“Bukan dari
mana kamu berasal yang penting, tetapi bersama siapa kamu hidup menentukan masa depanmu” Prof. Dr. Hj. Sabarti Akhadiah MK
Bagaimana
Kabarnya hari ini? Semoga liburan panjang bersama keluarganya menyenangkan.
Bersilaturahim ke sanak saudara. Mungkin ada juga diantara kita yang
memanfaatkan liburannya dengan belajar, bertumbuh dan menempah diri.
Beberapa
minggu yang lalu kita sudah membahas personal security #1 yang harus kita
miliki jika sesuatu yang tidak kita kehendaki terjadi. Mengapa? Personal
security kita perlukan untuk menjadi pelindung pertahanan pertama ketika pada
waktunya Anda berhadapan dengan berbagai kesulitan.
Sekarang kita akan melanjutkan personal security #2 yaitu menghadirkan
pasangan. Tentunya pasangan
yang berlainan jenis ya (Laki-laki dan Perempuan)😊
Pelindung
kedua yang bisa menghadirkan keamanan pribadi adalah Pasangan Anda. Brittany C
Solomon dan joshua J. Jackson dari Washington University melakukan sebuah
penelitian yang melibatkan 4.544 pasangan menikah di Australia.
Penelitian
ini dilakukan untuk melihat dampak dari karakteristik seorang istri atau suami
terhadap perkembangan karir pasangannya. Mereka menemukan hubungan yang erat
diantara keduanya.
Ketika
seseorang dapat diandalkan untuk menjalankan perannya sebagai istri atau suami
yang telaten dan penuh tanggung jawab (conscientious)
maka pasangannya memiliki peluang 50% lebih besar untuk mendapatkan promosi
karir, dibandingkan dengan mereka yang pasangannya tidak menampilkan
karakteristik tersebut.
Jika
dihitung dengan angka, ternyata semakin tinggi tingkat conscientious pasangannya, maka semakin tinggi pula penghasilan
tersebut. jadi ketika dihitung rata-rata dari seluruh rentang usia dan jenis
profesi responden, mereka menghasilkan USD 4,000 atau setara dengan Rp. 55 juta
lebih banyak setiap tahunnya.
Bagaimana
hal itu bisa terjadi? Menurut Brittany dan Joshua,
pertama ketika Anda bisa mengandalkan
pasangan maka tekanan yang ada di pundak Anda akan berkurang dengan begitu Anda
bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan.
Kedua, mereka yang bahagia dengan
pernikahannya memiliki mental energi yang lebih besar untuk menghadapi
tantangan apapun yang muncul di dalam pekerjaannya.
Ketiga, sikap dan prilaku positif yang
ditunjukkan oleh istri atau suami tanpa disadari akan menular pada pasangannya.
Jika tabiat jahat itu bisa menular, begitu juga kebaikan itu bisa menular.
Saya masih
ingat pesan Prof. Sabarti “Bukan dari mana kamu berasal yang penting, tetapi bersama
siapa kamu hidup menentukan masa depanmu”
Sebagian besar
kita tentu memiliki masa lalu, bahkan hari kemaren yang telah lewat adalah masa
lalu. Kita juga mungkin pernah melihat, mendengar, atau merasakan bagaimana
usaha seseorang untuk berubah. Tentu ia memerlukan seseorang yang bisa
membersamainya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam konteks
rumah tangga, tentu setiap orang yang membangun mahligai rumah tangga
mengharapkan rumah yang mereka harapkan sebagai tempat yang sejuk, penghilang
kepenatan kerja sehari penuh dan pelupa beban pikiran, malah menjadi tempat
yang sangat menyiksa ibarat neraka.
Istri dan
anak yang diharap sebagai sahabat, pelipur hati yang lara dan penghibur jiwa
yang gundah, sehingga jika memandang mereka membuatnya bahagia, malah berubah
menjadi musuh yang serem dan sangat menakutkan.
Dalam sebuah
kisah, ketika Nabi Muhammad Shalaullahhu
a’alihi wassalam pertama kali bertemu malaikat jibril, beliau sangat
ketakutan. Akhirnya Nabi bergegas dari atas bukit ke rumahnya. Dengan wajah
yang cemas dan penuh ketakutan sambil menggigil kedinginan, ketika ia menggedor
pintu. Ternyata keluarlah istri tercinta Khadijah Radhiallahhu ‘anha. Beliau menyelimuti
nabi. lalu khadijah bertanya ada apa yang terjadi?
Kemudian
beliau menceritakan semua peristiwa yang beliau alami di dalam Gua Hira malam
itu, dan menutupnya dengan berkata, "Sesungguhnya aku mengkhawatirkan
keadaan diriku sendiri..!!"
Khadijah
dengan bijak berkata, "Tidak, demi
Allah, Allah tidak akan menghinakan dirimu selamanya, karena engkau suka
menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan dan meringankan beban orang lain,
memberi makan orang yang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang
menegakkan kebenaran…!!"
Melihat wajah
dan perkataan istrinya, setengah ketakutan Nabi Shalaullahhu ‘alaihi wassalam
tiba-tiba menghilang.
Apa yang terjadi jika Anda pulang kerja dan menggedor pintu?
