Hidup dalam
dunia organisasi, berdiskusi dengan para birokrat dan pejabat. Mengamati di berbagai media. Ada satu benang
merah yang saya temukan antara perbedaan pemimpin dan pimpinan. Ya, kita tidak
selalu harus menjadi pemimpin untuk menjadi pemimpin yang baik, tapi kita bisa
belajar banyak seputar kepemimpinan ketika kita sedang dipimpin.
Ketiga, Pemimpin dipatuhi atas dasar kerelaan hati pengikutnya, sementara pimpinan dipatuhi karena rasa takut.
Ternyata hidup itu perlu seni, salah satunya adalah seni menjadi pemimpin. Banyak ilmu kepemimpinan yang bagus di luar sana yang kita semua bisa pelajari, tetapi menurut saya, semua itu tidak akan berarti banyak jika kita masih menempatkan diri kita sebatas pimpinan, bukan pemimpin.
Ada orang
yang mengeluhkan, kenapa ketika menjadi pejabat hidupnya penuh dengan
kemudahan. Akses terhadap kesehatan, hukum, ekonomi, atau apa pun yang menjadi
keinginannya selalu ada jalan pintas. Tetapi, ketika sudah berhenti menjabat
semuanya mulai berubah. Apakah Anda pernah merasakan hal yang demikian?
Banyak orang
mengaku bahwa dirinya adalah seorang pemimpin, padahal sebenarnya dia hanyalah
seorang pimpinan. Pemimpin diangkat secara sukarela, sementara pimpinan adalah
jabatan struktural. Tidak selalu Seorang pimpinan otomatis menjadi pemimpin. Banyak seminar dan
buku yang sudah saya baca, tapi pengalaman dilapangan terkandang patut juga
diambil sebagai pelajaran. Ada beberapa pembeda di antara keduanya.
Pertama, Pemimpin mengajak, sementara pimpinan
cenderung memerintah.
Tulisan terkait : Instrumen Kepemimpinan dan Beda Orang Beda Cara
Tulisan terkait : Instrumen Kepemimpinan dan Beda Orang Beda Cara
Kedua, Pemimpin bergantung pada niat baik untuk kebaikan bersama (institusi, organisasi), sementara pimpinan
bergantung pada otoritas dalam menggerakkan anak buahnya.
Ketiga, Pemimpin dipatuhi atas dasar kerelaan hati pengikutnya, sementara pimpinan dipatuhi karena rasa takut.
Keempat, Dalam
mencapai tujuan bersama, Pemimpin menjadi sumber energi, sementara Pimpinan menguras energi anak buahnya.
Kelima, Pemimpin bukan hanya menunjukkan jalan, tetapi mengambil tanggung jawab atas prosesnya, sementara pimpinan
menuntut hasil dan lepas tangan.
Tulisan terkait : Membangun Integritas
Tulisan terkait : Membangun Integritas
Ternyata hidup itu perlu seni, salah satunya adalah seni menjadi pemimpin. Banyak ilmu kepemimpinan yang bagus di luar sana yang kita semua bisa pelajari, tetapi menurut saya, semua itu tidak akan berarti banyak jika kita masih menempatkan diri kita sebatas pimpinan, bukan pemimpin.
Sekarang
mari kita bertanya, di sekitar kita lebih banyak pimpinan atau pemimpin. Setelah
membaca lima poin di atas, Apakah Anda seorang pimpinan atau pemimpin? Apapun
posisi Anda saat ini, belajarlah jadi pemimpin.
Jakarta, 21
Dzulqaidah 1437 H
luar biasaaππππ
BalasHapus