Senin, 03 Oktober 2016

Keajaiban Ridha Orang Tua

Berpisah dari orang tua barangkali dianggap sesuatu yang berat bagi sebagian remaja dan pemuda. Bahkan terkadang bukan hanya anaknya yang keberatan tetapi orang tua pun dengan berat hati melepaskan anaknya untuk hidup mandiri dan menaruh harapan besar bahwa anaknya dapat menjaga diri dengan baik ketika hidup di tempatnya yang baru.

Ada satu kalimat yang sampai saat ini masih tersimpan dalam ingatanku, bahwa jika ingin sukses maka berbaktilah kepada kedua orang tua. Dan itulah hukum Unviersal yang diakui oleh seluruh manusia di Muka Bumi. TIdak ada kesuksesan tanpa ada Ridho orang tua, bahkan Ridhonya dapat menciptakan keajaiban dalam kehidupan kita.

Sebagai mahasiswa yang sedang kost dan jauh dari orang tua, aktivitas perkuliahan tidak jarang membuat kita sibuk untuk sekedar menghubungi orang tua. Atau barangkali ada juga mahasiswa yang keasyikan tinggal dan hidup di kota sehingga tidak memiliki keinginan untuk kembali ke rumahnya untuk menjenguk orang tuanya.

Begitu juga dengan kita yang sudah bekerja dan memiliki keluarga. Terkadang hanya asyik dengan keluarga barunya dan mulai lupa dengan orang tua. Padahal usia mereka semakin menua dan sering merasa kesepian.

Ada sebuah cerita menarik dan merupakan kisah nyata, ada dua orang, kakak adik bersaudara, yang pertama suka melawan perintah orang tua, dan anak kedua, taat dan patuh terhadap orang tuanya.

Dalam perjalanan kehidupan dari kecil hingga dewasa, banyak kejadian yang membuktikan dan membenarkan bahwa Ridhonya orang tua membuat kita mudah menggapai cita-cita. Si A selalu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan sekolahnya baik dari SD hingga SMA, sedangkan Si B yang relative muda selalu menorehkan Prestasi, mulai dari masuk SD umur 5 th. Hingga prestasi Akademik lainnya yang ia raih.

Ternyata setelah diteliti yang membedakan keduanya adalah Akhlak si A dan B. si A suka membangkakang dan si B senantiasa berusaha untuk membuat orang tuanya tersenyum dengan akhlaknya. Ini fakta loh..serius, bagaimana dengan kamu? Ada cerita yang serupa?

Kisah lain adalah seorang anak pertama yang terkenal sedikit bandel, sedangkan adik-adiknya baik dan tidak banyak tingkah. Tapi, kenapa rezekinya lebih lancar daripada adik-adiknya. Selidik punya selidik, saya mengetahui rahasianya. Ia sangat nurut dengan Ibunya, dekat dengan Ibunya, dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan Ibunya. Tidak jarang ia akan menempuh jarak ratusan kilometer untuk memenuhi kebutuhan Ibunya.

Apa pesan buat kita?

Jika kehidupan kita sekarang sedang susah, sebagai pelajar dan mahasiswa, kita sulit memahami pelajaran. Jika hari ini kita juga mengalami masalah di kantor dan usaha. Maka coba kita bertemu atau kalau tidak bisa maka hubungi ortu via HP kemudian minta maaf dan meminta doa serta restu orang tua. Penuhi kebutuhan hidupnya. Setelah itu, biasanya perasaan kita akan lega dan ketika beraktivitas akan terasa nyaman.

“setiap kita merasa mendapatkan keberuntungan dalam hidup, percayalah doa Ibu kita telah didengar”

Cobalah dan rasakan perbedaannya.

Gambar: abiumi

Jakarta, 2 Muharram 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.