Perubahan sebenarnya harus terus-menerus kita lakukan. Hari ini harus
lebih baik dari pada hari kemarin, dan besok harus lebih baik dari pada hari
ini. Keyakinan itu yang memaksa kita untuk disiplin. Kedisplinan sendiri
memerlukan pengorbanan dan keberanian untuk memberikan yang terbaik. Baca juga:
Hijrah Untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik.
Sebagian sudah mengetahui jalan melakukan percepatan. Tapi tidak sedikit yang terlena berada di zona nyaman dan berhenti melakukan perubahan. tidak perlu khawatir, tidak ada kata terlambat bagi kita untuk berubah. Bagaimana caranya agar kita mampu melakukan percepatan diri? Ada tujuh hal yang layak kita perhatikan.
Sebagian sudah mengetahui jalan melakukan percepatan. Tapi tidak sedikit yang terlena berada di zona nyaman dan berhenti melakukan perubahan. tidak perlu khawatir, tidak ada kata terlambat bagi kita untuk berubah. Bagaimana caranya agar kita mampu melakukan percepatan diri? Ada tujuh hal yang layak kita perhatikan.
Pertama, adanya
kesadaran untuk melakukan percepatan diri.
Kesadaran ini akan hadir tatkala kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang arti penting perubahan. (Baca juga: Perubahan adalah Keniscayaan) Tanpa adanya kesadaran mustahil seseorang akan bergerak. Kesadaran dan ketidaksadaran ini bagaikan orang bangundan orang tidur. Pertanyannya Bagaimana memulai Perubahan?
Kesadaran ini akan hadir tatkala kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang arti penting perubahan. (Baca juga: Perubahan adalah Keniscayaan) Tanpa adanya kesadaran mustahil seseorang akan bergerak. Kesadaran dan ketidaksadaran ini bagaikan orang bangundan orang tidur. Pertanyannya Bagaimana memulai Perubahan?
Tulisan terkait: Berubah adalah Pilihan
Kedua, memiliki visi dan misi.
Visi adalah "mencari gambaran masa depan"; sedangkan misi adalah "sesuatu yang harus dilaksanakan dan diselesaikan untuk menuju arah masa depan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan". Dengan adanya visi dan misi, jalan hidup kita akan lebih terarah. Baca juga: Mendesain Impian.
Visi adalah "mencari gambaran masa depan"; sedangkan misi adalah "sesuatu yang harus dilaksanakan dan diselesaikan untuk menuju arah masa depan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan". Dengan adanya visi dan misi, jalan hidup kita akan lebih terarah. Baca juga: Mendesain Impian.
Baca juga: Sasaran membuka Jalan Menuju Sukses
Ketiga, pandai melakukan skala prioritas dalam hidup.
Skala prioritas sangat penting artinya karena sumber daya yang kita miliki --waktu, kesempatan, dana, kekuatan fisik-- serba terbatas.
Skala prioritas sangat penting artinya karena sumber daya yang kita miliki --waktu, kesempatan, dana, kekuatan fisik-- serba terbatas.
Bagaimana caranya? apabila ada dua alternatif untuk melakukan satu di
antara dua pekerjaan yang sama dan memiliki arti yang sama pula, maka harus
dipilih pekerjaan yang memakan waktu paling singkat. Di sisi lain apabila ada
pekerjaan yang mengandung nilai tambah dan dapat diselesaikan dalam waktu yang
sama tanpa nilai tambah, maka pilihlah pekerjaan yang memiliki nilai tambah.
Misal shalat berjamaah yang lebih diutamakan daripada shalat sendirian,
termasuk dalam hal ganjarannya yang perbandingannya 27:1. Baca juga: Membangun Karakter Melalui Sholat.
Tulisan terkait: Kekuatan Untuk Tetap Fokus.
Keempat, kita
harus menerapkan konsep efisiensi
(penghematan).
Seorang Muslim hendaknya berbuat seperti seorang pelari maraton yang harus berlari dalam jarak jauh. Ia akan seefisien mungkin mengelola setiap sumber daya yang dimilikinya dan menjauhkan diri dari kemubaziran. Orang yang efisien adalah orang yang memiliki pandangan jauh ke depan (QS Al-Hasyr [59]:18.)
