Sabtu, 24 September 2016

Ikhlas Berdakwah

Ikhlas adalah sebuah kata yang ringan diucapkan tetapi berat dilaksanakan. Secara fitroh manusia senang jika kata-kata/ sarannya diikuti oleh orang lain. Layaknya seorang orang tua menasehati anaknya lalu anaknya berbakti. Seperti seorang guru/ ustadz memberikan nasehat kepada santrinya, dosen kepada mahasiswanya.

Realitanya  tidak sedikit kita merasa jengkel, kesal, dan kecewa jika nasehat kita tidak diterima. Apakah Anda pernah merasakannya?

Sebuah pesan berikut membuat kita sadar akan makna keikhlasan. Terutama untukmu yang senantiasa berdakwah.

Ikhlas dalam berdakwah itu Adalah ketika engkau mengajak kepada yang haq, bukan kepada dirimu.

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:

"Merupakan sesuatu yang penting, bahwa jangan sampai seseorang senang perkataannya diterima oleh manusia karena itu perkataannya, tapi harusnya dia senang jika manusia menerima perkataannya karena itu yang haq dalam pandangannya, bukan karena itu perkataannya.

Begitupula sebaliknya, jangan sampai dia sedih jika orang-orang menolak perkataannya karena itu perkataannya, karena jika demikian, dia berarti mengajak orang-orang untuk mengikuti dirinya. Tapi harusnya dia sedih orang-orang menolaknya karena yang ditolak itu yang haq.

Dengan ini, keikhlasan akan terwujud. Makanya ikhlas itu memang sulit sekali, namun apabila seseorang menghadap Allah dengan arah yang benar dan di atas jalan yang lurus, maka Allah akan membantu dan memudahkannya dalam mewujudkannya".

[Al-Qoulul Mufid 1/123]

Ustadz Ad Dariny

Yuk Luruskan niat dan Belajar Ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.