Senin, 31 Oktober 2016

Cara Memandang Dunia

Wawan adalah salah satu karyawan di Sebuah perusahaan swasta. Seorang pekerja keras yang memiliki segudang impian untuk meraih masa depan yang cerah. Yang luar biasa, di sela-sela pekerjaannya ia juga sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2.

Setiap hari ia bergelut dengan waktu, mencoba berkompromi dengan keadaan yang terkadang tidak mudah untuk membuat sebuah keputusan. Di tengah badai yang datang menerpa, karena keputusannya untuk melanjutkan kuliah, ia  terkadang kehilangan energi ekstra untuk meneruskan perjuangannya.

Kata-kata yang sering terlontar adalah “apalah saya, saya tidak sepintar bapak “ demikian kata yang sering diucapkan.

Lalu rekannya menjawab :

"Mas Wawan terkarang manusia selalu memandang diri terlalu rendah, padahal apa yang dilakukannya mungkin tidak bisa dilakukan oleh orang banyak di luar sana. Tetapi, lagi-lagi cara sesorang memandang dunia sangat menentukan tindakannya di dalam menyelesaikan tantangan yang datang.

Bila kita memandang diri kita kecil, dunia akan tampak sempit dan tindakan yang kita ambil pun kecil. Tapi, jika kita memandang diri kita besar karena kita diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Maka dunia akan terlihat luas, kita pun melakukan perkara-perkara yang luar biasa, penting, dan berharga.

Jumat, 28 Oktober 2016

Bagaimana Cara Belajar di Abad ke-21 ?

Kita seringkali dituntut untuk belajar tetapi masih sedikit yang mengetahui bagaimana cara belajar yang baik? Revolusi belajar? Mengapa tidak? Agar sukses dalam pendidikan, karier, dan dunia kerja, yang mesti dilakukan adalah belajar lebih cepat lagi, mengingat lebih banyak, dan berpikir lebih kreatif. Orang yang ingin menjadi “TERUNGGUL” dan “TERBAIK” di abad ke-21 mesti menguasai kemahiran inti untuk meraih sukses.

Baca Juga: Enam Tips Agar Flow dan Strategi Untuk Memiliki Hidup Yang Lebih Kreatif

Ternyata hadirnya internet, teknologi bergerak (mobile), dan media sosial telah mengubah lansekap dunia pembelajaran secara radikal. Bagaimana cara dulu kita belajar sudah tidak lagi relevan untuk dipraktekkan sekarang. Jadi kalau kita tidak mampu keep up dengan cara belajar masa kini, niscaya kita akan jadi sangat jauh tertinggal.

Faktanya di dunia pendidikan kita hari ini, masih saja ada orang yang menggunakan cara lama dalam belajar. Sehingga kurang tangguh dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks.

Jika kita melihat negara-negara maju, sesungguhnya kekayaan setiap bangsa adalah hasil dari kualitas otak penduduknya (Baca: mensyukuri anugrah Allah berupa otak), kreativitas dan keterampilannya. Dengan kata lain aset terbaik kita adalah kemampuan kolektif untuk belajar cepat dan beradabtasi secara cerdas terhadap situasi yang tidak bisa diramalkan. Pertanyaannya, apakah otak saja cukup? Tentu tidak, pembaharuan pendidikan merupakan sebuah kemestian agar terjadi keseimbangan dapat terwujud. karena kita manusia bukan robot.

