Stamina yang
kuat bisa diperoleh apabila Anda mampu mengelola energi yang ada di dalam tubuh
dengan baik. Sebenarnya ada beberapa aktivitas/tips yang dapat meningkatkan
meningkatkan energi, yaitu olah nafas, olah makan, olahraga, dan olah jiwa.
Dr. Otto
Warburg pemenang nobel, berdasarkan hasil peneltiannya sel menjadi ganas
setelah dikurangi oksigennya. Tindak lanjut dari penelitian ini dilakukan oleh
Dr. Goldblatt dengan melakukan percobaan pada sel tikus. Hasilnya, ketika sel
30 menit tidak diberi oksigen: pertumbuhan sel menjadi ganas.
Fakta lain
membuktikan dari tiga warga amerika, satu penderita kanker. Bukan hanya itu,
dari tujuh atlet satu yang menderita kanker. Mengapa?
Oksigen adalah
sumber dari segala energi di dalam tubuh manusia yang terdiri atas 75 triliun
sel. Setiap sel merupakan pabrik mini produsen gizi yang diperlukan oleh tubuh,
sekaligus membuang racun serta limbah sisanya.
Oksigen menjadi
bahan bakar yang dibutuhkan sel kita untuk menjalani fungsinya dengan baik. Tanpa
oksigen yang cukup, maka tidak akan tersedia ATP (Adenosine Triphosphate) yang
cukup sebagai sumber energi sel, dan akibatnya tubuh kita terdegradasi hingga
bisa berhenti bekerja.
Tubuh kita
membutuhkan asupan oksigen yang cukup supaya sel-sel tubuh kita menjadi sehat
dan berfungsi secara maksimal. Dengan memaksimalkan fungsi sel-sel tubuh, kita
juga memaksimalkan energi yang bisa kita hasilkan. Permasalahannya, setiap kita
bernafas secara dangkal. Cara kita bernafas tidak memanfaatkan seluruh potensi
paru-paru kita, sehingga tubuh hanya menyerap sedikit oksigen.
Pernafasan dangkal
dapat mengakibatkan hal-hal berikut :
- Membuat Anda mudah merasa lelah
- Dada sesak dan peluang terkena penyakit jantung
- Sering kesemutan, mati rasa atau otot kaku pada leher
- Sering bermasalah dengan perut
- Mudah merasa cemas dan panik
- Mengalami halusinasi
- Mimpi buruk dan berkeringat di malam hari
Bagaimana Cara Bernapas
yang Benar?
Anthony Robbins, penasehat petenis dunia Andre Agassi, dalam
bukunya "Unlimitid Power" mengajarkan kita cara melakukan pernapasan dalam yang
sederhana. Pernapasan dalam membutuhkan penggunaan diafragma, yaitu selaput
tipis yang memisahkan dada dengan perut Anda. Ketika Anda melakukan pernapasan
dalam, diafragma Anda berkontraksi ke bawah sehingga dada Anda akan
mengembang membuat paru-paru Anda mekar
dan penuh dengan udara.
Robbins menganjurkan kita melakukan pernapasan dalam dengan
pola 1-4-2. Artinya ambil napas dalam satu ketukan, kemudian tahan napas dalam
empat kali ketukan dan keluarkan napas dalam dua kali ketukan.
Ini berarti, jika Anda menarik napas dalam tiga detik,
berarti Anda harus menahan napas selama 12 detik dan mengeluarkannya melalui
mulut Anda selama 6 detik. Lakukan pernapasan dalam ini sebanyak sepuluh kali,
tiga kali, yaitu di pagi hari, siang dan sore hari.
Jika kita rajin melakukan pernapasan dalam, maka bukan hanya
sel-sel yang mendapatkan asupan energi maksimal sehingga dapat menjadikan
seluruh fungsi dan sistem tubuh Anda bekerja secara sempurna, tetapi pernapasan
dalam juga dapat melipat-gandakan 15 kali aliran getah bening dibandingkan
dengan pernapasan normal.
Sistem getah bening dibutuhkan oleh tubuh untuk menetralisir,
menghancurkan, dan mengeluarkan sel-sel mati dan bahan beracun serta cairan
yang berlebihan dari dalam tubuh kita. Apabila sistem getah bening
diberhentikan selama 24 jam, maka Anda akan tewas akibat protein darah dan
cairah berlebihan terjebak di sekitar sel-sel Anda.
“Tidak ada makanan atau vitamin di dunia yang dapat
memberikan tubuh Anda seperti pola pernapasan yang efektif”
Apakah Anda berminat mencobanya dan merutinkannya?
Foto : Ngarai Sianok, Bukit Tinggi, Sumatera Barat
Jakarta, 22 Syaban 1437 H/ 30 Mei 2016 M
Jadi kayak relaksasi gitu ya kak...
BalasHapusSebenarnya Olah Nafas dan Relaksasi Bisa dikombinasikan.
BalasHapusJika tidak relaksasi pun, olah nafas cukup untuk membuat energi kita pulih.
Karena untuk relaksasi perlu teknik, strategi, olah suara, kata, nada, dan sebagainya agar lebih bermanfaat. Artinya Relaksasi melibatkan Visual, Audio, dan Gerakan (jika perlu)
Tapi untuk orang awam sekalipun olah nafas sudah cukup bermanfaat asal konsisten. hanya butuh mengambil nafas, menahannya dan sesuai tempo.
nah itu, bernafas ada atueannya ya ternyata
BalasHapusTernyata semuanya perlu ilmu (Aturan). Bahkan salah satu Imam Ahmad mengatakan kebutuhkan kita terhadap ilmu melebihi kebutuhan kita terhadap makan dan minum.
BalasHapuskarena makan dan minum hanya kita butuhkan 2-3 kali sehari (rata-rata manusia) tetapi ilmu kita butuhkan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.