Kamis, 25 Agustus 2016

Apa Perbedaan Pemimpin dan Pimpinan ?

Hidup dalam dunia organisasi, berdiskusi dengan para birokrat dan pejabat. Mengamati di berbagai media. Ada satu benang merah yang saya temukan antara perbedaan  pemimpin dan pimpinan. Ya, kita tidak selalu harus menjadi pemimpin untuk menjadi pemimpin yang baik, tapi kita bisa belajar banyak seputar kepemimpinan ketika kita sedang dipimpin.

Ada orang yang mengeluhkan, kenapa ketika menjadi pejabat hidupnya penuh dengan kemudahan. Akses terhadap kesehatan, hukum, ekonomi, atau apa pun yang menjadi keinginannya selalu ada jalan pintas. Tetapi, ketika sudah berhenti menjabat semuanya mulai berubah. Apakah Anda pernah merasakan hal yang demikian?

Banyak orang mengaku bahwa dirinya adalah seorang pemimpin, padahal sebenarnya dia hanyalah seorang pimpinan. Pemimpin diangkat secara sukarela, sementara pimpinan adalah jabatan struktural. Tidak selalu Seorang pimpinan  otomatis menjadi pemimpin. Banyak seminar dan buku yang sudah saya baca, tapi pengalaman dilapangan terkandang patut juga diambil sebagai pelajaran. Ada beberapa pembeda di antara keduanya.

Pertama, Pemimpin mengajak, sementara pimpinan cenderung memerintah.

Tulisan terkait : Instrumen Kepemimpinan dan Beda Orang Beda Cara

Kedua, Pemimpin bergantung pada niat baik untuk kebaikan bersama (institusi, organisasi), sementara pimpinan bergantung pada otoritas dalam menggerakkan anak buahnya.

Ketiga, Pemimpin dipatuhi atas dasar kerelaan hati pengikutnya, sementara pimpinan dipatuhi karena rasa takut.

Keempat, Dalam mencapai tujuan bersama, Pemimpin menjadi sumber energi, sementara Pimpinan menguras energi anak buahnya.

Kelima, Pemimpin bukan hanya menunjukkan jalan, tetapi mengambil tanggung jawab atas prosesnya, sementara pimpinan menuntut hasil dan lepas tangan.

Tulisan terkait : Membangun Integritas 

Ternyata hidup itu perlu seni, salah satunya adalah seni menjadi pemimpin. Banyak ilmu kepemimpinan yang bagus di luar sana yang kita semua bisa pelajari, tetapi menurut saya, semua itu tidak akan berarti banyak jika kita masih menempatkan diri kita sebatas pimpinan, bukan pemimpin.

Sekarang mari kita bertanya, di sekitar kita lebih banyak pimpinan atau pemimpin. Setelah membaca lima poin di atas, Apakah Anda seorang pimpinan atau pemimpin? Apapun posisi Anda saat ini, belajarlah jadi pemimpin.

Bagaimana pandangan Anda?

Tulisan Terkait: Mengasah Jiwa Kepemimpinan

Foto : Success

Jakarta, 21 Dzulqaidah 1437 H

1 komentar:

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.