Dengan Nama
Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.” (QS. Al-Kahfi: 48).
Saudaraku, saat ini lebih dari 3 juta jamaah haji Wukuf di Arofah 9 Zulhijjah. Mereka berhenti di sana sampai mata hari tenggelam. Inti dan puncak pelaksanaan haji adalah Wuquf Di Arofah. Al-Hajju ‘Arofah. Haji aitu adalah ‘Arofah. (Riwayat An-Nasa-i).
Saudaraku
kaum Muslimin dan Muslimah di mana saja berada…
Sesungguhnya
bagian terpenting dan paling berpengaruh dari ibadah haji adalah perkumpulan
yang mulia dan penuh berkah, wukuf di Arafah. Para jamaah haji berkumpul
bersama-sama menggemakan kalimat talbiyah kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Mereka
berharap rahmat Allah Ta’ala, takut akan adzab-Nya, dan meminta fadhilah-Nya di
hari perkumpulan teragung umat Islam dunia.
Perkumpulan
akbar ini mengingatkan seorang muslim akan perkumpulan yang lebih besar lagi
pada hari kiamat. Hari dimana manusia pertama dan yang paling terakhir
berkumpul. Mereka semua menunggu putusan yang akan mengantarkan mereka kepada
suatu kedudukan, apakah mendapat kenikmatan ataukah adzab yang pedih. Hari
dimana mereka dihadapkan kepada Allah.
وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.” (QS. Al-Kahfi: 48).
Allah Jalla
wa ‘Ala juga berfirman,
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
“Pada hari
itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang
tersembunyi (bagi Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18).
Saudaraku, saat ini lebih dari 3 juta jamaah haji Wukuf di Arofah 9 Zulhijjah. Mereka berhenti di sana sampai mata hari tenggelam. Inti dan puncak pelaksanaan haji adalah Wuquf Di Arofah. Al-Hajju ‘Arofah. Haji aitu adalah ‘Arofah. (Riwayat An-Nasa-i).
Sungguh Haji
itu adalah ‘Arofah. Kita teringat peristiwa ‘Arofah yang amat agung dan mulia,
yaitu di saat Rsulullah bersama 140 ribu jamaah melakukan ibadah Haji dan
ternyata Haji kali itu merupakan Haji perpisahan Sahabat dan umat Islam dengan
baginda junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Saat itu
Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang sangat luar biasa mencakup dasar-dasar
/prisnsi-prinsip Islam yang luar biasa pula. Sebuah deklarasi global Islam
dengan semua ajaranya yang global pula sebagai bukti Islam itu diturunkan oleh
Tuhan Pencipta jagad raya. Sebuah deklarasi global tentang Islam dengan
ajarannya maha tinggi dan mengungguli semua ajaran agama dan faham apapun
sampai hari kiamat kelak.
Kendati
khutbah tersebut terjadi sudah lebih 14,5 abad silam, namun gema, magnet dan
getarannya masih sangat kuat menggoncang dan menggugah manusia saat ini.
Terlebih lagi manusia saat ini sedang kehilangan pegangan prinsip-prinsip hidup
yang hak sehingga kehilangan kemuliaan, keadilan, ketenangan, ketentraman, dan kebenaran dalam kehidupan mereka.
Maka Khutbah
Wada’ Rasulullah sangat dibutuhkan oleh dunia pada umumnya dan umat Islam
khususnya.
Berikut
adalah terjemahan teks Khutbah Wada’ Rasulullah di Arofah, musim Haji tahun ke
10 Hijriyah yang dihimpun oleh para ulama hadits dalam beberapa riwayat yang
shahih. 6 bulan setelah itu, Rasulullah
dipanggil Allah untuk menghadap ke haribaan-Nya, setelah 23 tahun berdakwah,
hijrah dan berjihad tanpa henti dan lelah di jalan Allah sampai Islam ini
sempurna diajarakan dan ditegakkan di atas negeri kaum Muslimin.
Terjemahan Teks Khutbah Wada’
Rasulullah
Wahai
manusia sekalian! Dengarkan baik-baik ucapanku ini! Sesungguhnya Aku tidak
yakin sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, akan bertemu dengan kamu sekalian.
