Terkadang kita
mencari surga yang jauh di luar rumah, pergi haji, menyantuni anak yatim,
berbuat aneka kebajikan kepada manusia. Tetapi terkadang kita lupa bahwa ada peluang
menuju surga yang paling dekat dengan kita, apa itu? Berbakti kepada orang tua.
Kenapa Allah
selalu mengingatkan manusia untuk berbakti kepada orang tuanya, tidak
mengingatkan orang tua untuk menjaga dan merawat anaknya? Karena sudah menjadi
fitroh setiap orang tua untuk menyayangi anaknya. Tanpa disuruh pun mereka akan
mengorbankan jiwa dan raganya untuk kebaikan buah hatinya. Tapi tidak setiap
anak dapat ingat akan jasa dan kebaikan kedua orang tuanya. Oleh karena itu,
Allah selalu mengingatkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya.
Lalu ada
pertanyaan, bagaimana dengan orang tua yang tidak sayang kepada anaknya? Bahkan
kita mendengar ada orang tua yang tega membunuh anaknya? Bisa dipastikan orang
tua itu pasti sakit (jika tidak pasti gila). Karena orang tua yang waras tidak
akan mungkin tega membunuh anaknya.
Lalu apa
saja alasan dan keutamaan berbakti kepada orang tua?
Keutamaan
Birrul Walidain ( Berbakti kepada Orang tua )
Pertama : Termasuk Amalan Yang Paling
Mulia
Dari
Abdullah bin Mas’ud mudah-mudahan Allah meridhoinya dia berkata : Saya bertanya
kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: Apakah amalan yang paling
dicintai oleh Allah?, Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:
"Sholat tepat pada waktunya", Saya bertanya : Kemudian apa lagi?,
Bersabada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam "Berbuat baik kepada
kedua orang tua". Saya bertanya lagi : Lalu apa lagi?, Maka Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : "Berjihad di jalan Allah".
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya).
Kedua : Merupakan Salah Satu
Sebab-Sebab Diampuninya Dosa
Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (artinya): "Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya….", hingga akhir ayat berikutnya : "Mereka itulah
orang-orang yang kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka
kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni
surga. Sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka."
(QS. Al Ahqaf 15-16)
Diriwayatkan
oleh ibnu Umar mudah-mudahan Allah meridhoi keduanya bahwasannya seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata :
Wahai Rasulullah sesungguhnya telah menimpa kepadaku dosa yang besar, apakah
masih ada pintu taubat bagi saya?, Maka bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam : "Apakah Ibumu masih hidup?", berkata dia : tidak. Bersabda
beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : "Kalau bibimu masih ada?", dia
berkata : "Ya" . Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :
"Berbuat baiklah padanya". (Diriwayatkan oleh Tirmidzi didalam
Jami’nya dan berkata Al ‘Arnauth : Perawi-perawinya tsiqoh. Dishahihkan oleh
Ibnu Hibban dan Al Hakim. Lihat Jaami’ul Ushul (1/ 406).
Ketiga : Termasuk Sebab Masuknya
Seseorang Ke Surga
Dari Abu
Hurairah, mudah-mudahan Allah meridhoinya, dia berkata : Saya mendengar
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: "Celakalah dia, celakalah
dia", Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya : Siapa wahai Rasulullah?,
Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : "Orang yang menjumpai
salah satu atau kedua orang tuanya dalam usia lanjut kemudian dia tidak masuk
surga". (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1758,
ringkasan).
Dari
Mu’awiyah bin Jaahimah mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua, Bahwasannya
Jaahimah datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian berkata
: "Wahai Rasulullah, saya ingin (berangkat) untuk berperang, dan saya
datang (ke sini) untuk minta nasehat pada anda. Maka Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda : "Apakah kamu masih memiliki Ibu?".
Berkata dia : "Ya". Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :
"Tetaplah dengannya karena sesungguhnya surga itu dibawah telapak
kakinya". (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Nasa’i dalam Sunannya dan Ahmad
dalam Musnadnya, Hadits ini Shohih. (Lihat Shahihul Jaami No. 1248)
Keempat : Merupakan Sebab keridhoan
Allah
Sebagaiman
hadits yang terdahulu "Keridhoan Allah ada pada keridhoan kedua orang tua
dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua".
Banyak fakta
di lapangan menunjukkan anak yang mendapatkan ridho orang tuanya mudah
langkahnya, tenang hidupnya, kebahagiaan selalu menyelimuti dirinya. tetapi
hampir bisa dipastikan, setiap anak yang bermasalah pasti memiliki masalah
dengan kedua orang tuanya.
Kelima : Merupakan Sebab Bertambahnya
Umur & sebab Barokahnya Rizki
Diantarnya
hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik mudah-mudahan Allah meridhoinya,
dia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
"Barangsiapa yang suka Allah besarkan rizkinya dan Allah panjangkan
umurnya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahim".
Utamakanlah menyambung
silaturahim kepada orang yang memiliki hubungan nasab paling dekat dengan kita.
Orang tua, paman, bibi, dan keluarga terdekat lainnya.
Jika saat
ini kita masih memiliki kedua orang tua, manfaatkan dengan baik kesempatan
berharga ini. sebelum menyesal. Bagi saudaraku yang telah kehilangan salah satu
orang tua, atau kedua orang tuanya, masih dapat berbakti dengan selalu
mendoakan mereka. Menyambung silaturahim kepada sahabat-sahabat yang sering
mereka kunjungi.
Semoga
bermanfaat.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu
kecil". (Q.S. Al-Israa: 24)
Gambar : Okezone
Jakarta,
29 Syawal 1437 H
iya, bener. di rumah saya punya ibu yg sepuh, sepupu yg idiot dan anak2 yg masih kecil2
BalasHapusSemoga Allah memberkahi Mbak Milda. Bisa jadi rezeki mereka Allah titipkan melalui Mbak Milda. Titip salam untuk Ibunya Mbak
Hapus