Kamis, 27 Oktober 2016

Mengangkat Kesadaran Kemanusiaan Melalui Pendidikan


Perubahan peradapan menuju masyarakat berpengetahuan (knowledge society). menuntut masyarakat dunia untuk menguasai keterampilan abad ke-21 yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT Literacy Skills). Pendidikan memegang peranan sangat penting dan strategis dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang memiliki keterampilan: (1) melek teknologi dan media; (2) melakukan komunikasi efektif; (3) berpikir kritis; (4) memecahkan masalah; dan (5) berkolaborasi.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat membawa dampak pada penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau information and communication technology (ICT) diberbagai aspek kehidupan termasuk dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. Kenyataan menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dipenuhi berbagai persyaratan salah satunya adalah memiliki sarana prasarana yang memenuhi standar seperti pemanfaatan ICT dalam pendidikan. Dengan hadirnya ICT dunia pendidikan bisa membawa dampak positif apabila teknologi tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Faktanya di lapangan, banyak mahasiswa/ pendidik yang belum bisa memanfaatkan sumber-sumber belajar tersebut. Banyak yang bingung bagaimana cara mengakses perkembangan ilmu yang terbaru dari berbagai belahan dunia, jurnal-jurnal penelitian mutakhir seputar bidang yang ingin diteliti. Mengakibatkan mahasiswa kita tertinggal dalam mengikuti perkembangan ilmu global. Padahal hal ini sangat penting dan mendukung dalam menyelesaikan tugas kuliah, riset, dan tesis.

Penggunaan ICT dalam pendidikan antara lain sebagai e-Learning, e-Library, e-Books, e-Journal, Multimedia, Virtual Laboratory, Implementasi ICT untuk pencarian data, pengolahan data, penyebarluasan hasil penelitian dan informasi penelitian, mengakses berbagai bahan ajar dari seluruh dunia. Melihat pentingnya ICT, maka dibutuhkan pelatihan peningkatkan kemampuan dan penyediaan perangkat pendukung  terutama bagi mahasiswa yang merupakan pilar terdepan dalam peningkatan mutu akademik di kampus.

Keberhasilan pada abad ke-21 akan tergantung terutama sejauh mana kita mengembangkan keterampilan yang tepat untuk menguasai kecepatan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang saling berhubungan. Kecepatan dunia berubah menuntut dan mensyaratkan kemampuan belajar yang lebih cepat. Kompleksitas dunia yang terus meningkat juga menuntut kemampuan yang sesuai untuk menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif.

Pertanyaannya, apakah cukup mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan tanpa nilai-nilai yang luhur?

Di tengah kompleksitas dan perubahan yang semakin cepat kita kembali mempertanyakan sudahkah pendidikan mampu melakukan pencerahan terhadap manusia, mengangkat kesadaran kemanusiaannya, mengilhami dan memberdakan orang untuk meraih takdir mereka, mengamalkan agamnya dengan menjadi contoh sukacita totol, pengasih, ceria, kuat, dan penuh semangat yang bisa kita miliki begitu seseorang bersukacita dalam karunia Allah dan dengan tulus mengasihi serta melayani semua makhluk ciptaannya, sudahkah pendidikan mendidik dan mengilhami orang untuk hidup dengan jati diri tertinggi mereka berdasarkan keberaniaan, tujuan dan sukacita.

Rabu, 26 Oktober 2016

Sahabatmu Masa Depanmu

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Kali ini kita akan membahas sebuah topik yang sering membuat resah para orang tua. Sesuatu yang dapat menjadi jalan menyesatkan dan dapat pula menunjukkan jalan lurus bagi para pemuda adalah persahabatan.

Seorang bijak pernah berkata, jika ingin menebak masa depan seseorang lihat saja siapa sahabatnya. Pertanyaannya sahabat Anda, apakah mereka orang-orang yang baik atau sebaliknya? Apakah mereka adalah sahabat yang membantu Anda dalam mewujudkan ketaatan kepada Allah, atau sahabat yang menjauhkan Anda dari-Nya? Apakah mereka juga telah mendapatkan pendidikan yang sama, sebagaimana Anda mendapat pendidikan di rumah atau sebaliknya?

Kita sering bertanya-tanya, mengapa anak-anak yang telah didik dengan pendidikan yang sangat bagus oleh keluarga mereka yang juga berasal dari orang-orang terhormat. Namun, kita tidak mengetahui mengapa pemuda itu bisa melakukan hal-hal yang negatif yang melampaui batas. Keluarga mereka terkejut saat mengetahui anaknya sampai melakukan hal-hal yang negatif. Mereka juga terkejut  ketika mengetahui anak mereka berada di kantor polisi. Namun, mereka tidak memperhatikan siapa teman-teman anaknya. Di tengah kesibukannya mencari nafkah, terkadang para orang tua tidak banyak memperhatikan masalah ini.

