Ia bukan sosok yang banyak bicara, diamnya,
bicaranya, senyumnya selalu menyejukkan hati. Dia sosok yang lebih banyak
berbuat daripada berkata. Ia selalu mendahulukan hal yang lebih penting
daripada yang penting, tidak pernah menghujat, mencaci maki orang yang berdosa. demikianlah kesungguhannya untuk meniru akhlak Nabi Muhammad Sholaullohhu 'Alaihi Wassalam.
Tidak menyukai popularitas, menepi ke sudut
dunia untuk menyampaikan wahyu ilahi di pelosok negeri. Merajut persatuan
menyuburkan iman umat manusia. Semata-mata untuk persiapan bekal kepulangan ke
negeri keabadian.
Saya rindu dengan sosok guru saya yang satu itu,
darinya saya belajar keteguhan, manisnya iman, dan tentu bagaimana menyikapi
kehidupan yang sebenarnya. Bagaimana caranya men-service masyarakat. Nasehatnya mampu meresap ke sanubari.
Pelajaran yang paling penting beliau tanamkan
adalah segala hal yang berkaitan dengan iman. Pengetahuan seorang muslim
tentang segala hal yang berkaitan dengan akhirat, adalah sesuatu hal yang
sangat-sangat penting lagi wajib diketahui dan dimiliki ilmunya.
Dalam surat Shood ayat 45 dan 46 Allah berfirman
tentang pujianNya pada hamba-hambaNya yang selalu ingat tentang hal-hal yang
berkaitan dengan akhirat:
“Dan
ingatlah selalu akan kisah kehidupan beberapa hamba Kami, yaitu Ibrahim, Ishaq,
dan Ya’qub, yang mempunyai kekuatan yang hebat lagi berpengetahuan yang dalam.
Sesunggnya kami telah menganugerahkan kepada mereka itu akhlak, ilmu dan
ketulusan yang tinggi. Itu semua disebabkan mereka selalu ingat, juga
mengingatkan manusia akan negeri akhirat”.
Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala
Dari ayat tersebut telah begitu sangat jelas dan
terang benderang. Seorang disebut telah memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi,
agung dan hebat, yaitu jika ia telah memiliki ilmu tentang seluk beluk akhirat.
Ada apa saja di akhirat? Bagaimana keadaan
orang-orang di akhirat? Apa saja yang akan dialami oleh semua orang di akhirat?
Bagaimana cara ia bisa selamat? Dan jika tidak selamat ia akan seperti apa?
Ilmu-ilmu seperti itulah yang apabila dimiliki
setiap muslim, maka akan timbul semangat beribadah dan giat beramal sholeh.
Ilmu-ilmu seperti itulah yang apabila dimiliki setiap muslim, maka akan
menjadikannya seorang yang takut dosa dan mampu meninggalkan perkara yang
harom.
Dalam Shahih Al-bukhori diriwayatkan, Aisyah
rodhiyalloohu ‘anha pernah berkata:
“Sesungguhnya yang pertama-tama kali turun dari
wahyu-wahyu Allah atau ayat-ayat Al-Qur’an adalah surah Al-Mufashshol, yaitu
mulai dari urutan surat Qoof sampai An-Nas, yang di dalamnya hanya banyak
disebutkan tentang informasi surga dan neraka.
Dan ketika orang-orang telah condong dengan
islam, yaitu yakin dengan kebenaran dan keagungan Allah, yakin akan keRosulan
Nabi Muhammad dan yakin akan alam akhirat, maka turunlah kemudian ayat-ayat
tentang halal haram atau perintah dan larangan.
Sekiranya yang pertama kali turun adalah ayat,
“janganlah kalian meminum-minuman keras!” niscaya mereka akan mengatakan, “Kami
tidak mungkin bisa meninggalkannya”.Dan sekiranya jika yang pertama kali turun
adalah ayat, “Janganlah kalian berzina!”, niscaya mereka akan mengatakan, “Kami
tidak akan meninggalkan zina selama-lamanya”.
