Rabu, 04 Januari 2017

Mengabaikan Kehidupan

Apa yang membedakan perbedaan kehidupan setiap manusia? Mengapa ada manusia yang kelihatannya bahagia dan sebagian lagi sengsara? Bagaimana cara agar kehidupan kita terus membaik dari hari ke hari?

Sahabat, jika kita sering bertanya. Mengapa kehidupan kita belum membaik? Mungkin ada banyak nasehat kebaikan yang kita abaikan dalam hidup. Nasehat dari orang tua, guru, saudara, ustadz, dan mungkin seorang anak kecil.

Semakin kita mengabaikan nasehat baik yang datang, semakin jauhlah kehidupan baik yang kita idam-idamkan. Semakin kita menunda menyegerakan melakukan kebaikan, sama juga artinya kita mengabaikan kehidupan.

Mungkin sebagian kita akan bertanya, kok hidup banyak sekali aturan. Pakai nasehat segala, tidak boleh ini dan itu. Mengapa? Hidup-hidup saya sendiri, jangan sok mengatur hidup orang.

Benar kita perlu saling menasehati, kita butuh aturan dalam hidup, karena manusia banyak maunya. Jika kemauannya tidak dikontrol maka banyak hal yang merusak bisa terjadi.

Semua kembali kepada diri kita masing-masing. Apakah kita sudah memutuskan untuk membaikkan kehidupan atau mengabaikan kehidupan? Bukankah Allah ciptakan dua telinga dan satu mulut agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara? Dua tangan dan dua kaki agar kita dapat melakukan kebajikan yang terbaik selama hidup?

Kehidupan yang baik perlahan-lahan menjauhi kita mungkin karena kita sering mengabaikan nasehat baik yang datang. Mungkin pula kita sering mengabaikan untuk menyegerakan melakukan kebaikan yang dapat membaikkan kehidupan kita.

Bukankah setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri? Yakinlah dan jadilah bukti bahwa menerima kebaikan itu dapat membaikkan kehidupan.

Gambar: Grup WA

Jakarta, 5 Rabiul Akhir 1438 H

2 komentar:

  1. Masya Allah, kita berlindung kepada Allah SWT agar terhindar dari mengabaikan nasehat baik..terimakasih mas rio

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.