Selasa, 25 Oktober 2016

Menciptakan Peluang

Pada suatu saat tentu kita akan mengalami Bimbang dan bingung setelah mendapatkan status Mahasiswa, apalagi ketika dinyatkaan lulus sebagai sarjana. Menjalani rutinitas perkuliahan, tentu membuat kita cepat merasa bosan dan tertekan. Ada juga yang merasa nyaman dengan rutinitas itu kemudian lupa mempersiapkan diri pasca perkuliahan selesai.

Apalagi yang berada di Kampus Swasta, eits. Ada apa dengan kampus swasta? Apalagi kampus yang mempunyai fasilitas yang terbatas, jika dibandingkan dengan Fasilitas Perguruan TInggi Negeri. Pertanyaan yang sering kali bergejolak dari hati kita adalah apakah mungkin mahasiswa swasta seperti saya ini mampu meraih sukses? Mungkinkah saya bisa mewujudkan mimpi di sini?

Sekilas bagi orang yang biasa, mereka kesulitan dalam menemukan peluang untuk sukses. Tetapi, bagi manusia yang kreatif, mereka hampir selalu bisa menemukan dan menciptakan peluang untuk meraih kesuksesan yang mereka inginkan. Oleh karena itu, untuk jadilah manusia yang kreatif.

Ada empat cara untuk menciptakan peluang. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun dalam dunia kerja.

Jumat, 21 Oktober 2016

Rendah Hati Dalam Beramal

Malam itu, suasana hening semuanya terhanyut mendengar sang ustadz menyampaikan tabligh musibah. Cermah yang singkat itu mengedor-gedor hati yang terkadang congkak dan bangga dengan amal yang sering kita pamerkan.

“Saya belum melakukan apa-apa”
Atau “Apa yang saya lakukan belum seberapa dan masih banyak kekurangan”

Itulah kalimat yang sering saya dengar dari Pak Joko. Seorang pengusaha yang sangat rendah hati dan giat dalam kegiatan sosial dan dakwah.

Menikmati Proses

Semua pasti butuh proses. Semua pasti mengalami halangan dan rintangan. Dan sebenarnya, justru itulah "vitamin" yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan.

Dengan kesadaran bahwa semuanya butuh diperjuangkan, maka kita akan jadi pribadi-pribadi yang kuat menghadapi goncangan. Tak ada satu pun tokoh sukses dunia yang tak mengalami berbagai ujian. Namun justru dengan ujian tersebut, perjuangan mereka justru mengkristal sehingga melahirkan kekayaan mental utuh yang mengantarkan mereka pada pencapaian yang mampu melewati batas zaman.

Rabu, 19 Oktober 2016

Tips Menjadi Orang Sakti

Akhir-akhir ini banyak orang terkesima dengan orang yang dianggap sakti alias mampu melakukan satu hal yang tidak dapat dilakukan orang lain atau orang biasa. Bagi banyak orang asal mampu membuat kagum, maka serta merta dianggap wali, orang sholeh, dan segera dielu-elukan dan diikuti.

Seakan lupa, bahwa setan bisa saja membantu pemujanya melakukan hal-hal yang di luar kemampuan manusia normal. Bila demikian, akankah anda mengangap para pemuja setan sebagai orang sholeh atau wali Allah Ta’ala ?

Pertanyaan Yang Menggugah

Apakah Anda percaya bahwa sebuah pertanyaan mempunyai kekuatan untuk mengubah seseorang?  Bagi seorang yang sering berbicara di ruang publik tentu tahu betul kekuatan pertanyaan. Apalagi seorang trainer, presenter, guru, dan seorang pemimpin.

