Pernahkah
Anda bertemu dengan seseorang yang pembawaannya tenang walaupun sendang
menghadapi tantangan hidup? Pernahkah Anda melihat dan mendengar orang yang
sangat berwibawa? Apa rahasia mereka? Bisakah semua orang menggapainya?
Foto Pribadi: Gedung Sampoerna Strategic
Di tengah
era yang sangat distruptif, perubahan semakin cepat. Pendekatan kehidupan
selalu berubah, membuat orang tampak seringkali emosional dalam mensikapi
hidup. Akibatnya kita sering lupa kembali belajar, duduk di majelis ilmu untuk
memperbaharui ilmu dan iman.
Orang
sering bertanya, sambil meledek, “untuk apa ikut ke majelis ilmu, paling
ngumpulnya nanti juga ngomongin orang. Lebih baik sendiri aja di rumah, nonton,
daripada ngerumpi buat dosa.”
Mari kita
belajar dari Imam Malik -rahimahullah- suatu hari pernah berbagi pengalamannya:
“Majelis-majelis
ilmu akan mengasuh kekhusyuan, ketenangan, dan kewibawaan seseorang.”
(Al Madkhal
ilas Sunanil Kubro No. 697)
Lalu
bagaimana jika kita tetap gelisah, panikan dan heboh dalam bersikap dan
berbicara sedangkan kita aktif hadir di berbagai majelis-majelis taklim?
Mari kita
evaluasi diri kita. Guru saya selalu mengingatkan orang yang belajar bukan
karena Allah maka tidak akan berdampak ke dalam jiwanya. Duduklah bersama ilmu
dengan kebeningan hati, niscaya anda akan merasakan perubahan mendasar dalam
diri anda.
Apapun
masalah yang Anda hadapi saat ini, sesulit apa pun keadaannya, cobalah untuk
duduk sejenak memperbaharui iman di majelis ilmu. Rasakan dampaknya dalam hidup
Anda.
Sabda Nabi
-shallallahu ‘alaihi wa sallam- untuk anda yang duduk di majelis ilmu dengan
penuh keikhlasan:
“…Ketenangan
akan turun ditengah mereka…”
(HR. Muslim
2699)
Ikhlas
dalam duduk di majelis ilmu salah satu jalan untuk menginstal kekhusyuan,
ketenangan dan kewibawaan. Semoga kita bisa mendapatkannya.
Foto Pribadi: Gedung Sampoerna Strategic
Jakarta, 11
Muharram 1438 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.