Shahih
Bukhari 3541: Dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Zaid bin Amru bin
Nufail pergi ke negeri Syam mencari agama yang hendak dia ikuti. Kemudian dia
bertemu dengan seorang 'alim Yahudi (rahib) dan bertanya kepadanya tentang
agama mereka.
Zaid
berkata; "Sungguh barangkali aku dapat memeluk agama kalian.Untuk itu tolong
terangkan kepadaku".
Maka rahib
itu berkata; "Janganlah kamu mengikuti agama kami kecuali jika kamu mau
mendapat bagian dari murka Allah".
Zaid
berkata; "Tidaklah aku lari melainkan karena menghindar dari murka Allah,
dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun dari murka Allah. Maka
bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya? Apakah engkau dapat menunjukkan aku kepada
agama yang lain?".
Rahib Yahudi
itu berkata; "Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif".
Zaid bertanya; "Apakah yang dimaksud
dengan hanif itu?".
Rahib itu
berkata; "Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, dan dia tidak beragama Yahudi
dan tidak pula Nashrani, dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah".
Maka Zaid
pun pergi, kemudian dia bertemu dengan seorang 'alim Nashrani (pendeta) dan
menceritakan seperti tadi, tetapi sang pendeta berkata; "sekali-kali
tidaklah kamu mengikuti agama kami kecuali kamu akan mendapat bagian dari
laknat Allah".
Maka Zaid
berkata; "Tidaklah aku lari melainkan karena menghindar dari murka Allah,
dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun dari laknat Allah dan murka
Allah.Maka bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya? Apakah engkau dapat
menunjukkan aku kepada agama yang lain?"
Pendeta
Nashrani itu berkata; "Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif".
Zaid
bertanya; "Apakah yang dimaksud dengan hanif itu?"
Pendeta itu
berkata; "Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, dan dia tidak beragama Yahudi
dan tidak pula Nashrani, dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah".
Setelah Zaid
merenungkan apa yang mereka katakan tentang Ibrahim 'alaihis salam, Zaid pergi
dan setelah nampak dia berdo'a; "Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku memeluk
agama Ibrahim".
Dan Al Laits
berkata; Hisyam menulis surat kepadaku dari bapaknya dari Asma' biti Abu Bakr
radliallahu 'anhuma berkata; Aku melihat Zaid bin 'Amru bin Nufail berdiri
sambil menyandarkan punggungnya di Ka'bah seraya berseru; "Wahai sekalian
kaum Quraisy, demi Allah, tidak ada seorangpun dari kalian yang berada di atas
agama Ibrahim selain aku".
Zaid dahulu
adalah orang yang mempertahankan hidup anak perempuan yang biasanya dikubur
hidup-hidup dan dia berkata kepada seseorang yang hendak membunuh putrinya;
"Janganlah kamu membunuhnya karena aku yang akan mencukupi kebutuhan
hidupnya".Maka dia mengambil anak perempuan itu dan apabila anak perempuan
itu sudah beranjak menjadi dewasa, Zaid berkata kepada bapak anak perempuan
itu; "Jika kamu mau aku serahkan anak ini kepadamu, dan jika kamu mau aku
bebaskan kamu dari kebutuhan hidupnya".
Pelajaran :
Itulah
hidayah islam sahabat, mahal harganya
butuh kesungguhan dalam pencariannya dan tekad yang kuat untuk merawatnya agar
selalu tumbuh.
“Jagalah
keislamanmu, banggalah dengannya, pelajarilah ajarannya, amalkanlah dan
perkenalkanlah pada siapa pun.”
Foto : icmi
Foto : icmi
Jakarta, 20
Dzulqaidah 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.