Ini pelajaran penting bagi para istri, seberat apa pun hari yang sudah kita jalani memasang wajah yang menarik dan mengeluarkan kata-kata yang positif itu sangat membantu. Para suami juga di sisi lain, dalam kondisi tertentu harus memaklumi aktivitas istri yang padat sehingga mungkin kelelahan.
Apa yang terjadi jika Anda pulang kerja dan menggedor pintu?
Ini pelajaran penting bagi para istri, seberat apa pun hari yang sudah kita jalani memasang wajah yang menarik dan mengeluarkan kata-kata yang positif itu sangat membantu. Para suami juga di sisi lain, dalam kondisi tertentu harus memaklumi aktivitas istri yang padat sehingga mungkin kelelahan.
Sahabat,
saya menemukan seorang suami atau istri yang sukses salah satu faktornya adalah
karena mereka memiliki pasangan yang bisa diandalkan. Begitu juga sebaliknya,
salah satu faktor yang membuat karir mentok, runtuh, ambruk adalah salah
memilih pasangan.
Baca juga: Tiga hal yang menghambat karir
Baca juga: Tiga hal yang menghambat karir
Lalu
pertanyaannya, bagaimana jika kenyataannya pasangan Anda tidak memiliki
karakteristik seperti itu? Yang pasti, jangan menjadikan kenyataan tersebut
sebagai pembenaran atas kondisi Anda saat ini.
Sahabat, saya
bermaksud mengajak Anda serius berinvestasi pada pasangan hidup. Anda harus mau
capek, berkorban waktu, tenaga, pikiran, emosi, dan juga uang untuk mendidik
dirinya. Anda juga harus selalu menyadari, bahwa semua perlu waktu sebab
pertumbuhan seseorang tidak bisa dikarbit. Kesabaran dan cinta kasih Anda
adalah bahan bakarnya.
Tentu saja
Anda harus bisa menjadi teladan. Jangan berharap bisa memiliki pasangan yang
bisa diandalkan ketika Anda sendiri tidak bisa diandalkannya. Jangan tuntut
dirinya untuk berubah sebelum Anda mengubah diri Anda terlebih dahulu. Jadilah
pasangan yang terbaik baginya. Niscaya dia akan menjadi pasangan yang terbaik
bagi Anda.
Sahabat sebaik-baik
pasangan yang anda dapatkan, jika Anda memperlakukannya dengan salah maka bisa
saja Anda tidak akan berjodoh dengannya.
Jika Anda
tidak berbahagia dengan diri Anda sendiri, Anda akan sulit berbahagia
bersamanya. Cintailah dia, tapi jangan berharap kepadanya. Cintailah dia, dan
hanya berharaplah kepada Tuhan, sambil memantaskan diri agar Dia memberkahi
perjodohan Anda.
Baca juga: Teladan Cinta Dari Buya Hamka: Bagaimana Cara Mencintai?
Baca juga: Teladan Cinta Dari Buya Hamka: Bagaimana Cara Mencintai?
Yang belum
menikah bagaimana?
Jadikanlah
orang tua Anda sebagai pelindung kedua. Berikan semua yang terbaik kepada
mereka dan bahagiakanlah mereka. Anda selalu ada ketika mereka membutuhkan
Anda. Mintalah restu kepada mereka sebelum memulai perjalanan Anda untuk
menggapai impian. Mohonlah doa mereka dan minta kesediannya mereka mengingatkan
ketika Anda lengah dan mengangkat semangat ketika Anda sedang terpuruk.
Setiap kita
merasa mendapatkan keberuntungan dalam hidup, percayalah doa Ibu kita telah
didengar.
Sebagai
penutup, yakinlah sahabat kebahagiaan
yang hakiki hanya dapat diraih dengan ketakwaan kepada Allah. Kebahagiaan yang
hakiki hanya dapat terwujud dengan menghadirkan Allah dan rasul-Nya dalam rumah
kita, dalam setiap langkah dan kehidupan kita.
Semoga
Keselamatan, rahmat, dan barokah Allah selalu menyertai Anda sekeluarga. Yang belum
dapat jodoh diberikan jodoh yang bisa saling menguatkan untuk semakin dekat dan
taat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Personal security #1
Photo : nettik
Personal security #1
Photo : nettik
Jakarta, 27
Rajab 1437 H
Assalamualaikum, Apa kabar kak, terima kasih atas artikel nya kak.. Rindu dengar nasihat antum.
BalasHapusWa'alikumussalam Warohmatullohhi Wabarokatuh
HapusAlhamdulillah 'ala kulli hal, Sangat bahagia, sangat sehat. gimana kabar Antum Akh Dani? Semoga bisa mengobati kerinduannya
Kesalahan di masa lalu telah mengajariku, bahwa cinta yang sebenar-benarnya adalah cinta kepada-Nya.
BalasHapusaamiin, suka dengan tulisan ini. Ia, kita harus memperlakukan pasangan dan orang tua kita dengan baik
BalasHapusSelalu ada keajaiban dalam hidup bagi orang yang gemar berbakti.
HapusTerima Kasih Mbak Zefy
Cinta bukannya mencari seseorang yang sempurna, tetapi menemukan seseorang yang mampu menjadikan dirimu sempurna.
BalasHapus