Jujur
adalah suatu yang langkah saat ini. kehadirannya selalu ditunggu, dicari, dan
diusahakan. Setiap manusia, perusahaan, selalu mencari orang-orang yang jujur. Kita
membutuhkan banyak orang jujur untuk membangun bangsa ini agar lebih
bermartabat, mandiri, dan sejahtera.
Orang
pintar hari ini sudah banyak, tidak sedikit anak-anak kita yang memenangkan
lomba olimpiade, sains, dan perlombaan lainnya di tingkat nasional dan
internasional. Akan tetapi, tetap saja masih sedikit lembaga pendidikan kita
yang mampu mencetak orang-orang yang jujur.
Kalaupun
ada orang jujur di negeri ini, mereka terpinggirkan dan dikucilkan di
lingkungan birokrasi yang penuh intrik, korupsi, kolusi dan nepotisme, apalagi
di daerah-daerah. Kualitas pejabatnya bisa dilihat bagaimana kualitas jalan,
sungai, dan fasilitas umum lainnya. Jika jalan sudah banyak yang rusak, sungai
sudah mulai keruh karena izin pertambangan dan limbahnya yang tidak diawasi
dengan ketat. Mengakibatkan bumi ini merintih karena ketamakan dan
ketidakbersahabatan manusia dengan alam.
Di sekolah, institutsi yang notabene mengajarkan kebaikan, mempertontonkan
kepada generasi bangsa ini bagaimana menyontek itu dibolehkan demi memperoleh
nilai ujian yang tinggi demi mengangkat nama baik sekolah.
Jika benar generasi muda kita penting untuk bangsa ini, benarkah mereka
sudah di ajarkan hal-hal yang penting dan mendasar dalam hidup? Apakah materi-materi
yang diajarkan di sekolah sekarang ini semua penting untuk kehidupan? Adakah materi
yang tidak bakal dipakai alias hanya membebani generasi muda dengan sesuatu
yang tidak dibutuhkan untuk masa depan mereka? Adakah yang lebih penting tapi
belum diajarkan?
Lalu
dimana kita membina pribadi-pribadi yang jujur tersebut?
Langkah
paling konkrit adalah di keluarga. Keluarga adalah miniatur terkecil negara ini
yang memiliki tanggung jawab untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang handal
sebagai iron stock bagi keberlanjutan bangsa dan agama yang suci ini.
Modal penting kita bukan hanya ijazah, tetapi kejujuran. Kenapa? Kejujuran adalah
mata uang yang berlaku dimana-mana. Berani Jujur itu Hebat. Selamat Menempuh Ujian Nasional Sahabat.
Jakarta, 27 Jumadil Akhir 1437 H/ 5 April 2016 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.