Senin, 19 September 2016

Kebutuhan Vs Keinginan

Apakah Anda pernah kesulitan dalam mengontrol antara kebutuhan dan keinginan? Tanpa sadar dalam diri setiap manusia terkadang terjadi pertentangan antara kebutusan vs keinginan dalam hidup. Memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan sangat penting dalam hidup, karena kita pasti akan dihadapkan dengan berbagai keinginan yang tiada bertepi.

Hari ini banyak orang yang tersiksa dengan keinginannya yang tidak dapat bendung. Apakah karena penghasilannya tidak cukup? Bukan karena keinginannya terkadang melebihi kebutuhan.

Pagi ini saya akan berbagi ilmu sedikit tentang Need Vs Want atau bahasa halusnya Kebutuhan Vs Keinginan. Sebelum kita masuk ke pembahasan mari kita pahami terlabih dahulu dua konsep dasar ini.

Pertama, Kebutuhan didesain oleh Tuhan
Kedua, Keinginan didesain oleh manusia.

Anda boleh saya percaya dengan teori yang mengatakan semakin bertambah umur dunia maka akan semakin langka Sumber Daya Alam yang kita miliki. Benarkah?

Hasil dari keyakinan seperti itu, saya pernah mengikuti seminar yang intinya bagaiamana rencana negara-negara maju untuk mengurangi populasi manusia di muka bumi. Karena mereka yakin bahwa jika manusia terus bertambah maka sumber daya alam yang kita miliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Maka timbullah zat-zat berbahaya yang dimasukkan dalam setiap produk  yang kita konsumsi sehari-hari.

Sebagai orang yang beriman kita harus meyakini bahwa Allah menciptakan bumi beserta isinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tetapi tentu itu tidak cukup bagi segelintir orang yang rakus dan tamak. Sehingga mengeruk kekayaan negara/ bumi sebanyak-banyaknya.

Makanya iklan, baik di televisi dan surat kabar sebenarnya lebih bertujuan untuk memenuhi keinginan kita dibanding kebutuhan kita sesungguhnya.

Apalagi para wanita yang cenderung ingin beli ini dan itu, ternyata setelah barangnya menumpuk binggung mau pakai yang mana? Apalagi jika sudah memiliki komunitas yang high class selalu ingin tampil beda dengan barang-barang mewah.

Apakah keinginan itu buruk?
Tergantung, tinggal bagaimana kita mengaturnya. Yang pasti kebutuhan pada dasarnya membuat kehidupan kita bisa berjalan. Tapi jika tidak ada keinginan maka tidak ada yang namanya kemajuan. Ingat pula, dengan keinginan itu pula manusia bisa lebih rendah daripada binatang.

Secara umum ada empat area terkait kebutuhan dan keinginan yang wajib kita ketahui;
1.  Kita butuh dan inginkan
Menurut Anda Apa kira-kira yang kita butuhkan kita inginkan? Contohnya jika kita lapar maka kita ingin makan, haus-minum, lelah-tidur. Inilah ranah kebahagiaan jika terpenuhi. Bahasa sederhananya terpenuhinya sandang, pangan, papan.

2. Kita butuh, tapi tidak ingin
Apa contohnya menurut Anda? Saat kita lapar tapi tidak ingin makan. Haus tapi tidak ingin minum. Saat ini seseorang akan menderita sakit secara fisik.

3. Kita tidak butuh, tapi ingin
Inilah ranah godaan. Segala sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan tapi kita inginkan. Contoh: ngegosip, iri hati dengan orang lain, belanja berlebihan, dsb.  Dalam area ini seseorang bisa menderita sakit jiwa.

(Area 2 dan 3 inilah yang perlu kita kelola dengan baik.)

4. Kita tidak butuh dan tidak ingin
Mendapatkan sikasaan dari orang lain. Tentu sesuatu yang tidak kita butuhkan dan tidak kita inginkan dalam hidup.

Dream itu termasuk kebutuhan/ keinginan?
Kata kuncinya kebutuhan itu pada dasarnya segala sesuatu yang bisa mendatangkan kebahagiaan (Happines) dan keinginan itu sifatnya kesenangan (Pleasure). Sekarang Anda bisa tafsirkan sendiri untuk menentukan apakah sesuatu itu termasuk kebutuhan atau keinginan?

Awalnya sebelum mengetahui ilmu ini saya cukup sulit membedakan mana yang termasuk kebutuhan atau keinginan. Alhamdulillah sekarang saya selalu bertanya jika ingin membeli atau melakukan sesuatu, apakah ini kebutuhan atau keinginan?

Terakhir, pesan saya hati-hati terhadap hidden needs alias kebutuhan yang tidak terlihat tapi sangat penting dalam hidup kita. Apa itu?
  1.  Beribadah
  2.  Olahraga
  3.  Disiplin, dsb.
Memang ketiga contoh hal di atas beribadah, olahraga, disiplin dampaknya tidak kita rasakan langsung. Tapi jika kita terus mengabaikannya maka kita akan merasakan dampaknya.

Semoga bermanfaat untuk sahabat.
Ingat ya Gaya berbanding lurus dengan tekanan, maka kalau hidup penuh tekanan artinya banyak gaya.
Sahabatmu,

Rio Saputra
Jakarta,  17 Dzulhijjah 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.