Saya banyak
mendapatkan pertanyaan dari orang yang berkeinginan kuat kembali ke jalan
Allah. Mereka bertanya apa yang harus saya lakukan agar dapat terus berada di
jalan Allah hingga akhir hayat. Sebenarnya banyak manusia menanyakan hal ini.
mereka menginginkan langkah-langkah amaliyah (praktek) untuk menghadap Allah
serta kembali kepada-Nya.
Perkenanlanlah
saya saat ini menjawab pertanyaan ini dengan mengajukan langkah-langkah
amaliyah yang konkret. Langkah nyata yang benar-benar mengenai jiwa agar tetap
taat kepada Allah, yaitu lima poin yang bukan bersumber dari saya, melainkan
dari Rosul shalaullohhu ‘Alaihi Wassalam. Beliau memberikan perhatian kepadanya
karena ia adalah kunci kembali kepada Allah Subhanahu Wata’ala :
Pertama, Sholat di awal waktu.
Selalu
memperhatikan serta menjaga shalat di awal waktu merupakan perbuatan yang
paling diridhai Allah, serta hal yang membuat hubungan Anda kepada Allah
semakin terjalin; Untuk mengetahui bagaimana pentingnya waktu dalam islam dan
sholat tepat waktu Selengkapnya Klik disini.
Kedua, Dzikir kepada Allah.
Walaupun
hanya lima menit saja dalam satu hari, dalam bentuk apa pun; bisa dengan
istighfar (Astaghfirullah), tahmid (Al-Hamdulillah), atau (La ilaha illa Allah).
Atau Dzikir pagi dan petang hari sesuai yang biasa dilakukan Rosululloh Sholaullohhu ‘Alaihi Wassalam;
Ketiga, Berdoa kepada Allah setiap hari.
Sudah pasti
Anda butuh sesuatu yang banyak dari Allah baik dunia maupun akhirat. Berdoalah
dengan memakai bahasa apa pun, sesuai dengan yang Anda rasakan.
Sekali lagi
dengan hati yang tulus dan dalam, saya ingin menyampaikan bahwa hakikat kita
berdoa bukan hanya agar semua hajat (kebutuhan, keinginan, cita-cita) kita
dapat terkabul. Tetapi hakikat kita berdoa kepada Allah adalah beribadah. Selengkapnya
Anda bisa membaca disini : Bersabarlah Menunggu Terkabulnya Doa, Kebaikan Dibalik Tertundanya Pengabulan Doa, Mengapa Doaku Belum Juga Dikabulkan;
Keempat, Selalu menjaga bacaan Al-Qur’an setiap hari.
Walaupun
hanya satu lembar saja. Bacalah, renungilah maknanya, tadabburi, berusahalah
untuk mengamalkannya. Selengkapnya Anda bisa membaca disini : Al-Qur’an Sumber Kekuatan dan Pedoman Hidup Manusia, Menggapai Keteguhan Hati Dengan Al-Qur’an;
Kelima, Menjauh dari bersahabat dengan orang-orang yang buruk.
Yakinlah,
Anda kan menjadi orang yang berbeda. Sahabat Anda adalah gambaran masa depan
Anda. Memilih sahabat bukan perkara sederhana, karena ia bisa mendatangkan
kebahagian dan keselamatan bagi Anda atau malah membuat hidup Anda penuh dosa
atau kelalaian.;
Saya ingin
mengakhiri pembahasan ini dengan sebuah risalah yang suci dari langit. Risalah Rabbaniah
(Tuhan), yaitu sebuah hadist Qudsi yang sangat indah ketika Allah berkata
kepada kita,
“Wahai
hamba-hamba-Ku Aku telah mengharamkan diri-Ku dari berbuat kedzaliman. Aku pun
mengharamkan hal tersebut kepadamu. Karena itu, janganlah kamu saling
mendzalimi.
Wahai hamba-hamba-Ku,
kamu semua dalam keadaan lapar, kecuali yang telah Aku beri makanan; maka
mintalah makanan kepadaku, niscaya Aku berikan makanan kepadamu.
Wahai hamba-hamba-Ku,
kamu semua dalam keadaan telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian; maka
mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian kepadamu.
Wahai
hamba-hamba-Ku, kamu semua melakukan dosa siang dan malam, sedang Aku mengampuni
dosa semuanya; maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosa kamu.
Wahai hamba-hamba-Ku,
kamu tidak akan bisa memberikan mudharat, hingga bisa mencelakai-Ku, serta
tidak bisa juga memberikan manfaat kepada-Ku, hingga Aku mengambil manfaat
darimu.
Wahai hamba-hamba-Ku,
jikalau orang pertama dari kamu atau yang terakhir, manusia, jin; mereka
memiliki hati yang sangat jahat kemudian ia memintaku, Aku akan memberikan
setiap orang apa yang dimintanya. Hal tersebut tidak mengurangi kekuasaan-Ku
sedikitpun, kecuali seperti berkurangnnya jarum yang dimasukkan ke dalam
lautan.
Wahai hamba-hamba-Ku,
ini semua adalah amalan-amalanmu. Aku menjaganya untukmu, siapa yang
mendapatkan (amalnya berupa) kebaikan, hendaklah ia bersyukur kepada Allah. Barang
siapa yang mendapati hal lain selain itu, hendaklah tidak mencela siapa pun
kecuali dirinya sendiri.”
(HR. Tirdmidzi,
Shahih Muslim, dari Abi Dzar al-Ghifari)
Semoga kita
semua bisa memikirkan dan bisa menjadikan tuntunan di atas sebagai pedoman
serta bisa berinteraksi dengannya dengan penuh perhatian dan keyakinan.
Semoga Allah
mengokohkan hati, pikiran dan langkah kita semua dalam kebenaran hingga akhir
hayat kita.
Gambar: WA
Jakarta, 19
Syaban 1437 H/ 27 Mei 2016 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.