Tahukah Anda, saat ini kita berada di penghujung bulan Dzulqa'dah, dan
sebentar lagi akan masuk pada bulan Dzulhijjah. Mengenal dan mengetahui
keagungan bulan Dzulhijjah adalah hal yang sangat penting yang harus diketahui
setiap Muslim. Mengapa demikian?
Karena di dalam bulan Dzulhijjah penuh dengan keagungan,
kemuliaan, dan keutamaan. Di dalamnya pula ada banyak amal sholeh yang sangat
dianjurkan untuk dikerjakan dan ditinggalkan.
Apa ada amal sholeh yang ditinggalkan? Jawabannya, "Ya,
ada." Seperti contoh, berpuasa merupakan sebuah amal sholeh, tetapi puasa
pada tanggal-tanggal yang diharamkan puasa, maka sikapnya yang meninggalkan
puasa itu dianggap sebagai amal sholeh. Atau seseorang yang tidak jadi berbuat
jahat, sikapnya yang meninggalkan perbuatan jahat tersebut, apabila diniatkan
karena Allah, maka perbuatannya disebut sebagai amal sholeh.
Banyak nilai-nilai penting dan aqidah yang tertanam di bulan
Dzulhijjah yang wajib untuk kita ketahui, karena kebanyakan kita hanya tahunya
bulan Ramadhan saja yang penting.
BULAN HAROM
Dalam surat At-Taubah ayat 36, Allah berfirman tentang empat
bulan yang disebut bulan harom. Harom sendiri mempunyai arti terhormat, agung,
istimewa, dan penuh kemuliaan, karena nilai amal sholeh di bulan harom akan
dilipat gandakan Allah.
"Sesungguhnya jumlah bilangan pada sisi Allah dalam
perputaran setiap tahunnya ada dua belas bulan. Hal tersebut sudah merupakan
ketetapan Allah semenjak Ia menciptakan langit dan bumi. Di antara dua belas
bulan tersebut ada empat bulan harom, (yaitu terhormat dan penuh
kemuliaan)."
Dalam Shohih Bukhari dari sahabat bernama Abi Bakroh
pernah berkata, Rosulullah menerangkan bahwa empat bulan tersebut adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan
Rojab.
Khusus untuk bulan Dzulhijjah, terkhusus sepuluh hari
pertamanya dari tanggal 1-10, diterangkan dalam banyak hadits shohih, merupakan
hari-hari yang paling utama dalam setahun untuk melakukan amal sholeh apapun.
Tentunya ini di luar keutamaan bulan Ramadhan.
HARI YANG LEBIH
DICINTAI
Dalam Sunan
At-Tirmidzi diriwayatkan, dari sahabat Nabi bernama Abdullah bin Abbas.
Bersabda Rosulullah:
"Tidak ada hari-hari dalam perputaran setiap tahun, yang
perbuatan amal sholeh itu lebih dicintai Allah untuk dilakukan melainkan pada
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah."
Artinya, amal sholeh apapun yang dilakukan di sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah akan sangat besar nilai pahalanya dan ganjarannya di
sisi Allah.
Lantas para sahabat bertanya,
"Yaa Rosulullah, apakah sekalipun jihad di jalan Allah,
bisa dikalahkan pahalanya dengan amal sholeh yang dilakukan di sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah?"
Rosulullah pun menjawab,
"Meskipun jihad di jalan Allah sekalipun."
Artinya, amal sholeh apapun dan sekecil apapun yang dilakukan
di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, jika dilakukan dengan ikhlas,
pahalanya bisa mengalahkan pahala jihad di jalan Allah. Yang mana perlu kita
ketahui bahwa pahala jihad adalah paling besar ganjarannya dalam islam.
AMALAN YANG DIANJURKAN
Dalam Musnad Ahmad
diriwayatkan, dari sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Umar, Rosulullah
bersabda:
"Tidak ada suatu hari yang lebih agung di sisi Allah,
dan tidak ada pula hari yang lebih dicintai Allah untuk beramal sholeh daripada
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Maka perbanyaklah tahlil, takbir, dan
tahmid."
Dari hadits di atas, menjelaskan bahwa hendaknya kita
memperbanyak membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada sepuluh hari pertama bulan
Dzulhijjah, serta amal sholeh lainnya yang mungkin bisa dilakukan.
