Selasa, 05 April 2016

Berani Jujur itu Hebat



Jujur adalah suatu yang langkah saat ini. kehadirannya selalu ditunggu, dicari, dan diusahakan. Setiap manusia, perusahaan, selalu mencari orang-orang yang jujur. Kita membutuhkan banyak orang jujur untuk membangun bangsa ini agar lebih bermartabat, mandiri, dan sejahtera.

Orang pintar hari ini sudah banyak, tidak sedikit anak-anak kita yang memenangkan lomba olimpiade, sains, dan perlombaan lainnya di tingkat nasional dan internasional. Akan tetapi, tetap saja masih sedikit lembaga pendidikan kita yang mampu mencetak orang-orang yang jujur.

Kalaupun ada orang jujur di negeri ini, mereka terpinggirkan dan dikucilkan di lingkungan birokrasi yang penuh intrik, korupsi, kolusi dan nepotisme, apalagi di daerah-daerah. Kualitas pejabatnya bisa dilihat bagaimana kualitas jalan, sungai, dan fasilitas umum lainnya. Jika jalan sudah banyak yang rusak, sungai sudah mulai keruh karena izin pertambangan dan limbahnya yang tidak diawasi dengan ketat. Mengakibatkan bumi ini merintih karena ketamakan dan ketidakbersahabatan manusia dengan alam.

Di sekolah, institutsi yang notabene mengajarkan kebaikan, mempertontonkan kepada generasi bangsa ini bagaimana menyontek itu dibolehkan demi memperoleh nilai ujian yang tinggi demi mengangkat nama baik sekolah.

Jika benar generasi muda kita penting untuk bangsa ini, benarkah mereka sudah di ajarkan hal-hal yang penting dan mendasar dalam hidup? Apakah materi-materi yang diajarkan di sekolah sekarang ini semua penting untuk kehidupan? Adakah materi yang tidak bakal dipakai alias hanya membebani generasi muda dengan sesuatu yang tidak dibutuhkan untuk masa depan mereka? Adakah yang lebih penting tapi belum diajarkan?

Lalu dimana kita membina pribadi-pribadi yang jujur tersebut?

Langkah paling konkrit adalah di keluarga. Keluarga adalah miniatur terkecil negara ini yang memiliki tanggung jawab untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang handal sebagai iron stock bagi keberlanjutan bangsa dan agama yang suci ini.

Modal penting kita bukan hanya ijazah, tetapi kejujuran. Kenapa? Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Berani Jujur itu Hebat. Selamat Menempuh Ujian Nasional Sahabat.

Jakarta, 27 Jumadil Akhir 1437 H/ 5 April 2016 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.