Rabu, 19 Oktober 2016

Tips Menjadi Orang Sakti

Akhir-akhir ini banyak orang terkesima dengan orang yang dianggap sakti alias mampu melakukan satu hal yang tidak dapat dilakukan orang lain atau orang biasa. Bagi banyak orang asal mampu membuat kagum, maka serta merta dianggap wali, orang sholeh, dan segera dielu-elukan dan diikuti.

Seakan lupa, bahwa setan bisa saja membantu pemujanya melakukan hal-hal yang di luar kemampuan manusia normal. Bila demikian, akankah anda mengangap para pemuja setan sebagai orang sholeh atau wali Allah Ta’ala ?

Saya pernah mendengar dan melihat bagaimana salah satu orang yang kaya, cerdas, tidak berdaya berhadapan dengan seorang lelaki yang dianggap memiliki kesaktian. Rumah tangganya retak, uangnya habis terkuras, tentu sangat tragis dan ini cukup banyak terjadi di berbagai tempat.

Tapi, Apakah yang menjadi pengikutnya hanya orang-orang yang lemah akalnya? Bagaimana jika seseorang yang cerdas, intelek, bahkan prof. Ikut-ikutan?

inilah permasalahan di dunia pendidikan kita yang mengukur kecerdasan seseorang dari seberapa tinggi ia pernah mengenyam pendidikan, SMP, SMA, S1, S2, S3... tetapi, seringkali mengalami kegelisahan, kecemasan, ketakutan hidup yang tidak beralasan.  

Sahabat! ketahuilah bahwa kesaktian yang sejati ialah tatkala anda mampu menundukkan nafsu anda dan sebagaimana anda juga begitu sakti sehingga mampu mengalahkan bisikan setan dan godaannya, bukan tatkala anda menjadi budak atau pemuja setan dengan perantara membakar kemenyan dan menyuguhkan sesajian, hingga akhirnya setan membantu anda.

Imam Syafii berkata:
Bila engkau menyaksikan seorang lelaki yang dapat berjalan di atas air, atau terbang di udara, maka janganlah engkau mempercayainya, dan jangan pula engkau terperdaya dengannya, hingga engkau benar-benar mengetahui bahwa ia benar-benar mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Adabussyafii wa manaqibuhu oleh Ibnu Abi Hatim 141)

Jadi untuk jadi orang sakti  bukan dengan menggandakan uang, atau bisa terbang atau berjalan di atas air, atau bisa sholat subuh di jawa dan jum’atan di Makkah, lalu Ashar di jawa kembali, namun bila anda dapat istiqamah di atas agama Allah Ta’ala dan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan selamat dari gadaan syahwat, harta, jabatan dan lainnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kagum kepada seorang pemuda yang tegar dan tidak tergoda oleh nafsu mudanya. (Ahmad dan lainnya)

Semoga kita belajar dari semua kejadian ini, tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah
Ya Allah, limpahkanlah istiqamah kepada hamba-Mu yang lemah ini.

Gambar: Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.