Adapun takbir secara khusus di 'Idul Adha, dimulai dari
setelah selesai sholat Subuh tanggal sembilan, sampai setelah selesai sholat
Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Begitu terus dilakukan takbir tersebut setiap kali
selesai sholat Fardhu. Demikian keterangan tersebut diriwayatkan Imam
Al-Baihaqi melalui jalur sahabat Nabi yang bernama Ali bin Abi Tholib.
Adapun puasa sunnah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
adalah merupakan sesuatu amalan mulia, karena puasa itu sendiri merupakan
sebuah amal sholeh. Terutama puasa di tanggal sembilan Dzulhijjah atau biasa
disebut sebagai hari Arofah.
Dalam Shohih Muslim
diriwayatkan, diri sahabat Abu Qotadah Al-Anshoriy. Rosulullah pernah ditanya
tentang keutamaan puasa Arofah, Rosulullah menjawab:
"Puasa hari Arofah itu bisa menghapus dosa-dosa kecil di
tahun-tahun lalu dan tahun ini."
Dan perlu kita ketahui, puasa pada tanggal sepuluh sampai
tiga belas Dzulhijjah adalah hari-hari yang diharamkan seseorang untuk berpuasa.
Walaupun dengan niat dan tujuan apapun, semua diharamkan.
TENTANG KURBAN
Adapun memotong hewan kurban, adalah salah satu amal sholeh
tahunan yang perlu diperhatikan. Satu keluarga minimalnya ada satu ekor hewan
kurban untuk dikurbankan.
Dalam Sunan Abu Daud
diriwayatkan, dari sahabat Nabi bernama Mikhnaf bin Sulaim, "ketika kami
sedang wukuf di Arofah bersama Rosulullah, beliau bersabda,
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya atas setiap satu
keluarga di setiap rumah, tiap tahunnya hendaklah ada hewan kurban yang
dikorbankan."
Memotong hewan kurban akan dianggap "sah" setelah
pelaksanaan sholat 'Idul Adha. Yang memotong sebelum sholat 'Idul Adha hanya
akan dinilai sedekah biasa oleh Allah. Dan batas waktu penyembelihan adalah
sampai tanggal tiga belas setelah Ashar. Demikianlah yang Rosulullah terangkan.
IBADAH HAJI
Adapun ibadah haji yang merupakan rukun Islam. Setiap muslim
WAJIB mengusahakan untuk bisa melaksanakannya. Mulailah dari berdo'a pada Allah
agar termasuk orang-orang yang bisa melaksanakannya, dan mari menabung sejak
dini serta menyetor pada tempat yang ditunjuk resmi oleh pemerintah.
Kematian dalam keadaan Nasrani atau kematian dalam keadaan
"dinilai murtad" (yaitu keluar dari Islam), harus siap diterima dan
disandangkan bagi setiap MUSLIM YANG
BERHARTA dan MAMPU BERHAJI tetapi sampai mati dia tidak mau berusaha untuk
berhaji.
ALLAH MENJADIKAN HARI
RAYA
Adapun nilai-nilai keimanan di bulan Dzulhijjah yang perlu
kita ketahui dan miliki adalah, bahwa Allah menjadikan 'Idul Fitri dan 'Idul
Adha sebagai pengganti hari raya yang biasa dirayakan masyarakat Jahiliyah
sebelum Islam. Karena umat Islam harus punya ciri khas khusus dan tidak boleh
menyamai/meniru segala bentuk ibadah orang-orang di luar Islam.
Bukan mempraktekkan ajaran Islami yang bukan Islam. Tetapi
mempraktekkan Islam yang benar-benar Islam.
Semoga Allah selalu memberikan taufiq dan hidayahNya pada
kita, agar selalu berada di atas jalan yang benar.
Dan semoga Allah mewafatkan kita dalam khusnul khotimah.
Amiiin
Baca juga: 9 Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah.
Foto : Ummi
Baca juga: 9 Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah.
Foto : Ummi
Jakarta, 26 Dzulqa’dah 1437
Allohuma sholi ala Muhammad.. sholawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah mengajarkan tentang bulan-bula mulia dari sisi Allah SWT.
BalasHapusTerimakasih mas Rio, mengingatka kembali tentang keutamaan bulan ini.
Barokaullohhu Fiikum. Senang bisa berbagi, terima kasih kunjunganya Mas Ben.
BalasHapus