Baca juga : Kekuatan Afirmasi Vs Pertanyaan

Ketika mengajukan pertanyaan adakalanya kita tidak membutuhkan jawabannya ketika itu. Boleh jadi pertanyaan yang Anda ajukan berupa pertanyaan reflektif yang justru efektif bila dijawab saat mereka sedang sendiri. Karena ego manusia terkadang cenderung menolak jika menerima nasehat orang lain di tempat ramai.

Dalam mengeluti dunia seminar dan pelatihan, saya memperhatikan kebanyakan motivator, trainer, narasumber, presenter hanya memperhatikan pengaruh yang terjadi di dalam kelas. Padahal, presentasi yang baik dampaknya bukan hanya saat peserta berada di kelas, tetapi masih memiliki dampak dan berpengaruh di luar kelas.

Rabu, 12 Oktober 2016

Menginstall Kekhusyuan, Ketenangan dan Kewibawaan

Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang pembawaannya tenang walaupun sendang menghadapi tantangan hidup? Pernahkah Anda melihat dan mendengar orang yang sangat berwibawa? Apa rahasia mereka? Bisakah semua orang menggapainya?

Di tengah era yang sangat distruptif, perubahan semakin cepat. Pendekatan kehidupan selalu berubah, membuat orang tampak seringkali emosional dalam mensikapi hidup. Akibatnya kita sering lupa kembali belajar, duduk di majelis ilmu untuk memperbaharui ilmu dan iman.

Selasa, 11 Oktober 2016

Ringankan Hidup Anda Dengan Memberi

Jika Anda meras tak ada seorang pun yang mengasihi ketika kesulitan datang melanda dalam kehidupan Anda. Atau tidak ada yang mau merayakan keberhasilan yang Anda capai. Mungkin juga tidak ada seorang pun yang bersedia memandang, memperhatikan, mendengar apa pun dari diri Anda. Jangan masukkan ke dalam hati.

Benarlah sebuah ungkapan dari imam syafii ”Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa  Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.”

Baca Juga Kisah : Dimanakah Jodohku

Tidak perlu risaukan sikap orang lain. Manusia secara fitrohnya memang mencintai dirinya sendiri, kebanyakan mendahulukan kepentingannya sendiri. Oleh karena itu, tidak perlu memasukkan itu semua ke dalam hati. Karena hanya akan menyesakkan dan membebani langkah Anda.

Lalu bagaimana agar langkah kita menjadi ringan?

Senin, 10 Oktober 2016

Alfarabi, Komposer Besar Muslim Yang Tidak Cinta Dunia


Selama ini kita hanya tahu kalau jagoan musik itu orang-orang seperti Mozart, Bach, atau komposer-komporser barat lainnya. Padahal jauh sebelumnya, dunia Islam sudah melahirkan seorang musisi jenius: Al Farabi!

Nama sebenarnya Abu Nasr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlaq Al Farabi. Beliau lahir pada tahun 874M (260H) di Transoxia yang terletak dalam Wilayah Wasij di Turki. Bapaknya merupakan seorang anggota tentara yang miskin tetapi semua itu tidak menghalanginya untuk menimba ilmu di Baghdad. Kenapa di Baghdad, ini karena pada zaman itu semua ilmu memang berkumpul di Syria atau Irak.

Setelah beberapa waktu lamanya tinggal di Irak, Al Farabi memutuskan hijrah ke Damsyik, sebelum meneruskan perjalanannya ke Halab. Semasa di sana, beliau berkhidmat di istana Saif al-Daulah dengan gaji empat dirham sehari. Hal ini menyebabkan dia hidup dalam keadaan yang serba kekurangan.

Taubat

Dikala kelelahan melanda, pikiran yang tidak bisa berkompromi, hati yang gundah gulana, seruan Allah memanggil seantero bumi. Allah Sang pencipta, tentu lebih mengetahui keadaan dan kebutuhan kita melebihi pengetahuan kita terhadap diri sendiri.

