Senin, 24 April 2017

Personal Security #2 Hadirkan Pasangan Anda

“Bukan dari mana kamu berasal yang penting, tetapi bersama siapa kamu hidup menentukan masa depanmu” Prof. Dr. Hj. Sabarti Akhadiah MK

Bagaimana Kabarnya hari ini? Semoga liburan panjang bersama keluarganya menyenangkan. Bersilaturahim ke sanak saudara. Mungkin ada juga diantara kita yang memanfaatkan liburannya dengan belajar, bertumbuh dan menempah diri.

Beberapa minggu yang lalu kita sudah membahas personal security #1 yang harus kita miliki jika sesuatu yang tidak kita kehendaki terjadi. Mengapa? Personal security kita perlukan untuk menjadi pelindung pertahanan pertama ketika pada waktunya Anda berhadapan dengan berbagai kesulitan.

Sekarang kita akan melanjutkan personal security #2 yaitu menghadirkan pasangan. Tentunya pasangan yang berlainan jenis ya (Laki-laki dan Perempuan)😊

Pelindung kedua yang bisa menghadirkan keamanan pribadi adalah Pasangan Anda. Brittany C Solomon dan joshua J. Jackson dari Washington University melakukan sebuah penelitian yang melibatkan 4.544 pasangan menikah di Australia.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak dari karakteristik seorang istri atau suami terhadap perkembangan karir pasangannya. Mereka menemukan hubungan yang erat diantara keduanya.

Ketika seseorang dapat diandalkan untuk menjalankan perannya sebagai istri atau suami yang telaten dan penuh tanggung jawab (conscientious) maka pasangannya memiliki peluang 50% lebih besar untuk mendapatkan promosi karir, dibandingkan dengan mereka yang pasangannya tidak menampilkan karakteristik tersebut.

        Baca juga: Menikahi Potensi

Jika dihitung dengan angka, ternyata semakin tinggi tingkat conscientious pasangannya, maka semakin tinggi pula penghasilan tersebut. jadi ketika dihitung rata-rata dari seluruh rentang usia dan jenis profesi responden, mereka menghasilkan USD 4,000 atau setara dengan Rp. 55 juta lebih banyak setiap tahunnya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Menurut Brittany dan Joshua,

pertama ketika Anda bisa mengandalkan pasangan maka tekanan yang ada di pundak Anda akan berkurang dengan begitu Anda bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan.

Kedua, mereka yang bahagia dengan pernikahannya memiliki mental energi yang lebih besar untuk menghadapi tantangan apapun yang muncul di dalam pekerjaannya.

Ketiga, sikap dan prilaku positif yang ditunjukkan oleh istri atau suami tanpa disadari akan menular pada pasangannya. Jika tabiat jahat itu bisa menular, begitu juga kebaikan itu bisa menular.

Saya masih ingat pesan Prof. Sabarti “Bukan dari mana kamu berasal yang penting, tetapi bersama siapa kamu hidup menentukan masa depanmu”

Sebagian besar kita tentu memiliki masa lalu, bahkan hari kemaren yang telah lewat adalah masa lalu. Kita juga mungkin pernah melihat, mendengar, atau merasakan bagaimana usaha seseorang untuk berubah. Tentu ia memerlukan seseorang yang bisa membersamainya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam konteks rumah tangga, tentu setiap orang yang membangun mahligai rumah tangga mengharapkan rumah yang mereka harapkan sebagai tempat yang sejuk, penghilang kepenatan kerja sehari penuh dan pelupa beban pikiran, malah menjadi tempat yang sangat menyiksa ibarat neraka.

Istri dan anak yang diharap sebagai sahabat, pelipur hati yang lara dan penghibur jiwa yang gundah, sehingga jika memandang mereka membuatnya bahagia, malah berubah menjadi musuh yang serem dan sangat menakutkan.

Dalam sebuah kisah, ketika Nabi Muhammad Shalaullahhu a’alihi wassalam pertama kali bertemu malaikat jibril, beliau sangat ketakutan. Akhirnya Nabi bergegas dari atas bukit ke rumahnya. Dengan wajah yang cemas dan penuh ketakutan sambil menggigil kedinginan, ketika ia menggedor pintu. Ternyata keluarlah istri tercinta Khadijah Radhiallahhu ‘anha. Beliau menyelimuti nabi. lalu khadijah bertanya ada apa yang terjadi?

Kemudian beliau menceritakan semua peristiwa yang beliau alami di dalam Gua Hira malam itu, dan menutupnya dengan berkata, "Sesungguhnya aku mengkhawatirkan keadaan diriku sendiri..!!"

Khadijah dengan bijak berkata, "Tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan dirimu selamanya, karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan dan meringankan beban orang lain, memberi makan orang yang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran…!!"

Melihat wajah dan perkataan istrinya, setengah ketakutan Nabi Shalaullahhu ‘alaihi wassalam tiba-tiba menghilang. 

