Keluarga harmonis adalah sebuah dambaan semua orang . Memiliki keluarga yang harmonis atau Sakinah, Mawaddah dan Rahmah merupakan harapan yang ingin diwujudkan oleh setiap keluarga. Pertanyaannya, bagaimana cara mengharmoniskan keluarga? Adakah rumusan sederhana untuk menuju keharmonisan keluarga?
Berikut kesimpulan diskusi dengan seorang sahabat. Tips praktis dalam membantu Anda untuk
mewujudkan keluarga yang harmonis. Catat ya, Rumusnya 3P agar keluarga harmonis. Apa
saja dan bagaimana mewujudkan keluarga yang Harmonis?
Pertama, Plan
together.
Masing-masing
anggota keluarga perlu merancang dan merencanakan hidupnya yang kemudian
dipresentasikan atau didiskusikan dalam keluarga. Tugas anggota keluarga yang
lain memberi masukan dan dukungan. Selain itu, suatu keluarga juga harus
memiliki rencana keluarga bersama yang memberi kesempatan kepada masing-masing
anggota keluarga untuk bertumbuh.
Tetapi sayangnya,
di lapangan kita banyak menemukan orang tua yang kurang melibatkan anak-anaknya
untuk merencanakan kehidupannya. Sehingga sebagian mereka terpaksa menjalani
kehidupan yang bertentangan dengan suara nurani mereka.
Cobalah
mulai sekarang belajar merencanakan bersama agenda yang sederhana terlebih
dahulu. Hitung-hitung melatih anak Anda untuk mampu mendesain kehidupannya
dikemudian hari. Bukankah Anda tidak ingin mereka selalu tergantung kepada
Anda?
Kedua, Play
together.
Sesibuk
apapun masing-masing anggota keluarga, harus ada waktu untuk bermain bersama.
Salah satu waktu yang cocok untuk bermain bersama adalah saat liburan sekolah.
Jangan sampai saat liburan sekolah anak-anak waktunya habis untuk dirinya
sendiri apalagi hanya dikirim ke rumah kakek-nenek tetapi orang tuanya tidak
ikut, terlalu.
Sebagian lagi
orang tua masih lembur menyelesaikan pekerjaannya. Lalu kapan waktumu untuk
anakmu wahai ayah dan bunda? Kepada siapa calon pemimpin masa depan di rumahmu
engkau serahkan? Apakah cukup dengan pembantu?
Yuk mulai
sekarang kita sedikit menurunkan ego, dengan bermain bersama mereka. Bermain itu
juga bisa menghilangkan stress loh. Dan yang terpenting merajut hatimu dan hati
mereka (anak-anakmu) semakin menyatu.
Ketiga, Pray together.
Setelah hatimu
dan hati mereka telah terajut dengan kuat. Maka berdasarkan pengalaman, sangat
mudah mengajak mereka untuk mengajarkan mereka agama nabimu. Mengenalkan siapa
Sang Pencipta, sesembahan yang harus ia sembah.
Perlu juga
diciptakan moment-moment berdoa bersama. Secara bergantian anggota keluarga
memimpin doa untuk anggota keluarga. Jangan lupa juga membiasakan mendoakan
orang lain, baik dari yang mencintai keluarga kita hingga yang membenci
sekalipun. Kebiasaan ini akan mengajarkan kepada anggota keluarga bahwa hidup
kita sangat tergantung kepada Allah SWT.
Semoga dalam
setiap keluarga muslim Allah menjadi prioritas utama. Sehingga apa pun yang
terjadi kita memiliki moto bersama “Allah
dulu, Allah lagi, Allah terus” . Suatu keluarga yang meninggalkan salah
satu “P” diatas kemungkinan akan sering mengalami disharmoni sehingga
menurunkan kadar kebahagiaan.
Jakarta, 20
Syaban 1437 H/ 28 Mei 2016 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.