Seusai sholat dzuhur tadi, untaian nasehat menjadi oase pelepas kegalauan dan gelisah para jamaah. Topik yang dibahas seputar tobat. Sang ustadz mengingatkan bahwa makanan pokok hati salah satunya adalah bertaubat.

Kita mungkin sering mendengar “Pokoknya saya taubat deh mulai sekarang” begitulah kata-kata yang terlontar dari bibir kita. Sebenarnya apa si makna orang-orang yang bertaubat? Apakah Taubat hanya dilakukan oleh orang-orang yang melakukan dosa besar?

Bahasa sederhananya orang yang bertaubat adalah orang yang kembali. Kembali kemana? Artinya seseorang berkata “Aku kembali kepada Allah dengan segala kekuatan dan segenap kemampuanku. Aku bertaubat kepadaMu ya Allah. Aku kembali kepada-Mu wahai Tuhanku, setelah lama aku berpaling. Kini aku kembali, setelah lama aku bergelimang dalam kegelapan dosa serta maksiat.”

Tadi ada pertanyaan menarik di sela-sela cermah zuhur, ada yang bertanya “Menurut saya taubat itu hanya untuk orang yang melakukan dosa-dosa besar, bukan dosa-dosa kecil.” Mungkin sebagian kita pada awalnya ada yang mengatakan “Memangnya apa yang telah kita lakukan? Toh.. kita hidup secara wajar dan dalam keadaan tenang.”

Selasa, 04 Oktober 2016

Syarat Meraih Cita-Cita Yang Tinggi (1)

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Untukmu yang sedang berjuang meraih cita-cita.

Apakah Anda pernah memperhatikan bagaimana sikap orang yang memiliki cita-cita dan orang yang tidak memiliki cita-cita dalam hidup? Apakah mereka memiliki hal yang sama? Sejak kecil hingga saat ini mungkin kita sering bertanya dan ditanya mengenai cita-cita.

Semoga bergantinya hari memberikan semangat baru kepada kita untuk kembali memberikan ikhtiar yang terbaik dalam menggapai cita-cita. Sambil menghirup udara pagi yang segar, mari kita bahas syarat apa saja yang dibutuhkan seseorang dalam meraih cita-cita yang tinggi?

Senin, 03 Oktober 2016

Keajaiban Ridha Orang Tua

Berpisah dari orang tua barangkali dianggap sesuatu yang berat bagi sebagian remaja dan pemuda. Bahkan terkadang bukan hanya anaknya yang keberatan tetapi orang tua pun dengan berat hati melepaskan anaknya untuk hidup mandiri dan menaruh harapan besar bahwa anaknya dapat menjaga diri dengan baik ketika hidup di tempatnya yang baru.

Ada satu kalimat yang sampai saat ini masih tersimpan dalam ingatanku, bahwa jika ingin sukses maka berbaktilah kepada kedua orang tua. Dan itulah hukum Unviersal yang diakui oleh seluruh manusia di Muka Bumi. TIdak ada kesuksesan tanpa ada Ridho orang tua, bahkan Ridhonya dapat menciptakan keajaiban dalam kehidupan kita.

Sebagai mahasiswa yang sedang kost dan jauh dari orang tua, aktivitas perkuliahan tidak jarang membuat kita sibuk untuk sekedar menghubungi orang tua. Atau barangkali ada juga mahasiswa yang keasyikan tinggal dan hidup di kota sehingga tidak memiliki keinginan untuk kembali ke rumahnya untuk menjenguk orang tuanya.

Begitu juga dengan kita yang sudah bekerja dan memiliki keluarga. Terkadang hanya asyik dengan keluarga barunya dan mulai lupa dengan orang tua. Padahal usia mereka semakin menua dan sering merasa kesepian.

Ada sebuah cerita menarik dan merupakan kisah nyata, ada dua orang, kakak adik bersaudara, yang pertama suka melawan perintah orang tua, dan anak kedua, taat dan patuh terhadap orang tuanya.