Sebuah kisah
yang sangat mengharukan yang dilakukan oleh seorang Presiden Turki Erdogan
terhadap seorang anak laki-laki yatim piatu di Turki. Pesan ini saya dapatkan
dari seorang teman melalui Whats’App dan langsung saya cek kebenarannya di
Internet ternyata valid terjadi pada tahun lalu. Seperti yang dilansir oleh
Arrahmah.com.
Seorang anak
laki-laki yatim piatu di Turki melelehkan hati Erdogan. Ia, yang tidak memiliki
orang tua, meminta gurunya untuk membuatkan surat kepada Presiden Turki, Recep
Tayyip Erdogan agar hadir pada pertemuan guru dan orang tua, sebagai ayahnya.
Sang guru
benar-benar menyampaikan surat sesuai permohonan anak itu. Namun ia mengatakan
kepada anak tersebut agar tidak tersinggung jika Presiden Erdogan tidak dapat
datang, karena ia sangatlah sibuk dan menghadapi banyak perkara.
Sungguh
hadiah yang mengejutkan. Ternyata Presiden Erdogan tiba di sekolah dan berkata
bahwa ia akan ikut dalam pertemuan para ayah itu dan menjadi wali dari anak
tersebut.
Kebaikan
hati Erdogan terhadap anak yatim itu sungguh mengharukan. Inilah pemimpin yang
meneladani Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang begitu mengasihi
siapapun tanpa batasan usia.
“Menyelamatkan
seorang anak tidak akan mengubah dunia, tetapi dunia berubah selamanya bagi
anak ini,” ujar Erdogan terenyuh.
Menyantuni anak
yatim belum tentu bisa mengubah suatu negeri, tetapi doa anak yatimlah yang
bisa mengubah negeri ini.
Sibuk mencari
investor untuk pembangunan itu penting, sebagian menganggap dengan memanjakan
investor akan mengubah negeri ini
menjadi lebih baik. tapi tidak kalah penting kita harus memiliki pendirian yang
kokoh berdasarkan prinsip dan nilai-nilai yang dimiliki bangsa ini.
Jika kita
melihat kondisi negeri kita memang saat ini sangat memprihatinkan, tetapi kita
harus memiliki harapan. Apa harapan kita? Membangun sebuah generasi masa depan
yang akan melanjutkan segala yang sudah kita rancang dan mulai hari ini.
Wahai para ayah,
semoga engkau bisa mengajarkan arti kepemimpinan, maskulinitas seorang pria
kepada anak lelakimu, sehingga mereka suatu hari nanti bisa membawa perubahan
bagi agama dan bangsa ini ke depan.
Semoga
anak-anak yang masih memiliki ayah dan ibunya bisa merasakan kedekatan dan
ketauladanan dari mereka. Sehingga mereka suatu hari nanti menjadi
pribadi-pribadi yang besar yang kuat aqidahnya, berakhlakul karimah, unggul
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas dan cakap, berwawasan global.
Mari kita
berjuang bahu membahu membantu Ciptakan generasi berilmu, beriman, beramal
(Berkerja) untuk agama, nusa dan bangsa. Untuk menebarkan rahmat ke seluruh
alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.