Rabu, 14 Desember 2016

Great Safety

Harus kita akui, kehidupan modern telah mengerus hubungan anak dengan orang tua. Kesibukan mencari nafkah atau aktivitasnya sebagai pejabat publik terkadang membuat waktu bersama seorang anak menjadi terabaikan. Institusi keluarga yang merupakan penopang terkuat kemajuan sebuah bangsa akhir-akhir ini mengalami erosi, kehilangan pondasi, dan keteladanan dalam membangun jati diri anak sebagai manusia yang seutuhnya.

Ada juga orang tua yang tangguh mampu membagi waktunya dengan bijak untuk terus mendidik anaknya sesuai dengan tantangan zaman. Apalagi di kota kota besar dengan ritme kehidupan yang penuh memerlukan tantangan sendiri untuk membersamai sang buah hati. Walaupun terkadang hati terasa lelah dalam mendidik anak, jiwa menderita karena mereka menentang. Hal itu menyebabakan kegelisahan di benak orang tua. Baca juga: Bagaimana Mewujudkan Keluarga yang Harmonis?

Ibnul qoyyim Rahimahullah pernah berkata :

"Sesungguhnya ada diantara dosa yang tidak mungkin dileburkan melainkan dengan kegelisahan pada anak"

Maka selamat bagi setiap orang yang memperhatikan pendidikan anaknya menuju kecintaan kepada Allah dan keridhoan-Nya. Ini pondasi terkuat dan bekal terhebat dalam menghadapi tantangan global. 

Baca juga :Si Kecil Besar Imannya

Selamat untuk engkau para ayah dan bunda yang diamanahkan seorang anak. Sesungguhnya engkau sedang meniti jalan dalam meleburkan dosa.

Apabila engkau mendapati rasa capek dalam mendidik anak maka beristighfarlah pada Rabb mu. Teruslah mendoakan anakmu. Jangan pernah bosan karena Allah selalu mendengarkan doamu.

Muqotil Ibnu Sulaiman Rahimahullah masuk menemui Al-manshur Rahimahullah ketika dibaiat menjadi Khalifah. Maka Manshur berkata kepadanya: " wahai muqotil berilah aku nasehat!"

Muqotil menjawab:" nasehat dengan apa yang aku lihat atau yang aku dengar?"

Al-Manshur berkata: " dengan apa yang kamu lihat".

Beliau berkata: "wahai Amirul Mukminin sesungguhnya  Umar bin Abdul Aziz  dikaruniai 11 anak dan meninggalkan warisan harta 18 Dinar, beliau dikafani dengan kain seharga 5 Dinar, dibelikan tempat kuburan seharga 4 dinar, dan sisanya dibagikan kepada anak-anaknya.

Hisyam Ibnu Malik  dikaruniai 11 anak dan setiap anak memperoleh warisan sebesar 1 juta Dinar.

Demi Allah wahai Amirul Mukminin sesungguhnya aku melihat di hari yang sama salah satu diantara anak umar bin Abdul Aziz menyedekahkan 100 kuda untuk berjihad di jalan Allah, sedangkan salah satu diantara anak Hisyam meminta-minta di pasar".

Orang-orang bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz ketika menjelang maut tiba: "apa yang kamu tinggalkan untuk anak-anakmu wahai umar?"

Beliau menjawab: "aku meninggalkan kepada mereka taqwa kepada Allah, jika mereka menjadi orang-orang salih, maka sesungguhnya Allah akan menolong orang salih,namun bila tidak maka aku tidak akan meninggalkan apa yang dapat membantu mereka bermaksiat kepada Allah ta'ala.

Kebanyakan orang-orang bekerja keras agar masa depan anaknya terjamin. Mereka mengira bahwa banyaknya harta di tangan anaknya akan menjamin keamanan hidupnya, dan mereka lalai dengan "great safety" yang disebutkan Allah dalam kitab-Nya:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar".

Doa kita bersama “Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku semenjak kecil”.

Semoga Allah subhanahuwata’ala mengkaruniakan kepada kita anak-anak yang pandai menyenangakan Allah, mencintai Rosul-Nya, menjadi Hamba Allah yang sholeh dan gemar menebar manfaat kepada manusia dan alam semesta. Aaamin.

Sudahkah kita mempersiapkan peninggalan terbaik untuk sang buah hati? Mari segera kita persiapkan sejak dini.

Gambar: Dok. Pribadi Pagelaran Budaya di Al-Azhar

Jakarta, 14 Rabiul Awal 1438 H

1 komentar:

  1. Semoga Allah mengakaruniakan harapan kita semua untuk memiliki anak yang sholeh. Aaamin

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.