"Technology is just a tool. In Terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is most important". Bill Gates
Bismillahhirrohmannirrohim
Semoga
Keselamatan, rahmat, dan barokah Allah selalu menyertai Bapak dan Ibu Sekalian.
Bapak dan
Ibu yang kami hormati,
Dewasa ini
kita hidup dalam era globalisasi, yang dipicu oleh pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang transportasi dan revolusi di bidang komunikasi. Tekanan
arus global yang melanda bangsa-bangsa yang sedang berkembang menimbulkan
perubahan yang semakin cepat dan luas dalam berbagai wilayah kehidupan.
Survei yang
dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII)
mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke
internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta
orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia
sendiri sebanyak 256, 2 juta orang. (dikutip dari: www.Tekno.kompas.com)
Seperti
yang kita ketahui, Setiap bangsa di dunia tidak dapat melepaskan diri dari arus
global akibat revolusi tersebut. siapa yang menguasai komunikasi dialah yang
akan menguasai dunia. Bahasa merupakan alat komunikasi di dunia. Karena itu,
peran bahasa Indonesia sebagai sarana pikir, sarana ekspresi, dan sarana
komunikasi membuat bahasa itu memiliki kekuatan luar biasa dalam kehidupan
individu, kelompok masyarakat, ataupun kehidupan berbangsa dan kenegaraan.
Arus Global
tanpa kita sadari berimbas pula pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia
di Masyarakat. dalam dunia pendidikan seharusnya lebih banyak diuntungkan
dengan semakin pesatnya perkembangan ICT ini. dengan semakin berkembangnya ICT,
maka akses untuk mencari materi, mengerjakan tugas, dan lainnya lebih mudah
dilaksanakan. (Agustinus, 2016)
Bapak dan
Ibu yang sedang gigih memperbaiki kualitas sumber daya manusia indonesia,
Lalu apa
hubungannya dengan dunia pendidikan?
Kita
seringkali dituntut untuk belajar tetapi masih sedikit yang mengetahui
bagaimana cara belajar yang baik? Revolusi belajar? Mengapa tidak? Agar sukses
dalam pendidikan, karier, dan dunia kerja, yang mesti dilakukan adalah belajar
lebih cepat lagi, mengingat lebih banyak, dan berpikir lebih kreatif. Orang
yang ingin menjadi “TERUNGGUL” dan “TERBAIK” di abad ke-21 mesti menguasai
kemahiran inti untuk meraih sukses.
Ternyata
hadirnya internet, teknologi bergerak (mobile), dan media sosial telah mengubah
lansekap dunia pembelajaran secara radikal. Bagaimana cara dulu kita belajar
sudah tidak lagi relevan untuk dipraktekkan sekarang. Jadi kalau kita tidak
mampu keep up dengan cara belajar masa kini, niscaya kita akan jadi sangat jauh
tertinggal.
Faktanya di
dunia pendidikan kita hari ini, masih saja ada orang yang menggunakan cara lama
dalam belajar. Sehingga kurang tangguh dalam menghadapi perubahan yang cepat
dan kompleks. Termasuk pemanfaatan ICT dalam pembelajarna bahasa.
Jika kita
melihat negara-negara maju, sesungguhnya kekayaan setiap bangsa adalah hasil
dari kualitas otak penduduknya, kreativitas dan keterampilannya. Dengan kata
lain aset terbaik kita adalah kemampuan kolektif untuk belajar cepat dan
beradabtasi secara cerdas terhadap situasi yang tidak bisa diramalkan.
Pertanyaannya, apakah otak saja cukup? Tentu tidak, pembaharuan pendidikan
merupakan sebuah kemestian agar terjadi keseimbangan dapat terwujud. karena
kita manusia bukan robot.
Walaupun
demikian, saat ini dengan bergantinya menteri kita dihadapkan dengan pergantian
kurikulum, membuat sebagian guru kebingungan dalam mengikuti arus kebijakan
kaum elit. Sistem sekolah kita masih memfokuskan perhatiannya pada bagaimana
memutuskan apa yang harus dipelajari anak-anak dan bagaimana mereka harus
berpikir.
