Senin, 01 Agustus 2016

Menghidupkan Tekad Yang Hampir Mati

Anda pernah mendengar istilah Don’t judge the book by its cover (jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja) walaupun ada juga yang berpendapat kesan pertama itu sangat menentukan. Saya termasuk salah satu yang paling menyukai buku-buku klasik, kisah-kisah lama yang mengandung kebijaksanaan, keberanian, kepemimpinan, persahabatan, pengorbanan, dan nilai-nilai moral yang menginspirasi.

Ada kisah yang menarik dari buku yang terkesan lusuh tetapi memiliki pesan moral yang kuat untuk orang yang sedang sulit move on, mentok, mari kita resapi perjalanan seorang pemuda miskin ini.

Dikisahkan seorang pemuda miskin, demi memenuhi panggilan kerja yang mendesak dan sesegera mungkin, dia harus menempuh perjalanan cukup jauh ke luar kota. Dia tahu, mobil tua yang dimiliki sebenarnya tidak layak digunakan untuk perjalanan jarak jauh, tetapi keadaan memaksa, sehingga akhirnya diputuskan tetap berangkat dengan mobil tua tersebut.

Di tengah perjalanan yang sepi, senja berselimut kegelapan tiba diiringi hujan yang turun dengan deras. Tiba-tiba yang dikuatirkan terjadi juga, setelah beberapa kali terbatuk-batuk, mesin mobil akhirnya mati.

 Segala usaha yang serba terbatas telah dilakukan, tetapi sia-sia belaka, mobil tetap diam. Dikelilingi kegelapan malam, hujan dan badai terasa semakin tidak bersahabat. Selama beberapa jam tidak ada mobil yang melintas, si pemuda hanya bisa duduk termenung di dalam mobil meratapi nasibnya.

Tiba-tiba... sekilas terlihat melalui kaca spion, sorotan lampu mobil mendekat dan berhenti di belakang mobil si pemuda. Diselimuti perasaan takut tetapi lebih pada rasa gembira, si pemuda melihat pengendara mobil turun mendatangi jendela mobilnya. Karena cuaca sangat gelap, hampir-hampir wajah si pengendara tidak terlihat dengan jelas.

"Mesin mobil saya mati!" serunya sambil menurunkan kaca jendela mobil.

Kemudian orang yang tidak dikenal itu melangkah ke depan mobil dan membuka tutup mesin, mengulurkan tangannya dan entah apa yang dilakukan, tidak lama kemudian dia memberi isyarat agar memutar kunci kontak.

Alangkah terkejut dan mengherankan, mesin mobil hidup!

Masih dengan rasa keheranan, si pemuda berseru, "Saya tadinya kuatir, jangan-jangan mobil saya mogok untuk terakhir kalinya."

Orang tidak dikenal itu pun menjawab dengan tegas, "Setiap mobil paling sedikit akan hidup sekali lagi bila diberi perhatian yang semestinya."

Tiba-tiba angin mereda, hujan berubah rintik-rintik.

Orang asing itu melanjutkankan perkataannya: "Prinsip yang sama juga berlaku bagi manusia. Selama masih ada sedikit percikan api, belum terlambat bagi seorang manusia untuk membuat awal yang baru."

Si pemuda tergesa-gesa mengucapkan banyak terima kasih dan segera meneruskan sisa perjalanannya dan tiba di tempat yang dituju dengan selamat.

saudaraku yang bahagia. Memang, begitu penting sebuah percikan api untuk bisa menghidupkan mobil, demikian pula di dalam kehidupan manusia, percikan api bisa diartikan sebagai semangat, hasrat, niat atau tekad yang baru.

Mungkin Anda memperolehnya dengan membaca sebuah buku, merenungi isi dan kandungan kitab suci (Al-Qur’an), mendengar lantunan ayat-ayat suci, bertemu dengan seseorang, merenungi perjalanan hidup yang pernah Anda lalui, betapa banyak kasih sayang dari orang-orang disekitar Anda, mungkin karena Anda telah bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Bagi setiap manusia, siapa pun dia, bagaimanapun keadaannya, selama masih mempunyai percikan api yang berbentuk TEKAD, maka tiada kata terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru! Kebangkitan baru! Dan menciptakan kesuksesan baru!

"Hidupmu terlalu berharga untuk disia-siakan untuk hidup dalam penyesalan. Bangkitlah dan jadikan hidupmu berharga!"

Jika Api itu sudah menyala, jagalah ia agar tidak kembali padam. Ingatlah pesan ini ”sesuatu yang tidak kita perhatikan dengan semestinya maka ia akan mati”.

Bisa jadi yang mati akal seseorang karena jarang belajar dan mengamati, bisa juga kesehatannya tidak dijaga, bisa juga hatinya yang lupa berdzikir dan selalu ingat kepada Penciptanya. Maka jagalah mereka supaya tetap hidup untuk mengarungi bahtera kehidupan ini.

Semoga Inspirasi ini bisa menyalakan semangatmu.

Gambar : Polresbantul

Jakarta, 27 Syawal 1437 H

1 komentar:

  1. Segala sesuatu yang besar diawali dengan hal-hal kecil, Mulai membangun keyakinan diri kita dari yang paling kecil.

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.