“Betapa pun
berbakatnya seorang pemimpin, ia tidak akan mencapai potensi maksimalnya jika
tidak disiplin" - John C. Maxwell
Saya ingin
berbagi sedikit tentang mendisiplinkan diri. Sejak 31 januari 2017 yang lalu,
saya memutuskan untuk bergabung di Sekolah Toefl di bawah bimbingan Mas Budi
Waluyo. Tercatat Ada 5677 Anggota yang menyatakan komitmennya untuk untuk
mengikuti Temu Online setiap hari Minggu pukul 20.00-22.00 WIB. Baca: Kekuatan Keputusan dan Komitmen.
Pertemuan
minggu lalu tepatnya tanggal 12 Rajab 1438 H/ 9 April 2017 M, hanya 200-an
orang yang bertahan hingga pukul 22.00 wib. Lalu muncullah status dari Mas Budi
Waluyo yang intinya beliau menuliskan “saya sudah memprediksi hanya sedikit
yang akan bertahan. Tetap semangat belajarnya ya.”
Mungkin Anda
pernah ikut lomba lari marathon. Pelajaran yang tidak pernah saya lupakan
ketika lomba lari ketika kecil adalah ketika mulai start ada banyak sekali orang
yang ikut lari. Tetapi, waktu terus berjalan dan menyeleksi siapa yang paling
gigih dan terus melangkah hingga garis finish.
Sahabat, Jalan
menuju puncak memang tidaklah mudah. Tidak banyak orang yang berhasil mencapai
posisi terbaik dalam sebuah pekerjaan. Bahkan yang dianggap terbaik malah jauh lebih sedikit. Mengapa?
Karena kurang bersabar dalam menjalani komitmen yang telah kita buat.
Saya berinteraksi
dengan banyak orang-orang yang dianggap sukses dan salah satu faktor yang
paling berkesan dari mereka ternyata mereka punya kesamaan. Apa itu? Mereka semuanya
sangat menghargai waktu, mereka pandai mendisplinkan diri.Tak seorang pun bisa
meraih prestasi dan mempertahankannya tanpa disiplin. Disiplin menempatkan
seorang ke tingkat tertinggi dan membuat prestasinya bertahan lama.
Untuk
mengembangkan gaya hidup disiplin, salah satu caranya adalah hilangkan kecenderungan membuat alasan. Jika Anda selalu punya banyak alasan mengapa Anda
tidak bisa disiplin, sadarilah bahwa itu hanyalah suatu pembenaran diri.
Saya masih
ingat salah satu pesan Mas Budi “Mohon,
jangan beritahu saya bagaimana rasanya hidup dalam kemiskinan; bagaimana
sulitnya hidup dalam kondisi yang serba terbatas.
Saya sudah lebih
dahulu mengalami semua itu.
Kawan, cukuplah
mengeluhkannya, maksimalkan usahanya. Mengeluh dan mengutuk keadaan tidak akan
mengubah apapun selain memberikan kekecewaan.
Yuk, bersama kita
mengingkatkan kualitas dan kapasitas diri agar pantas memikul prestasi yang
diimpikan.
Yuk, bersama
mengikmati perjuangan mendesain masa depan yang lebih baik.”
Jika
sekarang Anda kurang berdisiplin, mungkin selama ini Anda terbiasa menikmati
makanan pencuci mulut sebelum memakan nasinya, menikmati imbalan sebelum pekerjaannya
selesai.
Sahabat,
fokuslah pada hasil akhir. Setiap kali Anda berkonsentrasi pada kesulitan
pekerjaan, bukan pada hasil, Anda akan cenderung putus asa. Jika berkutat pada
hal itu terlalu lama, Anda akan menumbuhkan sifat mengasihani diri sendiri,
bukan kebiasaan disiplin. Pikirkan keuntungan dari melakukan pekerjaan itu, dan
kerjakan saja. Dengan demikian, Anda akan menikmati selama menjalani prosesnya. Mengapa? Karena Anda tahu dengan pasti, apa yang hendak Anda capai/ dapatkan.
Jika Anda
tahu Anda berbakat, dan Anda telah berusaha keras, namun hanya memperoleh
sedikit hasil nyata, Anda mungkin kurang disiplin. Perhatikan jadwal Anda
minggu lalu, adakah yang meleset dari target-target Anda? Jika Anda menunda-nunda
dan berniat melakukannya nanti, Anda mungkin perlu membenahi disiplin Anda.
“Nobody can’t go
back and start a new begining. But anyone can strart today and make a new
ending.”
Baca juga: Membulatkan Tekad
Baca juga: Membulatkan Tekad
Jakarta, 14 Rajab 1438 H
Every day in a thousand different ways, we are trying to improve ourselves by learning how to do things. We spend a lifetime gathering knowledge—in classrooms, in textbooks, in experiences. And if knowledge is power, if knowledge is the forerunner to success, why do we fall short of our objectives? Why, in spite of all our knowledge and collected experiences, do we find ourselves aimlessly wandering? Settling in for a life of existence rather than a life of substance?
BalasHapusThere might be many answers to this question. Your answer might be different from everyone else you know. Although there might be many answers to this question, the ultimate answer might be the absence of discipline in applying our knowledge. The key word is discipline, as in self-discipline.
Thanks You Mr. Tonny for your oppinion. I'am Agree with you.
HapusIt doesn’t really matter how smart you are if you don’t use your knowledge. It doesn’t really matter that you graduated magna cum laude if you’re stuck in a low-paying job. It doesn’t really matter that you attend every seminar that comes to town if you don’t apply what you’ve learned.
we must first master the art of consistent self-discipline. It takes consistent self-discipline to master the art of setting goals, time management, leadership, parenting and relationships.