Seorang Muslim hendaknya berbuat seperti seorang pelari maraton yang harus berlari dalam jarak jauh. Ia akan seefisien mungkin mengelola setiap sumber daya yang dimilikinya dan menjauhkan diri dari kemubaziran. Orang yang efisien adalah orang yang memiliki pandangan jauh ke depan (QS Al-Hasyr [59]:18.)
Tulisan Terkait: Kapan Waktu Terbaik Untuk Berlari dan Berjalan
Berhemat pada dasarnya adalah menghitung apa yang akan terjadi di masa
datang, bukan cerminan sikap kikir dan individualis. (Baca: Kebutuhan vs Keinginan) Ia sadar bahwa hidup tidak
akan selamanya lurus, ada susah ada senang. Efisiensi berarti pula melakukan
segala sesuatu secara benar, tepat, akurat, dan mampu membandingkan antara
besaran input dan output.
Kelima, masuk
ke dalam lingkungan yang kondusif.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan optimalisasi dan pengembangan potensi diri, baik self development (pembangunan diri) maupun social development. Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang itu sangat dipengaruhi temannya (lingkungannya). Siapa yang bergaul dengan pandai besi, dia akan terkena bau bakaran. Dan siapa yang bergaul dengan tukang minyak wangi, maka ia akan merasakan harumnya minyak wangi.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan optimalisasi dan pengembangan potensi diri, baik self development (pembangunan diri) maupun social development. Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang itu sangat dipengaruhi temannya (lingkungannya). Siapa yang bergaul dengan pandai besi, dia akan terkena bau bakaran. Dan siapa yang bergaul dengan tukang minyak wangi, maka ia akan merasakan harumnya minyak wangi.
Baca juga: Sahabatmu Masa Depanmu
Keenam, belajar dan bertumbuh secara terus menerus
sepanjang hidup (continuous lifetime
learning).
Henry Ford mengatakan, "Barangsiapa berhenti belajar berarti dirinya sudah tua, tidak peduli apakah dia berusia 20 tahun atau 80 tahun. Barangsiapa terus menerus belajar, dia tetap awat muda. Hal terbesar dalam hidup ini adalah menjaga agar pikiran kita tetap muda".
Henry Ford mengatakan, "Barangsiapa berhenti belajar berarti dirinya sudah tua, tidak peduli apakah dia berusia 20 tahun atau 80 tahun. Barangsiapa terus menerus belajar, dia tetap awat muda. Hal terbesar dalam hidup ini adalah menjaga agar pikiran kita tetap muda".
Tulisan Terakit: Tiga Perkataan Yang Membuat Hidup Tidak Bertumbuh
Belajar di sini bukan sekadar semangat belajar. Yang tak kalah penting
adalah belajar bagaimana cara belajar yang efektif. Karena itu, sangat penting
kita harus menguasai cara belajar efektif, teknik membaca cepat, teknik
memanfaatkan kemajuan teknologi, dan lainnya.
Ketujuh, kita harus memiliki sumber motivasi yang tak
pernah padam.
Sumber motivasi itu harus berasal dari Allah. Analoginya, motivasi dari Allah bagaikan cahaya matahari yang selalu bersinar, sedangkan motivasi yang berasal dari manusia bagaikan lampu dinding yang mudah padam.
Sumber motivasi itu harus berasal dari Allah. Analoginya, motivasi dari Allah bagaikan cahaya matahari yang selalu bersinar, sedangkan motivasi yang berasal dari manusia bagaikan lampu dinding yang mudah padam.
Demikian Allah SWT memotivasi kita untuk terus mengembangkan diri dan
berpacu dalam kebaikan.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Jakarta, 30 Jumadil Awal 1438 H
Luar biasa pembahasan nya pak🙏
BalasHapusTerimakasih pak 7 langkah melakukan percepatan diri ini insyallah akan
BalasHapusMerubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi..
subhanallah, pembahasan nya sangat bermanfaat pak, terimakasih:)
BalasHapusMasya allah sangat bermanfaat sekali pak. Bahwa semua yang kita miliki saat ini adalah kesempatan atau peluang, asal kita mau menggalinya.
BalasHapus