Apakah Anda pernah kesulitan dalam mengontrol
antara kebutuhan dan keinginan? Tanpa sadar dalam diri setiap manusia terkadang
terjadi pertentangan antara kebutusan vs keinginan dalam hidup. Memahami apa
yang sebenarnya kita butuhkan sangat penting dalam hidup, karena kita pasti
akan dihadapkan dengan berbagai keinginan yang tiada bertepi.
Hari ini banyak orang yang tersiksa dengan
keinginannya yang tidak dapat bendung. Apakah karena penghasilannya tidak
cukup? Bukan karena keinginannya terkadang melebihi kebutuhan.
Pagi ini saya akan berbagi ilmu sedikit tentang Need Vs Want atau bahasa halusnya
Kebutuhan Vs Keinginan. Sebelum kita masuk ke pembahasan mari kita pahami
terlabih dahulu dua konsep dasar ini.
Pertama, Kebutuhan didesain oleh Tuhan
Kedua, Keinginan didesain oleh manusia.
Anda boleh saya percaya dengan teori yang
mengatakan semakin bertambah umur dunia maka akan semakin langka Sumber Daya
Alam yang kita miliki. Benarkah?
Hasil dari keyakinan seperti itu, saya pernah
mengikuti seminar yang intinya bagaiamana rencana negara-negara maju untuk
mengurangi populasi manusia di muka bumi. Karena mereka yakin bahwa jika
manusia terus bertambah maka sumber daya alam yang kita miliki tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Maka timbullah zat-zat berbahaya yang
dimasukkan dalam setiap produk yang kita
konsumsi sehari-hari.
Sebagai orang yang beriman kita harus meyakini
bahwa Allah menciptakan bumi beserta isinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Tetapi tentu itu tidak cukup bagi segelintir orang yang rakus
dan tamak. Sehingga mengeruk kekayaan negara/ bumi sebanyak-banyaknya.
Makanya iklan, baik di televisi dan surat kabar
sebenarnya lebih bertujuan untuk memenuhi keinginan kita dibanding kebutuhan
kita sesungguhnya.
Apalagi para wanita yang cenderung ingin beli ini
dan itu, ternyata setelah barangnya menumpuk binggung mau pakai yang mana? Apalagi
jika sudah memiliki komunitas yang high
class selalu ingin tampil beda dengan barang-barang mewah.
Apakah keinginan itu buruk?
Tergantung, tinggal bagaimana kita mengaturnya. Yang
pasti kebutuhan pada dasarnya membuat kehidupan kita bisa berjalan. Tapi jika
tidak ada keinginan maka tidak ada yang namanya kemajuan. Ingat pula, dengan
keinginan itu pula manusia bisa lebih rendah daripada binatang.
Secara umum ada empat area terkait kebutuhan dan
keinginan yang wajib kita ketahui;
1.
Kita butuh dan inginkan
Menurut Anda Apa kira-kira yang kita butuhkan kita inginkan? Contohnya
jika kita lapar maka kita ingin makan, haus-minum, lelah-tidur. Inilah ranah kebahagiaan jika terpenuhi. Bahasa sederhananya
terpenuhinya sandang, pangan, papan.
2. Kita butuh, tapi tidak ingin
Apa contohnya menurut Anda? Saat kita lapar tapi tidak ingin makan. Haus
tapi tidak ingin minum. Saat ini seseorang akan menderita sakit secara fisik.
3. Kita tidak butuh, tapi ingin
Inilah ranah
godaan. Segala sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan tapi kita inginkan. Contoh:
ngegosip, iri hati dengan orang lain, belanja berlebihan, dsb. Dalam area ini seseorang bisa menderita sakit jiwa.
(Area 2 dan 3 inilah yang perlu kita kelola dengan
baik.)
4. Kita tidak butuh dan tidak ingin
Mendapatkan
sikasaan dari orang lain. Tentu sesuatu yang tidak kita butuhkan dan tidak kita
inginkan dalam hidup.
Dream itu termasuk kebutuhan/ keinginan?
Kata kuncinya kebutuhan itu pada dasarnya segala
sesuatu yang bisa mendatangkan kebahagiaan (Happines)
dan keinginan itu sifatnya kesenangan (Pleasure).
Sekarang Anda bisa tafsirkan sendiri untuk menentukan apakah sesuatu itu
termasuk kebutuhan atau keinginan?
Awalnya sebelum mengetahui ilmu ini saya cukup
sulit membedakan mana yang termasuk kebutuhan atau keinginan. Alhamdulillah
sekarang saya selalu bertanya jika ingin membeli atau melakukan sesuatu, apakah
ini kebutuhan atau keinginan?
Terakhir, pesan saya hati-hati terhadap hidden needs alias kebutuhan yang tidak
terlihat tapi sangat penting dalam hidup kita. Apa itu?
- Beribadah
- Olahraga
- Disiplin, dsb.
Memang ketiga contoh hal di atas beribadah,
olahraga, disiplin dampaknya tidak kita rasakan langsung. Tapi jika kita terus
mengabaikannya maka kita akan merasakan dampaknya.
Semoga bermanfaat untuk sahabat.
Ingat ya Gaya berbanding lurus dengan tekanan,
maka kalau hidup penuh tekanan artinya banyak gaya.
Sahabatmu,
Rio Saputra
Jakarta,
17 Dzulhijjah 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.