Rabu, 25 Mei 2016

Memperkuat Institusi Keluarga



Berbagai kasus dan fenomena yang kita dengar di berbagai media belakangan ini menyadarkan kita betapa pentingnya memperkuat institusi keluarga. Absennya Ayah dan Ibu dalam keluarga dalam membina anak yang dimanahkan Allah kepadanya memantik tindakan kejahatan yang membahayakan orang lain.

Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban untuk saling menasehati untuk istiqomah berada di atas kebenaran. Terlebih para orang tua yang yang diamanahkan seorang anak. Tetapi faktanya, tidak sedikit keluarga yang diacuhkan, karena sibuk mendakwahkan orang lain. Padahal Rosululloh shalallahu alaihi wa sallam memulai dakwah dari kerabat-kerabat terdekatnya.

Tatkala menafsirkan firman Allah :
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
Artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy Syuara : 214)

Imam asy Syaukani mengatakan : “Dikususkan kerabat-kerabat karena perhatian terhadap mereka adalah lebih diutamakan, menunjukkan mereka kepada kebenaran adalah lebih didahulukan. Di dalam hadits shahih bahwa ayat ini diturunkan tatkala Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengajak orang-orang Quraisy untuk berkumpul baik yang umum ataupun khusus. Hal itu merupakan penjelasan Nabi shalallahu alaihi wa sallam kepada keluarga besar dan kerabat-kerabatnya.” (Fathul Qadir, Muhammad bin Ali asy Syaukani 4/117)

Tatkala turun ayat ini :وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ


Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengajak orang-orang Quraisy untuk berkumpul baik yang umum maupun khusus dan berkata : “Wahai Bani Ka’ab bin Luay selamatkan diri kalian dari neraka, wahai Bani Murrah bin Ka’ab selamatkan diri kalian dari neraka….” (Muttafaq Alaihi)

Dakwah kepada kerabat adalah tahap kedua dari tahapan-tahapan dakwah Nabi shalallahu alaihi wa sallam setelah kenabian sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim, dia mengatakan : “Bagian dari urutan dakwah : Tahap Petama adalah kenabian sedang kedua adalah Mengingatkan keluarga besar dan kaum kerabat..” (Zaadul Ma’ad fii Huda Khairil ‘Ibad; Ibnul Qayyim 1/86)

Kata sebagian orang memang sedikit sulit berdakwah dengan orang-orang terdekat, karena mereka sudah tahu kelakuan kita. Justru itulah tantangan dakwah kita. Hendaknya kita lebih banyak memberikan contoh teladan daripada sekedar berkata. Karena pengaruh keteladanan lebih kuat menyampaikan pesan dibandingkan sekedar menyampaikan tanpa diiringi contoh.

Alhamdulillah, sebuah kebahagiaan sekali melihat keluarga dekat kita satu per satu telah terbuka hatinya untuk kembali ke fitrahnya. Kembali ke jalan Allah, mulai menjadi sahabat masjid. Menunaikan sholat lima waktu. Rajin mengikuti pengajian di tengah kesibukannya bekerja. Rutin mengeluarkan zakat dan menyantuni anak yatim. Oleh karena itu, jangan pernah putus asa mendokan mereka dan memberikan contoh. Karena Doa dan tauladan memberikan energi yang dahsyat untuk menggerakkan orang lain untuk meniru perbuatan yang kita lakukan.

Menghadapi berbagai zaman yang penuh fitnah ini, mari kita perkuat institusi keluarga dengan ilmu, iman, dan amal. Membangun kedekatan dan keteladanan kepada orang-orang yang menjadi tanggungan kita. Mulailah dari yang terdekat dan sebisa mungkin kita menebar rahmat dan dakwah kepada manusia secara keseluruhan. Menebar rahmat bagi alam semesta.


Jika kualitas keluarga kita membaik dan berkualitas maka kualitas negara juga semakin membaik. oleh karena itu, memperkuat institusi keluarga sama saja dengan memperkuat institusi negara.

Semoga Allah selalu memberikan keselamatan, rahmat, dan barokahnya kepada kita semua.

Gambar : Bersama keluarga  di Bandara Soekarno Hatta

Jakarta, 16 Syaban 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.