Selasa, 07 Februari 2017

Kecantikan Seorang Perempuan

Tahukah Anda salah satu pekerjaan yang cukup berat dalam hidup? Salah satunya adalah mendidik anak-anak. Tahukah Anda bahwa di luar negeri orang-orang yang memiliki pendidikan yang tinggi Doktor (Lulusan S3) mengajar di Jenjang Sekolah Dasar (SD) ?

Mengapa harus repot-repot mengurusi anak-anak? Bagaimana mungkin para Doktor yang menempuh jenjang pendidikan tinggi mau mengajar anak-anak SD? Selain karena mereka dibayar mahal, menurut hemat saya karena anak-anak adalah pondasi sebuah bangsa.

Jika di jenjang SD dan SMP anak-anak mendapatkan pendidikan yang hebat dan bertemu dengan orang tepat, niscaya mereka akan menjadi generasi yang gemilang di masa depan.

Bagi yang terbiasa berinteraksi dengan anak-anak tentu merasakan hal itu sangat menguras energi bukan? Tapi balasannya sangat menakjubkan jika kita bersabar melalui prosesnya. Bukankah, balasan pahala yang didapat sesuai tingkat kesulitannya?

Berbicara tentang mendidik, merajut hati dengan anak-anak. Keahlian ini cenderung dimiliki oleh perempuan. Mengapa? Karena kemampuan komunikasi, kekuatan, ketabahan dalam mendidik anak tidak perlu diragukan lagi.

Mau bukti?

Coba kita amati di lingkungan keluarga, rata-rata para Ibulah yang berperan untuk menenangkan anaknya jika da situasi sulit yang terjadi. Berangkat dari sana tidak perlu diragukan lagi bahwa perempuan cenderung lebih ahli dalam membersamai anak-anak hingga ia dewasa.

Contoh lain, jika dalam keluarga seorang ayah tiba-tiba tiada (Bisa pergi atau meninggal), maka seorang perempuan (Ibu) bisa merangkap peran dalam keluarga. Ia yang mencari nafkah sekaligus merawat dan mengasuh tumbuh kembang anak-anaknya. Tetapi hal itu belum tentu bisa dilakukan oleh para Bapak.

Di zaman moderen saat ini, kita semakin langkah menemukan perempuan yang mampu merajut hatinya dengan anak-anak. Mungkin di tengah obsesi karir, kesibukan kerja, atau alasan yang lainnya.

Seorang sahabat pernah memberikan pesan begini: Bagiku, perempuan yang bersedia merelakan waktunya untuk membersamai anak-anak adalah kecantikan yang sebenarnya. Perempuan yang rela memberikan waktunya untuk mengurus mereka, mengajarinya dengan sabar, memeluk mereka ketika menangis, menggandeng tangan mereka, dan mengajarkan hal-hal baik. Karena yang demikian itu tidak banyak yang tulus. Karena ketulusanlah yang melahirkan setiap mili-energi yang menyusun kata-kata, menegakkan kaki untuk melangkah, dan melembutkan tangan untuk menyentuh mereka.

Bagiku, sisi paling menarik seorang perempuan ada di dalam hubungan-hubungan emosinya terhadap orang lain. Kesantunan dan kelembutan hatinya terlihat saat berinteraksi dengan orang tua dan anak-anak. Kecantikan yang melampaui kualitas bedak dan gincu, melampaui model-model pakaian terkini, melampaui segala khasiat pemutih, pelangsing, dan lulur mandi.

Perempuan di antara anak-anak itu bidadari, sebab anak-anak selalu jujur terhadap perasaannya. Dengan siapa mereka nyaman dan tidaknya, dengan siapa mereka mau dekat dan tidaknya.

Selalu cantik, perempuan yang bisa menggerakkan hatinya untuk hadir dalam urusan anak-anak. Mungkin mereka seorang enginering, pengusaha, pekerja, orang yang dikelilingi fasilitas yang mewah. Namun, kerendahatiannya menuntun ia untuk selalu hadir memberikan inspirasi kepada anak-anak yang kurang beruntung.

Jika Anda ingin melihat kecantikan seorang perempuan lihatlah bagaimana mereka berinteraksi dengan anak-anak? Menaklukkan hati mereka (anak-anak) adalah tanda kelembutan dan kesantunan hati seorang perempuan.

Gambar: Dokumentasi Tim Relawan Gempa Sumatera Barat Tahun 2009. Rahmania Foundation dan Santri Siap Guna Daarut Tauhid (SSG-DT) 

Baca Juga : Catatan Seorang Relawan 1 dan Catatan Seorang Relawan 2

Jakarta, 10 Jumadil Awal 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.