Orang pintar
hari ini banyak, tetapi orang pintar yang berkarakter sangat sedikit dan
langka. Menjadikan negeri kita memiliki Doktor (S3) baik, tapi memiliki orang yang pintar sekaligus tercerahkan hatinya jauh lebih baik.
Bukankah kebanyakan orang merusak negeri ini orang pintar? karena jika orang bodoh kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah, tapi jika dilakukan oleh orang yang pintar maka pasti akan menyengsarakan orang banyak. Mungkin kita mendengar berita terhangat di negara ini, masalah kedwinegaraan salah seorang menteri yang diberhentikan setelah 20 hari bekerja.
Keempat, Menjaga Kesehatan
Bukankah kebanyakan orang merusak negeri ini orang pintar? karena jika orang bodoh kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah, tapi jika dilakukan oleh orang yang pintar maka pasti akan menyengsarakan orang banyak. Mungkin kita mendengar berita terhangat di negara ini, masalah kedwinegaraan salah seorang menteri yang diberhentikan setelah 20 hari bekerja.
Terkadang saya
tertawa sekaligus bersedih melihat negara ini. di tengah terangnya mentari, di
pusaran teknologi informasi yang semakin canggih. Kita bisa tersesat di bawah
matahari yang terik di siang hari.
Saya jadi
ingat salah satu orang pintar di negeri ini yang keilmuannya diakui di dunia. Siapa
lagi kalau bukan presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie Seorang
pemikir yang luar biasa serta penemu
Crack Theory pesawat terbang. Lama di Jerman tidak membuat ia menggadaikan
kenegaraannya. Cintanya yang teramat dalam untuk negeri ini memanggilnya pulang
untuk membangun negeri. Tapi keputusan politik tidak berkiblat kepadanya. Sehingga
hanya membuat beliau bertahan sebentar.
Saya meyakini
sukses itu selalu meninggalkan jejak, mereka yang sukses memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa kita tiru. Tetapi, permasalahannya dalam
mengelola sumber daya manusia kita seringkali mengalami split personality. Di satu
sisi kita melihat ada orang yang sangat ahli, profesional, bergelar tinggi,
tetapi kurang di sisi lain. Jangan heran jika Anda mendengar Prof. Fulan tertangkap
polisi mengkonsumsi narkoba, atau masuk penjara karena tersandung kasus
korupsi.
Apa rahasia
pria yang memiliki IQ 200 itu bisa sukses dalam karir dan hidupnya? Ternyata
pemanfaatan waktu adalah rahasianya.
Pertama, Menjaga Ibadah
Bagi Anda
yang sudah bekerja, apalagi di kota besar pasti disibukkan dengan aktivitas dan
pekerjaan yang padat. Berangkat sebelum subuh, pulang bisa sampai rumah jam 8-9
malam. Itu rata-rata. Tapi bukan berarti kita mengabaikan Ibadah. Inilah salah
satu yang bisa teladani dari Habibie. Beliau tidak pernah meninggalkan
Ibadahnya. Baginya ibadah itu sekaligus menjadi obat penenang jiwanya.
Tulisan
terkait : 14 Peran Peran Ibadah Dalam Kehidupan dan Pengaruh Sholat dan Ibadah.
Bagi Anda
yang hidup dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Ibadah akan membuatmu
semakin berpikir jernih, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat di
tengah berbagai pilihan hidup.
Kedua, Kontribusi.
Ini semua
bukan sebanyak apa yang sudah kita dapat dalam hidup, tetapi seberapa banyak
pula yang sudah kita berikan untuk orang lain. Di tengah banyaknya orang yang
menumpuk harta dan membangun kerajaan bisnisnya. di antara gemerlapnya
keberhasilan yang bisa ia raih, ternyata itu semua tidak membuat Habibie lupa
untuk berbagi kepada orang lain. Baik itu zakat maupun sedekat, baginya itu
adalah Ibadah sosial kemasyarakatan. Sebagai obat anti pikun baginya. Aha? Anda
berminat?
Baru-baru
ini saya juga mendapatkan berita bahwa Pak Habibie juga mendirikan rumah sakit
untuk orang miskin di Bandung. Sebuah kontribusi nyata keberpihakan terhadap
kaum lemah yang tidak memiliki biaya, dan beliau juga mewakafkan tanahnya
seluas 50 Ha untuk Universitas Negeri Gorontalo.
Dalam pidatonya
ia berpesan cara menuju sukses yang diterapkannya adalah menciptakan sinergi
positif dengan hal apapun di sekitarnya.
"Bagi
para calon sarjana, silahkan merenungkan sendiri langkah yang akan ditempuh
agar bisa bersinergi positif dalam kehidupan," demikian dari sumber
Republika
Sekali lagi
ini bukan tentang posisi, tapi kontribusi.
