Jumat, 01 April 2016

Enam Manfaat Meminta Pendapat



Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Pernahkah anda merasakan penyesalan setelah mengambil keputusan? Atau mungkin kita pernah dinasehati tetapi tetap tidak menerima dan ngotot dengan pendapat kita sendiri. Apa yang menyebabkan kita tidak ingin mendengar pendapat orang lain? Bisa jadi karena ego. Merasa lebih pintar, lebih hebat, lebih cerdas, dan lebih apa lagi? Lebih kaya, boleh, lebih berkuasa, lebih.....?

Bahasa kerennya meminta pendapat adalah Istisyarah. Syura Menurut Bahasa diambil dari kata syaara al ‘asal syuuran wa syayarotan wa misyaaran wa misyaratan artinya mengeluarkan madu dari tempatnya.

Sedang menurut istilah : Ar Raghib berkata,”Ia (syura) adalah mengeluarkan pendapat yang disertai pengujian oleh sebagian terhadap sebagian lainnya. Dari sini dipahami bahwa makna syura adalah menghasilkan kebenaran setelah mengenal berbagai pendapat orang lain dan menerangkan pandangan di dalamnya.”

Apa saja manfaat meminta pendapat?

Pertama, Terlindung dari penyesalan.

Kita semua tentu memiliki pengalaman terbatas pada bidang-bidang tertentu, baik dalam skala pribadi, keluarga, masyarakat, apalagi menyangkut urusan hajat orang banyak (negara). Jika dalam sebuah organisasi atau negara mengabaikan pendapat para ulama dan para ahli di bidangnya pasti di masa yang akan datang bisa mendatangkan penyesalan.

Bacalah sejarah dunia bagaimana pemimpin-pemimpin dunia yang mengabaikan penasehatnya dan mengambil keputusan sepihak menciptakan tragedi sejarah yang selalu di kenang. 

Kedua,  Memelihara kebenaran pada umumnya.

Ada ungkapan,”Siapa yang diberikan empat maka dia tidak terhalangi dari empat : 1) Siapa yang diberikan rasa syukur maka dia tidak terhalangi dari tambahan. 2) Siapa yang diberikan taubat maka tidak terhalangi dari pengabulan. 3) Siapa diberikan istikharah maka tidak terhalangi dari pilihan. 4) Siapa yang diberikan musyawarah maka tidak terhalangi dari kebenaran.

Ketiga, Menajamkan dan menguatkan akal. 

Orang yang terbiasa meminta pendapat, tentu memiliki cakrawala pandangan yang lebih luas, berpikir global, holistik, memiliki berbagai sudut pandang yang berbeda yang kesemuannya itu semakin mengasah, menajamkan, dan menguatkan akal pikiran seseorang.

Keempat. Sukses dengan pujian ketika benar dan menerima pemaafan ketika salah.

Kesuksesan selalu meninggalkan jejak, jika seseorang sudah memiliki tujuan yang jelas, meminta pendapat dari orang yang ahli di bidangnya, suka bermusyawarah dengan lingkungan terdekat, maka orang-orang lebih mudah mendukung. Kebenaran lebih mudah diperoleh. 

Kelima, Terbebas dari hawa nafsu yang dapat menutupi kebenaran walaupun pada diri seorang yang cerdas.

Hurmuz pernah ditanya: “Mengapa pendapat orang dimintai pendapat lebih utama dari pendapat orang yang meminta pendapat ? karena pendapat orang yang dimintai pendapatnya terbebas dari hawa nafsu.”
Keenam, Mendapatkan barokah dan hidayah


قال عمر بن عبدالعزيز: "المشورة والمناظرة بابا رحمة، ومفتاحا بركة، لايضل معهما رأي، ولا يُفقَد معهما حزم".


Umar bin Abdul Aziz berkata,”Bermusyawarah dan bertukar-fikiran adalah salah satu pintu rahmat dan kunci keberkahan dan tidak akan sesat suatu pendapat yang disertai keduanya dan tidak akan ketajamannya hilang bersama keduanya.”

وقال علي رضي الله عنه: "الاستشارة عين الهداية، وقد خاطر من استغنى برأيه".


Ali berkata,”Meminta pendapat adalah inti hidayah dan berbahaya seorang yang mencukupkan hanya dengan pendapatnya.”

Semoga Keselamatan, Rahmat, dan barokah Alloh Subhanahu Wata’ala selalu menyertai kita semua sepanjang waktu.



Jakarta, 23 Jumadil Akhir 1437 H/ 1 April 2016 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.