Rabu, 21 September 2016

Ketika Passion dan Karier Tidak Perlu Bertentangan

Bersama penulis Buku /My Career/is/ Multi-Career Batik Kiri (Lestari Nurhajati) dan Batik Kanan (Ardiningtiyas Pitaloka)
Salah satu sesi yang menarik perhatian saya selama acara Pameran dan Konferensi Global Education Supply and Solutions (GESS) Indonesia adalah Topik “Ketika Passion dan Karier tidak perlu bertentangan”. Ardiningtiyas Pitaloka menyajikan materi ini dengan renyah, hidup dan menyenangkan.

Pandangan masyarakat secara umum cenderung “memaksa” individu agar memiliki satu identitas karier. Sementara itu, pribadi yang memiliki lebih dari satu karier cenderung dianggap negatif karena adanya anggapan bahwa pribadi tersebut belum mampu menemukan identitas karier. Padahal, dengan cara pandang seperti itu, keunikan individu menjadi terabaikan.

Lestari Nurhajati dan Ardiningtiyas Pitaloka penulis buku /My Career/is/ Multi-Career mengungkapkan buku ini hadir bagi Anda yang mulai bertanya apakah karier yang selama ini Anda jalani adalah karier ideal, sementara hati dan pikiran sering kali berjalan ke “dunia karier lain”. Anda tidak sendiri. Sebab, tulisan dalam buku ini merupakan buah perjalanan penulis sebagai multikarier, pemilihan identitas karier yang memerlukan proses cukup panjang dan melawan arus awam tentang karier, terutama di Indonesia.

Anda ataupun Saya pun jarang mendengar istilah ini. multi karier adalah seseorang yang penuh talenta dalam berbagai hal yang kemudian mengembangkan diri dan menjalankan bakat serta kemampuannya secara bersama-sama sebagai identitas dirinya.

Multikarier disebut juga dengan istilah “slash careers” alias karir garis miring. Hal ini merujuk pada cara penulisan petunjuk karier mereka di kartu nama yang menggunakan tanda garis miring, misalnya Ardiningtiyas Pitaloka, M.Si., CPC Multiple Career : Consultant/Lecturer/Writer. Atau contoh lainnya Marci Alboher; Lawyer/journalist/Speaker/Writing coach.  Sebuah fenomena yang tentu saja amat jarang kita temui, termasuk di Indonesia, meskipun bisa dipastikan banyak orang yang memiliki karunia atas talenta karier yang beragam.

Apakah Perbedaan Hobi dan Passion?
Mungkin banyak yang bertanya hal ini, secara umum hobi dilakukan jika ada waktu, tetapi passion kita bela-belaain untuk melakukannya.

Buku yang beliau tulis sebenarnya terinspirasi dari buku Marci Alboher yang mengenalkan istilah slash career dalam bukunya One Person Multiple Careers (2008), pembahasan terkait multikarier, yakni satu orang dengan beberapa prosesi sekaligus, mulai lebih ramai. Mungkin Anda akan bertanya termasuk saya, bukankah telah lama ada satu orang yang memiliki pekerjaan lain sebagai sampingan?

Menurut Ardiningtiyas multikarier berbeda dari pekerjaan sampingan, meskipun bisa juga berawal dari pekerjaan sampingan. Perbedaan utamanya adalah jika pekerjaan sampingan dilakukan ketika kita memiliki waktu dan energi lebih atau luang, seseorang multikarier menyediakan waktu dan energi untuk mengerjakan kedua atau lebih profesi pilihannya.

Jika Anda memaksa seorang multikarier untuk memilih salah satu bidang/profesi, bisa dipastikan ia akan sangat enggan dan tetap mengalokasikan energi dan cintanya untuk beberapa profesi yang telah dilakono. Kondisi ini memang bisa membuat geleng-geleng kepala, terutama bagi “penganut spesialis”: bahwa setiap individu harus memiliki spesialis tertentu untuk bisa survive.

Tuntutan untuk menjadi spesialis ini pernah dialami beliau saat mencoba untuk fokus di satu bidang, yakni korporat. Namun, yang terjadi adalah kegalauan. Awalnya penulis merasa senang karena seakan berada di jaluryang benar, lebih tepatnya seperti harapan umum, yakni berada di satu titik dan berharap akan menorehkan garis tegas ke depannya.

Seiring berjalannya waktu, penulis sangat rindu dengan bidang lain yang harus ditinggalkan saati itu, yakni penelitian dan mengajar, hingga penulis pun berganti untuk fokus di jalur yang ditinggalkan. Akan tetapi, sama saja, penulis galau dan justru tidak bisa fokus. Sekarang penulis telah memahami bahwa ia bukan makhluk spesialis seperti ekspektasi masyarakat.

Kondisi yang dialami beliau sering saya jumpai dan mungkin dirasakan oleh ribuan orang di luar sana. Di lorong-lorong gedung perkantoran, di sudut masjid, di kamar, di meja-meja kerja, apakah saya harus stay or to go mengikuti passionnya.mungkinkan saya memiliki lebih dari satu karier?

“It’s A Beautiful Thing When A Career Anda A Passion Come Together”

Menjadi multikarier artinya Anda secara sadar dan sukacita membagi energi dan waktu untuk mengerjakan beberapa profesi pilihan. Anda juga mengembangkan jejeraing yang terkadang bisa saling berhubungan atau tidak sama sekali, bergantung pada pilihan profesi. Seiring dengan waktu, Anda akan mengembangkan fleksibilitas dan kemampuan mengelola tekanan yang beragam, tidak hanya di satu tempat, tetapi lebih pada waktu yang mungkin bersamaan. Seorang multikarier tidak akan rela menjadikan satu profesi sebagai excuse untuk profesi lainnya.

Anda tidak harus menjadi multikarier, tidak juga menjadi seorang spesialis, sepanjang Anda tidak menginginkannya. Anda hanya perlu mengenali dan jika berkenan memahami kedua jalur karier itu sehingga memperluas sudut pandang Anda tentang karier, yaitu karier yang Anda pilih ataupun yang orang lain pilih.

secara umum mengemukakan sudah saatnya masyarakat memahami bahwa kesuksesan tidak hanya dimiliki oleh para spesialis, tetapi juga para multikarier. Buku bertema multikarier ini ditujukan kepada mereka yang memiliki beragam minat dalam karier, terutama yang telah memasuki dunia kerja dan ingin tetap mengembangkan minat karier lain.

Buku ini juga membuka pandangan bahwa ada pilihan lain dalam berkarier tanpa “mematikan” beragam minat yang ada. Berkarier, tidak sama artinya dengan menjadi spesialis di satu bidang.

Jika Anda memiliki Multi Skill, Multi Interest, Multi Talent, saksikanlah Anda memiliki potensi untuk memiliki multikarier.

Pesan terakhir Ardiningtiyas, Celebrating Our Career :

Educator, Please understand, do not misacknowledge.

Student,  Please acknowledge yaur interets and take your educational proses seriously

Employee, pelase manage your interest, not cast them away.

Multiple Career is a time when passion and career aligned.

Selamat mencoba.

Jakarta, 19 Dzulhijjah 1437 H

2 komentar:

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.