Wahahai manusia….
Sesungguhnya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah kemuliaan kalian,
seperti kemuliaan hari ini dan bulan yang mulia ini sampai datang masanya kamu
sekalian menghadap Tuhan Pencipta kalian (wafat).
Sesungguhnya
kalian pasti akan menghadap Tuhan Pencipta kalian (pada hari Kiamat); pada
waktu itu kamu semua dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatanmu. Aku sudah menyampaikan masalah ini!
Barang siapa
telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.
Sesungguhnya
semua riba sudah dimusnahkan. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu.
Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu
teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh ada lagi riba dan bahwa
riba ‘Abbas bin Abdul-Muthalib semua sudah tidak berlaku.
Sesungguhnya
semua tuntutan darah selama jahiliyah sudah dimusnahkan, dan bahwa tuntutan
darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibnu Rabi’ah bin Al-Harith bin
Abdul-Muthalib!
Kemudian
daripada itu saudara-saudara. Sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah
di negeri ini untuk selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu ikuti dia walaupun dalam
hal yang kamu anggap kecil, berarti
kalian meremehkan (menghancurkan) segala amal perbuatanmu, niscaya akan
senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik (jangan
dicampur adukan dengan perbuatan setan).
Wahai
sekalian manusia. Memundurkan bulan haram (diharamkan padanya berperang)
berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat.
Meraka menghalalkannya pada tahun dan pada tahun yang lain mereka haramkan agar
mereka melanggar jumlah bulan yang diharamkan Allah (berperang). Maka dengan
itu, mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana
yang di sudah di halalkan-Nya.
Sesungguhnya
zaman itu berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan
bumi ini. Jumlah bulan menurut Allah ada dua belas bulan; empat bulan
diantaranya ialah bulan haram (dilarang berperang), tiga bulan berturut-turut
(Zulqa’dah, Zulhijjah dan Muharram) dan bulan Rajab itu antara bulan
Jumadilakhir dan Sya’ban.
Kemudian
daripada itu, wahai manusia sekalian. Sebagaimana kamu punya hak atas istri
kamu, juga istrimu sama mempunyai hak
atas kamu. Hak kamu atas mereka ialah tidak mengizinkan siapapun
menginjakan kaki di atas ranjangmu yang pasti kami benci atas perbuatan itu dan
jangan sampai mereka secara jelas melakukan perbuatan keji (zina). Kalau mereka
sampai melakukan itu maka sesungguhnya Allah mengizinkan kamu berpisah tempat
tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan satu pukulan yang tidak
sampai melukai. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban
kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan cara yang baik. Berlaku
baiklah terhadap istri-istri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu,
mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai
amanat (titipan) Allah, dan kalian meminta dihalakan kehormatan mereka atas
nama Allah.
Perhatikanlah
kata-kataku ini, saudara-saudara! Aku
sudah menyampaikan ini. Aku tinggalkan pada kalian yang jika kamu semua pegang
teguh pada keduanya dijamin tidak akan sesat selama-lamanya; Kitabullah dan
sunnah rasul-Nya. Ini perkara yang amat jelas.
Wahai
manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu harus
mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara Muslim yang lain, dan kaum
Muslimin semuanya bersaudara. Siapapun tidak dibenarkan (mengambil sesuatu
apapun) darai saudaranya, kecuali jika diberikan padanya dengan senang hati.
Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.
Ya Allah,
sudah kusampaikan?
Katakanlah
kepada mereka, sesungguhnya Allah telah mengharamkan (memuliakan) darah dan
harta kamu, seperti haram (kemuliaan) hari ini, sampai masanya kamu sekalian
bertemu dengan Tuhan Pencipta kalian.
Ya Allah!
sudahkah kusampaikan?
Ya Allah.
saksikanlah ini!
Foto: google
Foto: google
Jakarta, 9
Dzulhijjah 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Semoga langkah Anda hari ini membawa semangat baru untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak. Saya menghargai setiap dedikasi dan perjalanan Anda. Sampai kita berjumpa kembali, dalam tulisan atau kehidupan nyata.