Faktanya,
pengetahuan meningkat dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun dalam hampir
setiap lapangan pekerjaan. Artinya pengetahuan yang Anda miliki pun harus
meningkat dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun.
Mungkin
inilah salah satu penyebab ekonomi kita mengalami stagnan, karena hampir di
seluruh sektor lapangan pekerjaan banyak orang yang berhenti belajar. Padahal
dunia berubah, teknologi berubah, zaman berubah, tapi ilmu kita tidak pernah
nambah. Belajar seumur hidup menjadi kuncinya. Selengkapnya bisa baca di :
Bagaimana Cara Belajar di Abad 21
Bapak dan
Ibu yang sedang berjuang gigih memperbaiki kualitas kehidupan orang-orang yang
kita cintai,
Seperti
yang kita ketahui hasil dari didikan seorang guru sangat ditentukan oleh
kualitas pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Maka dari itu perlu adanya
upaya untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Salah satunya
adalah dengan memanfaatkan ICT atau yang sering kita kenal dengan TIK. (Setyorini,
2015).
Sesuai juga
dengan sabda Nabi Muhammad sholaullohhu ‘alaihi wassalam didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Hendaknya kita
terlebih dahulu melek dalam memahami literasi ICT.
Baiklah
Bapak-Ibu, kami
mengambil topik seputar "ICT Dalam Pembelajaran Bahasa" kami mengambil 3 Sumber
jurnal yang merupakan hasil riset yang berjudul :
1. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis ICT
(Information And Communication Technology) Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
(oleh: Septiana Dwi Puspita Sari)
2. Pemanfaatan Internet Sebagai Implementasi
ICT dan Sarana Memotivasi Belajar Sastra di Sekolah (oleh: Ririn Setyorini)
3. Peran Perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (oleh:
Jati Wahyono Agustinus)
Bapak dan
Ibu yang sangat penting dalam mengangkat kesadaran kemanusiaan melalui
pendidikan,
Mengapa
kami mengambil penggunaan ICT di Sekolah dan Perguruan Tinggi? karena kami
yakin sebagian dari Bapak dan Ibu ada yang mengajar di Sekolah dan juga ada
yang mengajar di Perguruan Tinggi.
jadi ini
semakin penting dan menarik untuk kita bahas dan diskusikan agar terjadi
pencerahan dalam mengurai benang kusut yang terjadi dalam dunia pendidikan
khususnya di Indonesia.
Benarlah
sabda nabi, orang yang beruntung itu adalah orang yang hari ini lebih baik dari
hari kemarin, jika sama dengan kemarin kita rugi, dan jika hari ini lebih buruk
maka kita celaka. Mungkin inilah yang dipakai oleh jepang dengan prinsip
keizen, perbaikan tanpa henti.
Semoga
Allah Yang Mahatahu dan Maha Penyayang meridhoi usaha kita dalam memperbaiki
kualitas sumber daya manusia yang lebih tidak hanya cerdas otaknya tetapi
tercerahkan hatinya. Amien.
Wassalammu’alaikum
Warohmatullohhi Wabarokatuh
Catatan:
Untuk memudahkan Bapak dan Ibu memahami 3 Jurnal yang akan kami bahas, Bapak
dan Ibu bisa mempelajari Mind Map yang sudah kami buat.
Jakarta, 7
Rajab 1438 H
Sangat membantu, terima kasih. Pertanyaan saya, dapatkah ICT menggantikan Peran Guru?
BalasHapusICT hanya tools, sebaik apa pun alatnya, ia hanya sebagai sarana penyebaran informasi dan ilmu dengan lebih mudah. tetapi untuk transfer akhlak/ karakter guru tetap diperlukan. Kesimpulannya tetap ada yang harus mengontrol.
Hapus"Technology is just a tool. In Terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is most important". Bill Gates