Apa yang terjadi jika Anda pulang kerja dan menggedor pintu?  

Ini pelajaran penting bagi para istri, seberat apa pun hari yang sudah kita jalani memasang wajah yang menarik dan mengeluarkan kata-kata yang positif itu sangat membantu. Para suami juga di sisi lain, dalam kondisi tertentu harus memaklumi aktivitas istri yang padat sehingga mungkin kelelahan.

Sahabat, saya menemukan seorang suami atau istri yang sukses salah satu faktornya adalah karena mereka memiliki pasangan yang bisa diandalkan. Begitu juga sebaliknya, salah satu faktor yang membuat karir mentok, runtuh, ambruk adalah salah memilih pasangan.

     Baca juga: Tiga hal yang menghambat karir

Lalu pertanyaannya, bagaimana jika kenyataannya pasangan Anda tidak memiliki karakteristik seperti itu? Yang pasti, jangan menjadikan kenyataan tersebut sebagai pembenaran atas kondisi Anda saat ini.

Sahabat, saya bermaksud mengajak Anda serius berinvestasi pada pasangan hidup. Anda harus mau capek, berkorban waktu, tenaga, pikiran, emosi, dan juga uang untuk mendidik dirinya. Anda juga harus selalu menyadari, bahwa semua perlu waktu sebab pertumbuhan seseorang tidak bisa dikarbit. Kesabaran dan cinta kasih Anda adalah bahan bakarnya.

Tentu saja Anda harus bisa menjadi teladan. Jangan berharap bisa memiliki pasangan yang bisa diandalkan ketika Anda sendiri tidak bisa diandalkannya. Jangan tuntut dirinya untuk berubah sebelum Anda mengubah diri Anda terlebih dahulu. Jadilah pasangan yang terbaik baginya. Niscaya dia akan menjadi pasangan yang terbaik bagi Anda.

Sahabat sebaik-baik pasangan yang anda dapatkan, jika Anda memperlakukannya dengan salah maka bisa saja Anda tidak akan berjodoh dengannya.

Jika Anda tidak berbahagia dengan diri Anda sendiri, Anda akan sulit berbahagia bersamanya. Cintailah dia, tapi jangan berharap kepadanya. Cintailah dia, dan hanya berharaplah kepada Tuhan, sambil memantaskan diri agar Dia memberkahi perjodohan Anda.

     Baca juga: Teladan Cinta Dari Buya Hamka: Bagaimana Cara Mencintai?

Yang belum menikah bagaimana?

Jadikanlah orang tua Anda sebagai pelindung kedua. Berikan semua yang terbaik kepada mereka dan bahagiakanlah mereka. Anda selalu ada ketika mereka membutuhkan Anda. Mintalah restu kepada mereka sebelum memulai perjalanan Anda untuk menggapai impian. Mohonlah doa mereka dan minta kesediannya mereka mengingatkan ketika Anda lengah dan mengangkat semangat ketika Anda sedang terpuruk.

Setiap kita merasa mendapatkan keberuntungan dalam hidup, percayalah doa Ibu kita telah didengar.

Sebagai penutup,  yakinlah sahabat kebahagiaan yang hakiki hanya dapat diraih dengan ketakwaan kepada Allah. Kebahagiaan yang hakiki hanya dapat terwujud dengan menghadirkan Allah dan rasul-Nya dalam rumah kita, dalam setiap langkah dan kehidupan kita.

Semoga Keselamatan, rahmat, dan barokah Allah selalu menyertai Anda sekeluarga. Yang belum dapat jodoh diberikan jodoh yang bisa saling menguatkan untuk semakin dekat dan taat kepada Allah subhanahu wata’ala.


     Baca juga:  Bagaimana mewujudkan keluarga yang harmonis?

Bersambung...

Personal security #1

Photo : nettik

Jakarta, 27 Rajab 1437 H

6 komentar:

  1. Assalamualaikum, Apa kabar kak, terima kasih atas artikel nya kak.. Rindu dengar nasihat antum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alikumussalam Warohmatullohhi Wabarokatuh
      Alhamdulillah 'ala kulli hal, Sangat bahagia, sangat sehat. gimana kabar Antum Akh Dani? Semoga bisa mengobati kerinduannya

      Hapus
  2. Kesalahan di masa lalu telah mengajariku, bahwa cinta yang sebenar-benarnya adalah cinta kepada-Nya.

    BalasHapus
  3. aamiin, suka dengan tulisan ini. Ia, kita harus memperlakukan pasangan dan orang tua kita dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu ada keajaiban dalam hidup bagi orang yang gemar berbakti.
      Terima Kasih Mbak Zefy

      Hapus
  4. Cinta bukannya mencari seseorang yang sempurna, tetapi menemukan seseorang yang mampu menjadikan dirimu sempurna.

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.