Akhir-akhir
ini banyak orang terkesima dengan orang yang dianggap sakti alias mampu
melakukan satu hal yang tidak dapat dilakukan orang lain atau orang biasa. Bagi
banyak orang asal mampu membuat kagum, maka serta merta dianggap wali, orang
sholeh, dan segera dielu-elukan dan diikuti.
Seakan lupa,
bahwa setan bisa saja membantu pemujanya melakukan hal-hal yang di luar
kemampuan manusia normal. Bila demikian, akankah anda mengangap para pemuja
setan sebagai orang sholeh atau wali Allah Ta’ala ?
Saya pernah
mendengar dan melihat bagaimana salah satu orang yang kaya, cerdas, tidak
berdaya berhadapan dengan seorang lelaki yang dianggap memiliki kesaktian. Rumah
tangganya retak, uangnya habis terkuras, tentu sangat tragis dan ini cukup
banyak terjadi di berbagai tempat.
Tapi, Apakah
yang menjadi pengikutnya hanya orang-orang yang lemah akalnya? Bagaimana jika
seseorang yang cerdas, intelek, bahkan prof. Ikut-ikutan?
inilah
permasalahan di dunia pendidikan kita yang mengukur kecerdasan seseorang dari
seberapa tinggi ia pernah mengenyam pendidikan, SMP, SMA, S1, S2, S3... tetapi,
seringkali mengalami kegelisahan, kecemasan, ketakutan hidup yang tidak
beralasan.
Sahabat! ketahuilah bahwa kesaktian yang sejati ialah tatkala anda mampu
menundukkan nafsu anda dan sebagaimana anda juga begitu sakti sehingga mampu
mengalahkan bisikan setan dan godaannya, bukan tatkala anda menjadi budak atau
pemuja setan dengan perantara membakar kemenyan dan menyuguhkan sesajian,
hingga akhirnya setan membantu anda.
Imam Syafii
berkata:
Bila engkau
menyaksikan seorang lelaki yang dapat berjalan di atas air, atau terbang di
udara, maka janganlah engkau mempercayainya, dan jangan pula engkau terperdaya
dengannya, hingga engkau benar-benar mengetahui bahwa ia benar-benar mengikuti
ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Adabussyafii wa manaqibuhu
oleh Ibnu Abi Hatim 141)
Jadi untuk
jadi orang sakti bukan dengan
menggandakan uang, atau bisa terbang atau berjalan di atas air, atau bisa
sholat subuh di jawa dan jum’atan di Makkah, lalu Ashar di jawa kembali, namun
bila anda dapat istiqamah di atas agama Allah Ta’ala dan sunnah Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan selamat dari gadaan syahwat, harta, jabatan
dan lainnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
kagum kepada seorang pemuda yang tegar dan tidak tergoda oleh nafsu mudanya. (Ahmad dan lainnya)
Semoga kita
belajar dari semua kejadian ini, tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan
Allah
Ya Allah,
limpahkanlah istiqamah kepada hamba-Mu yang lemah ini.
Gambar: Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.