Selasa, 31 Januari 2017

Nilai Sebuah Senyuman

"Senyum yang hangat adalah bahasa universal sebuah kebaikan" – William Arthur Ward

Dear Rio yang murah senyum,


Tersenyumlah, setiap kali Anda membuka mata di pagi hari. Tersenyumlah untuk hari baru, harapan baru dan berkah baru.

Meskipun Anda sedang punya masalah, Anda selalu punya sejuta alasan untuk tersenyum. Karena jika Anda hitung, berkah Tuhan pasti lebih banyak daripada masalah yang datang kepada Anda.

Rio tersenyumlah, karena kemana pun Anda pergi, atau apapun bahasa yang diucapkan orang, setiap orang di semua budaya dan negara ini mengerti dan merespon untuk sebuah bahasa universal:  senyum... :-)

Senyum menciptakan koneksi dengan orang yang asing sekali pun, yang tidak berbicara dalam bahasa kita. Senyum juga menular. Begitu Anda tersenyum pada orang lain, ia akan tersenyum balik kepada Anda.

Rio tersenyumlah, karena senyum Anda akan merangsang munculnya hormon-hormon seratonin, dopamine dan hormon-hormon lainnya yang memberikan rasa senang dan bahagia kepada Anda.

Senyum Anda juga dapat memperkebal sistem imun tubuh, mengurangi stress, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan citra positif Anda.

Rio tersenyumlah, senyum manis Anda yang akan dikenang orang lain dan menghibur orang-orang yang Anda kasihi.

Rio tersenyumlah, karena senyum itu pun mudah dan gratis :-)

Terima Kasih kiriman pesannya sahabat, yang jelas tersenyum itu merupakan kebiasaan manusia yang mulia di muka bumi ini. Nabi Muhammad Sholaullohhu ‘alaihi Wassalam.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“(HR. At-Tirmidzi)
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan tersenyum dan menampakkan muka manis di hadapan seorang muslim, yang hadits ini semakna dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang lain,

“Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria“[HR. Muslim].

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
Menampakkan wajah ceria dan berseri-seri ketika bertemu dengan seorang muslim akan mendapatkan ganjaran pahala seperti pahala bersedekah [Kitab Tuhfatul ahwadzi].

Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, sebagaimana yang disebutkan oleh sahabat yang mulia, Jarir bin Abdullah al-Bajali radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melarangku untuk menemui beliau sejak aku masuk Islam, dan beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum di hadapanku“[HR. Bukhari dan Muslim].

Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan[Kitab Tuhfatul ahwadzi].

Adapun tersenyum dan menampakkan wajah ceria, maka ini lebih utama dari semua perbuatan tersebut (di atas). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“. Dan Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum“.

Inilah akhlak (mulia) dalam Islam, dan kedudukan yang paling tinggi adalah orang yang selalu menangis (karena takut kepada Allah) di malam hari dan selalu tersenyum di siang hari. (Dalam hadits lain) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu“[HR. Hakim].

Yuk Tebarkan Senyum kepada orang-orang di sekitar kita, rasakan manfaat dan dampaknya.

Tersenyum mulai.

Jakarta, 3 Jumadil Awal 1438 H

2 komentar:

  1. senyumlah dengan senyuman yg ideal: 2cm ke kiri, 2cm ke kanan, selama 2 detik. jika lebih, orang akan takut. :)

    BalasHapus
  2. Setuju Mbak Lia. Terima Kasih Tipsnya

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.