. Jangan pernah bosan karena Allah selalu
mendengarkan doamu.
Muqotil
Ibnu Sulaiman Rahimahullah masuk menemui Al-manshur Rahimahullah ketika dibaiat
menjadi Khalifah. Maka Manshur berkata kepadanya: " wahai muqotil berilah
aku nasehat!"
Muqotil
menjawab:" nasehat dengan apa yang aku lihat atau yang aku dengar?"
Al-Manshur
berkata: " dengan apa yang kamu lihat".
Beliau
berkata: "wahai Amirul Mukminin sesungguhnya Umar
bin Abdul Aziz dikaruniai 11 anak
dan meninggalkan warisan harta 18 Dinar, beliau dikafani dengan kain seharga 5
Dinar, dibelikan tempat kuburan seharga 4 dinar, dan sisanya dibagikan kepada
anak-anaknya.
Hisyam Ibnu Malik dikaruniai 11 anak dan setiap anak memperoleh
warisan sebesar 1 juta Dinar.
Demi Allah
wahai Amirul Mukminin sesungguhnya aku melihat di hari yang sama salah satu
diantara anak umar bin Abdul Aziz menyedekahkan 100 kuda untuk berjihad di
jalan Allah, sedangkan salah satu diantara anak Hisyam meminta-minta di
pasar".
Orang-orang
bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz ketika menjelang maut tiba: "apa yang
kamu tinggalkan untuk anak-anakmu wahai umar?"
Beliau menjawab:
"aku meninggalkan kepada mereka taqwa kepada Allah, jika mereka menjadi
orang-orang salih, maka sesungguhnya Allah akan menolong orang salih,namun bila
tidak maka aku tidak akan meninggalkan apa yang dapat membantu mereka
bermaksiat kepada Allah ta'ala.
Kebanyakan
orang-orang bekerja keras agar masa depan anaknya terjamin. Mereka mengira
bahwa banyaknya harta di tangan anaknya akan menjamin keamanan hidupnya, dan
mereka lalai dengan "great
safety" yang disebutkan Allah dalam kitab-Nya:
"Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar".
Doa kita
bersama “Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangiku semenjak kecil”.
Semoga Allah
subhanahuwata’ala mengkaruniakan kepada kita anak-anak yang pandai
menyenangakan Allah, mencintai Rosul-Nya, menjadi Hamba Allah yang sholeh dan
gemar menebar manfaat kepada manusia dan alam semesta. Aaamin.
Sudahkah kita mempersiapkan peninggalan terbaik untuk sang buah hati? Mari segera kita persiapkan sejak dini.
Gambar: Dok. Pribadi Pagelaran Budaya di Al-Azhar
Jakarta, 14
Rabiul Awal 1438 H
Semoga Allah mengakaruniakan harapan kita semua untuk memiliki anak yang sholeh. Aaamin
BalasHapus