Senin, 08 Agustus 2016

Sikap Hidup Ayah

Suatu kali, ketika usia Ayah sudah beranjak senja, aku pernah bertanya padanya.

“Ayah, apa yang mendorong semangat Ayah, sampai Ayah menjadi seperti sekarang ini?” tanyaku saat itu.

Ayah sejenak memandangku. Mungkin Ayah sedikit heran dengan apa yang ada di benak anaknya ini.

“Ayah dari kecil banyak mendapat cobaan. Pertama, kedua orangtua ayah bercerai ketika Ayah masih memerlukan kasih sayang mereka.

Kedua, Ayah yang dikenal sebagai anak laki-laki dapat disebut berwajah rupawan, tiba-tiba terserang penyakit cacar. Kalau waktu itu tidak tahan, ayah bisa lari dari padang panjang. Mungkin jadi pegemis. 

Ketiga, banyak anak-anak sekolah untuk kelompok masyarakat kelas atas sering melecehkan anak-anak Sekolah Desa dan Sekolah Agama.

Keempat, Ayah sering diejek karena kemampuan bahasa Arab yang Ayah miliki tidak bagus dan banyak yang salah.

Kelima, Ayah ditolak jadi guru di Sekolah Muhammadiyah hanya karena Ayah tidak memiliki diploma sebagai tanda tamat belajar.

Oleh karena itu semua, Ayah bertekad untuk terus belajar dan membaca. Mungkin untuk seumur hidup Ayah...” Ayah menuturkan alasan-alasannya kepadaku.

Aku semakin kagum dengan jiwa Ayah yang penuh semangat dalam menuntut ilmu.

Siapa yang tidak kenal dengan Buya Hamka? Namanya harum di negerinya bahkan di negeri orang lain. Sikap hidup, pandangan, ilmu yang ia miliki telah mengantarkannya menjadi seorang ulama besar yang pernah lahir di Indonesia dan menjadi bagian dari catatan penting perjuangan seorang muslim di era pergerakan melawan penjajahan Belanda, saat kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Pesan apa yang ingin saya sampaikan melalui cuplikan dialog di atas? Bagaimana kita menanamkan kepada generasi kita untuk mencintai ilmu. Ilmu bukan hanya di dapat di sekolah formal. Semoga hidup kita semakin membaik bersama usaha kita membaikkan diri.

Apa yang Anda pelajari hari ini  sangat menentukan akan menjadi Apa Anda besok .

Diambil dari buku Irfan Hamka yang berjudul “Ayah”

Foto : Flickr.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.