Sumber : Google |
Sebagai seorang
anak kita tidak bisa memungkiri, perjuangan orang tua membesarkan anaknya
terkadang menyebabkan sebagian besar orang tua melalaikan kewajiban mereka
sebagai hamba Allah. Bisa jadi karena tuntutan hidup yang kian meningkat dan
pekerjaan yang bertumpuk.
Anak pun di
sisi lain memperjuangkan kehidupan terbaiknya untuk membahagian Ibu dan
Bapaknya. Mereka belajar dengan giat dan bekerja dengan tekun demi membuat
senyum ayah dan bundanya. Dalam senang dan duka mereka tidak pernah kehabisan
tenaga berkarya. Bertekad menghasilkan uang yang banyak untuk memenuhi
kebutuhan orang tuanya.
Seperti itulah
gambaran kehidupan, di satu sisi ada orang tua yang terus berkorban untuk
anaknya dan ada anak yang terus berkorban untuk orang tuanya. Ada negara yang terus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya dan ada juga rakyat yang terus memberikan yang terbaik untuk negaranya.
Betatapun
cinta dan sayangnya kita Bapak (Orang tua) kepada anak dan cinta anak kepada
Bapak (Orang tua). Suatu hari mereka tidak akan bisa saling tolong menolong
lagi. Allah mengingatkan kita,
Hai manusia, bertakwalah kepada
Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat
menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya
sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali
kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan)
memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. (Q.S. Lukman : 33)
Pada ayat
ini Allah SWT memerintahkan kepada manusia, laksanakhanlah perintah-perintah
dan hentikanlah larangan-larangan Tuhanmu yang telah menciptakan kamu, dan
menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya untuk kepentinganmu.
Takut lah
akan hari yang diwaktu itu terjadi malapetaka yang dahsyat, tidak seorangpun
yang dapat menyelamatkan dirinya dari malapetaka itu.
Waktu itu
seorang ayah tidak kuasa menolong anaknya demikian pula seorang anak tidak
dapat menolong bapaknya, karena segala urusan waktu itu berada di tangan Allah,
tiap-tiap orang bertanggung jawab terhadap segala perbuatan yang telah dilakukannya,
mereka memikul dosanya masing-masing dan tidak seorangpun yang dapat
menghentikannya memikul dosa itu, yang dapat menolong manusia dari malapetaka
itu hanyalah ibadah dan perbuatan yang baik yang telah dilakukannya selama
hidup di dunia.
Allah
memperingatkan bahwa janji-Nya membangkitkan manusia dari kuburnya itu adalah
suatu yang benar-benar akan terjadi dan suatu kebenaran yang tidak dapat
diragukan sedikitpun, karena itu janganlah sekali-kali manusia tertipu oleh
kesenangan hidup di dunia dan segala kenikmatan yang ada padanya, sehingga
mereka berusaha dan menghabiskan seluruh waktu yang ada untuk mengejarnya,
sampai-sampai tidak ada waktu lagi untuk beribadah kepada Allah dan mengerjakan
amal-amalan saleh. Padahal kehidupan akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,
kehidupan yang kekal dan lebih baik.
Demikian
pula Allah SWT memperingatkan manusia akan tipu daya Setan, yang selalu
mencari-cari kesempatan untuk memperdayakan manusia. Setan menjadikan indah
perbuatan buruk yang dilakukan manusia dan menakut-nakuti manusia ketika
melakukan kebaikan. Inilah dua prinsip godaan setan.
Setan itu
menjadikan kehidupan dunia itu indah dalam pandangan matanya, sehingga mereka
lupa kepada tugas yang dipikulkan Allah kepada mereka sebagai khalifatullah fil ard (makhluk yang
diberi-Nya tugas memakmurkan bumi).
Mulai hari
ini mari kita saling mengingatkan, Bapak mengingatkan Anaknya untuk memenuhi
kewajibannya sebagai Hamba dan anak juga mengingatkan Bapaknya untuk menjaga
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Semoga hari
ini kita selalu berada di bawah naungan petuntuk dan hidayah-Nya. Agar kita
selalu melaksanakan tugas sebagai Hamba-Nya dan Memakmurkan bumi demi
menebarkan rahmat bagi semesta alam.
Jakarta, 11
Rajab 1437 H/ 18 April 2016 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.