Sungguh, ayat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad di Makkah, yang saat itu aku masih kanak-kanak adalah:
“Sebenarnya
hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka, dan kiamat itu adalah
hari yang sangat dahsyat mengerikan dan sangat pahit”.(Q.S. Al-Qomar ayat 46)
Dan tidaklah turun surat Al-Baqoroh dan
An-Nisa’, melainkan aku saat itu sudah tinggal bersama dengan Nabi saat di
Madinah.”
Demikianlah keterangan dari Aisyah rodhiyalloohu
‘anha.
Saudaraku yang sedang berjsungguh-sungguh menata hidupnya
di jalan Allah.
Semua kaum muslimin insyaAllah sudah tahu, bahwa
sholat itu wajib, zakat itu wajib, berbuat baik pada orang tua itu wajib, hidup
rukun dengan tetangga itu wajib.
Dan semua muslim juga insya Allah sudah tahu,
gosip itu harom, miras itu terlaknat, zina itu dosa besar, korupsi itu juga
dosa besar.
Tapi kenapa kenyataannya, yang wajib itu berat
sekali untuk dilaksanakan dan yang harom terasa asyik dan seakan tak mau
berhenti untuk mengerjakannya?
Jawabannya adalah, karena kurang yakinnya dalam
hati seorang muslim akan akhirat, yang disana berbeda jauh dengan yang ada di
dunia ini.
Dunia memang keadaannya akan selalu
berganti-ganti. Kadang hari ini senang besok susah, hari ini sehat besok sakit.
Tapi di akhirat sangatlah jauh berbeda. Sekali seseorang masuk ke dalam neraka,
ia tidak akan pernah tahu apakah ia termasuk orang yang akan dikeluarkan dari
neraka dan dimasukkan ke surga atau tidak.
Walaupun akhirnya dia termasuk orang yang akan
dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke surga karena rahmat Allah, ia juga
tidak pernah tahu ia akan menjadi penghuni neraka berapa tahun. Padahal satu
hari di akhirat itu minimalnya sama dengan seribu tahun di dunia. Panasnya api
di dunia saja hanya satu persen dari panasnya api di neraka.
Dan sungguh, jika hal-hal yang seperti itu telah
dimiliki ilmunya oleh setiap muslim. Maka ia akan tetap terjaga semangatnya
dalam beribadah.
Inilah ilmu yang sudah banyak hilang pada
tiap-tiap kaum muslimin. Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat
menghidupkannya kembali.
Saudaraku yang dirahmati Allah.
Akhirat, dalam hal ini yaitu hari kiamat. Adalah
satu hari yang Allah firmankan dalam surah At-Thooriq ayat 9 dan 10:
“Pada
hari tersebut akan betul-betul ditampakkan segala rahasia, yaitu bentuk sikap
setiap orang akan betul-betul ketahuan saat itu. Yang imannya pura-pura, yang
ibadahnya Riya’, yang niatnya busuk dan lain sebagainya. Maka saat itu
sekali-kali tidak ada bagi manusia kekuatan apapun untuk mengelak dan
membantah. Dan saat itu tidak pula bisa didapati penolong dari manapun, kecuali
hanya atas izin, ridho dan rahmat Allah”.
Maka di akhir tulisan ini. Kita semua berharap,
agar kiranya Allah subhaanahu wa ta’ala
akan terus memberikan karunia pada kita untuk selalu mengingat akhirat, bisa
selalu mengedepankan urusan akhirat, tidak dibuat lalai oleh gemerlap dunia,
terus semangat dalam beramal sholeh, banyak bertaubat pada Allah dan semoga
Allah mewafatkan kita dalam khusnul khotimah. Amiin.
Semoga Allah
selalu memberkahi perjuanganmu guruku, namamu selalu abadi di dalam ingatan dan
doaku.
Jakarta, 28 Safar 1438 H
Hamba Allah yang selalu mengharapkan Rahmat dan Ampunan-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.