Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Setiap
orang pasti memiliki pengalaman tersendiri ketika pertama kali mendapatkan
hidayah Islam. Salah satu guru saya pernah berkata, jika seseorang mendapatkan
nikmat agama, tetapi tidak mendapatkan nikmat dunia maka ia masih beruntung.
jika seseorang mendapatkan nikmat dunia, tetapi tidak mendapatkan nikmat agama
maka ia merugi. jika ia tidak mendapatkan nikmat dunia dan nikmat agama maka ia
celaka. kalau ada orang yang mendapatkan nikmat dunia dan agama itu hanya
bonus.
Saudaraku,
terkadang seseorang bertanya dalam dirinya, mengapa saya tidak merasakan
kebahagiaan dalam hidup? Dimana saya harus mencari kebahagiaan? pertanyaan itu
bukan hanya ditanyakan oleh orang yang tidak mendapatkan nikmat dunia. Tetapi,
banyak juga ditanyakan oleh orang yang telah meraih puncak kenikmatan dunia lalu
merasa kehampaan dalam hidup.
Lalu
bagaimana perjalanan seseorang menggapai hidayah? Apa yang harus dilakukan agar
hidayah bisa hadir dalam kehidupan seseorang? Mengapa ada orang yang tetap
dalam kesesatan?
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi
sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa
kepada orang-orang yang tidak beriman. "(Q.S. Al-An'aam: 125)
Hidayah itu
ada ditangan-Nya, dan begitu juga kesesatan. Allah akan memberikan petunjuk
dengan rahmat-Nya kepada yang Dia kehendaki dan Dia menyesatkan atas
kebijakan-Nya kepada yang Dia kehendaki.
Pada setiap
petunjuk ada Sunnatullah, maka barangsiapa yang MENCARI dan menginginkannya,
maka Allah mengetahuinya dan akan mempermudah jalannya, dan Dia akan
mempersiapkan sebab-sebab turunnya hidayah yaitu dengan melapangkan dadanya
untuk menerima iman dan cahaya-Nya, sehingga ia beriman dan memperbagus
keimanannya, sempurnalah imannya dan ia dapat menemukan kebahagiaan.
Jika ada
yang bertanya, kenapa ada orang yang tidak mendapatkan petunjuk? Jawabannya
karena ia tidak berusaha mencari. Bukankah Yang sudah mendapatkan petunjuk pun
harus tetep berusaha menjaga dan merawatnya agar tidak hilang?
Barangsiapa
yang mencari dan mencintai kesesatan kemudian membenarkannya, maka Allah ta'ala
mengetahuinya dan menyiapkan sebab-sebab dan membuka pintu-pintunya yaitu
membuat dadanya menjadi sesak dan sempit tidak bisa mampu menerima iman,dan
cahaya-Nya seperti dipaksa untuk naik ke langit, sedangkan ia tidak mampu
melakukannya.
Itulah
perjalanan dalam menggapai hidayah dan kesesatan
Jika kita
membaca siroh sahabat, maka kita dapat melihat bagaimana perjalanan hijrahnya
Umar Bin Khottab radiaullhhu 'anhu ke dalam islam. Ia hanya mendengar satu kali lintasan
ayat-ayat AL-Qur’an, tetapi dadanya terasa lapang dan Allah mudahkan ia menerima
petunjuk.
Di sisi
lain, di zaman nabi, ada juga kisah Abu Jahal yang mendengarkan Al-Qur’an sampai
tiga kali di waktu yang berbeda, tetapi tidak juga mendatangkan petunjuk.
Kenapa? Karena ia menutupi hatinya dari petunjuk.
Oleh karena
itu, kata kafir itu asal mulanya bermakna menutupi diri. Setiap orang yang
menutupi dirinya dari petunjuk maka ia kafir.
Pertanyaannya
untuk saya pribadi dan kita semua, bagaimana keadaan hati kita ketika menerima
petunjuk, mendengarkan ceramah atau nasehat agama? Bagaimana dada kita ketika
mendengarkan lantunan Ayat Al-Qur’an? Bagaimana keadaan diri kita ketika
belajar agama? Bagaimana pikiran dan
perasaan kita ketika kita sedang mengamalkan agama?
Apakah kita
mudah melangkahkan kaki ke majelis ilmu? Apakah dada kita nyaman untuk
bersahabat dengan ulama?
Tanyakan
pada dirimu sendiri. Karena kita lebih tahu tentang siapa diri kita sebenarnya
dihadapan Allah Subhanahu wata’ala. Allah Maha Tahu kondisi hati kita, jika hati itu bersih dan ikhlas ingin kembali ke jalan-Nya maka Allah akan menuntunnya menuju rahmat dan ampunan-Nya, maka ia akan bertaubat dan memperbaiki diri sebelum meninggal.
Ketika
seseorang sudah melangkah menuju jalanNya maka Allah akan pertemukan kita
dengan orang-orang yang sama, Allah pautkan hati kita untuk cinta ke masjid,
Allah satukan hati kita dengan orang-orang yang mencintaiNya, Allah pertemukan
kita dengan para alim ulama, dan akhirnya orang yang memiliki tujuan yang sama,
akan berjalan bersama di jalan-Nya.
Apakah Anda punya benda berharga? bagaimana Anda menjaganya? Jika Anda menjaga benda berharga dengan hati-hati dan penuh kesadaran, seperti itulah hendaknya seseorang menjaga hidayah
Apakah Anda punya benda berharga? bagaimana Anda menjaganya? Jika Anda menjaga benda berharga dengan hati-hati dan penuh kesadaran, seperti itulah hendaknya seseorang menjaga hidayah
Semoga
Allah lapangkan dada kita untuk menerima petunjuk Allah, mempelajari, mengamalkan, dan mendakwahkan
agama islam. Semoga Allah berikan kita keistiqomahan hingga akhir hayat menjemput dan Allah kumpulkan kita di surga-Nya. Aaamin.
Baca Juga:
Satu Langkah Dari Saya, Dua Langkah Dari Tuhan
Foto : Success
Foto : Success
Jakarta, 7
Dzulhijjah 1437 H
Hamba Allah Yang Selalu Mengharap Rahmat, Ridho, dan Ampunan-Nya
Alhamdulillah. Terimakasih mas pencerahnya.
BalasHapusSemoga hidayah senantiasa terjaga dalam diri kita.
Aaamiin. Barokaullohhu Fiikum. Saling mengingatkan Bang Beni. Terima Kasih
BalasHapus