Ketiga, Olahraga
Ritme hidup
yang cepat terkadang membuat orang lali terhadap kesehatannya. Akhirnya,
berdampak pada menurunnya produktivitas dirinya. belajar dari habibie beliau
tidak pernah meninggalkan kegiatan olahraga. Salah satu kegemarannya adalah
berenang, yang bisa melancarkan sirkulasi darah, sehingga memperkuat stamina
dan menambah tenaga.
Baca Juga : Bagaimana Cara Memperoleh Energi dan Vitalitas Optimal
Baca Juga : Bagaimana Cara Memperoleh Energi dan Vitalitas Optimal
Hampir orang-orang
besar di dunia pasti memiliki kebiasaan baik ini. salah satu presiden saya
tidak perlu menyebutkan namanya, berolahraga 30 menit setiap pagi. Bukankah menjaga
tubuh juga bagian dari Ibadah?
Keempat, Menjaga Kesehatan
Yang saya
masih ingat ketika membaca buku biografi Habibie adalah beliau ternyata sangat
rajin puasa senin-kamis. Inilah salah satu detoksifikasi tubuh yang alami dan
menyehatkan. Selain itu, beliau juga selalu menjaga pola makannya dengan
mengkonsumsi beragam makanan yang bergizi.
Saran saya,
kurangi makan junk food. Sejak tinggal di Jakarta, Alhamdulillah kami
(Keluarga) memiliki pandangan yang sama untuk tidak menggunakan MSG dalam
setiap masakan. Selalu mengkonsumsi buah. Jika Anda memiliki pilihan makan buah
atau roti, mana yang Anda pilih? Dua-duanya. He. Jika Perut Anda ingin awet dan
sehat sebaiknya jadikan buah-buahan sebagai cemilan pengganti makanan yang
tidak sehat.
Masih momen
kemerdekaan, dapatkan kita membayangkan kemerdekaan tanpa buku? Jika kita
membaca sejarah dan tokoh-tokoh besar indonesia dan dunia. Mereka pasti raja
baca, karena every leader is a reader. Berapa lama waktunya? Itu tergantung Anda. Yang terpenting konsisten. Minimal
15-45 menit setiap hari plus praktek.
Jika ingin
meniru Habibie membaca dan menulislah setiap hari! Habibie meluangkan waktunya
7,5 jam untuk membca dan menulis. Luar biasa bukan? Wajar jika ia memiliki IQ
200. Kebiasaan inilah yang membuatnya mampu menelurkan ide-ide cemerlang untuk mengeluarkan
teori dalam dunia penerbangan dan tentunya berkontribusi membangun Indonesia.
Ini PR kita
bersama bagaimana membangun budaya literasi pada masyarakat kita. Literasi itu
bukan hanya membaca, tetapi mampu menuliskan kembali apa yang sudah ia baca.
Sekarang, di Era Revolusi Industri 4.0 Lulusan
perguruan tinggi tidak cukup menguasai literasi lama (membaca, menulis dan
matematika), tetapi perlu literasi baru seperti literasi data, literasi
teknologi dan literasi manusia yang termasuk kedalamnya literasi digital.
Keenam, Istirahat.
Sejago-jagonya
manusia. Pasti ia butuh istirahat untuk merecovery seluruh anggota badannya. Apa
jadinya jika kita selalu memakai HP tanpa di cas? Ngdrop. Tubuh kita juga butuh
di cas. Sedikit apa pun istirahat sangat baik di lakukan di malam hari.
Tulisan
terkait: Pentingnya Waktu Dalam Islam
Ternyata
letih setelah berpikir itu lebih berat karena ia sampai ke sel-sel terkecil di
dalam tubuh ikut bekerja. setelah membaca, menulis, berpikir mendalam dan
segala aktivitas rutin lainnya tentu ini semua menguras banyak pikiran dan tenaga.
Siapa pun
kita, apapun profesi yang kita jalani. Pada akhirnya Sang Pencipta memberikan
waktu yang sama kepada setiap manusia. Ada yang bersyukur dengan mempergunakan
setiap detiknya dalam kebaikan dan ada juga yang menyia-nyaiakannya dengan
tindakan yang tidak bermanfaat.
Bukan waktunya
yang tidak ada, tetapi bagaimana kita menggunakan waktulah yang menentukan
apakah kita menjadi manusia yang produktif atau tidak. Jika waktu merupakan
bahan baku dan modal utama, bukankah setiap manusia berhak sukses juga?
Jakarta, 17
Dzulqaidah 1437 H
Isi blog ini sangat bagus ✨
BalasHapusIsinya sangat bagus sekali 👍
BalasHapusIsinya bagus sekali pak
BalasHapusMantap pak bagus banget usi nya
BalasHapusBagus sekali pak, Semoga bisa memotivasi kita semua.
BalasHapusIsinya bagus sekali pak, semoga bisa memotivasi buat kita semua
BalasHapussangat memotivasi untuk diri, dan menginatkan bahwa kita mampu,jangan pernah kau lemahkan dirimu sendiri.
BalasHapus