Selasa, 28 Februari 2017

Apa Yang Sebenarnya Dibutuhkan Pelanggan?

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis tentang kisah seseorang sahabat yang sedang bergelut dengan profesi barunya di bidang properti. Tentu ini butuh tantangan tersendiri dan proses yang cukup mengenal medan di  jakarta. Banyak pelajaran yang saya ambil dari beliau. Kata orang bijak, kita lebih banyak dari kegagalan daripada kesuksesan.

Apakah diantara Anda pernah mengalami / pernah menjadi sales atau agen? Mungkin Anda juga pernah menjadi Tim Marketing? Apa pekerjaan yang paling menantang dalam pekerjaan sales/ agen?

Orang-orang yang baru berkecimpung di dunia sales atau agen tentu fokus  bagaimana memahami produk dan tekhnik presentasi yang menyakinkan. Diadakanlah pelatihan guna meningkatkan skill mereka agar oke dan siap bersaing dengan sales atau agen lain.

Sahabat, Produk yang sempurna dan presentasi yang menyakinkan tidak cukup untuk membuat orang membeli properti kita. Anda mungkin pernah mengalaminya, berbicara berjam-jam, mulut sampai berbusa, sudah mengalokasikan waktu untuk bertemu berkali-kali namun penjualan nihil. Apa yang terjadi? Mengapa jurus itu sering kali tidak ampuh?

Dari kisah sahabat saya di atas, ketika bertemu saya lebih banyak menyimak apa yang ia bicarakan, mengenai produk, harapannya. Tetapi ada satu yang kurang bagi seorang sales dalam menjual produknya. Apa itu? Kemapuan mendengarkan keluhan orang lain. Memahami kebutuhan orang itu penting loh. Pinter ngomong saja tidak cukup.

Lalu apa lagi pelajaran yang bisa kita ambil dari konsumen? Sekarang Coba periksa ulang. Apakah orang yang anda hadapi benar-benar sasaran yang tepat bagi properti anda? Ingat, pengertian pasar adalah orang yang butuh, ingin dan punya daya beli (purchasing power). Berupaya menjual properti kepada orang yang bukan menjadi target pasar produk kita, hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga. Sama halnya dengan menawarkan bantuan berupa Jas Hujan pada seseorang di siang terik. Tawarkanlah jas hujan itu diwaktu malam yang dingin. Carilah orang yang membutuhkan pertolongan anda!

Terkait salah sasaran ini, kami punya pengalaman tersendiri yang unik dan lucu. Ketika naskah buku pertama ingin kami terbitkan. Buku genre motivasi/ pengembangan diri Ternyata salah kirim ke penerbit trubus. Anda tahu penerbit trubus menerbitkan buku apa? he

Mari kita beri ilustrasi, Jika anda sedang mempunyai masalah, nasehat siapa yang akan anda dengar? nasehat dari seorang sahabat atau nasehat dari orang asing yang tidak anda kenal? Seorang sahabat tentu akan memberikan sahabat yang terbaik. Ketulusan dari persahabatan terasa begitu hangat sehingga tak ada keraguan dari dalam diri kita untuk mendengarkan nasihat dari seorang sahabat. Mereka tentu menginginkan yang terbaik untuk kita. (Jika Sahabat kita benar ya).


Bagaimana dengan penjual properti? Nasihat paling tulus dari seorang penjual pun tidak jarang mendatangkan cibiran dari calon pembeli, “ah mereka kan hanya peduli pada produk mereka!” Dengan alasan itulah, orang lebih menyukai membeli dari teman/ sahabat mereka. Ini adalah salah satu nasihat terbaik : Jadilah teman/ sahabat bagi pelanggan anda, bukan sekedar penjual properti.

Mereka Menginginkan Teman, bukan Penjual. Berfokuslah kepada masalah mereka. Fokuslah untuk membantu permasalahan pelanggan Anda.

"Don't find customers for your products, find products for your costomers." Seth Godin 

Tulisan Terkait: Rahasia Agar Karir Anda Semakin Berkembang

Gambar: peswest

Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.